Bab II

815 123 25
                                    

Chanhee mengamati sekelilingnya dan terlihat tidak nyaman.

Saat ini adalah jam makan pagi sebelum para siswa memulai kelas mereka.

"Hei? Kenapa mereka mengamatiku begitu?" Tanya Chanhee setengah berbisik pada pemuda yang duduk didepannya itu.

Younghoon melihat sekeliling mereka yang membuat siswa lainnya langsung kembali pada kegiatan makan mereka kembali.

"Hei apa aku terlihat aneh?" Tanya Chanhee kembali.

"Itu karena kau berani duduk ditempatku" ucap Younghoon santai.

"Mwo?" Chanhee terlihat kebingungan.

"Bahkan saat aku cuti tidak ada yang berani memakai meja ini"

"Wae? Apa meja ini rusak?" Tanya Chanhee menelusuri sisi meja dengan telapak tangannya.

"Yak, aku akan melempar meja ini jika rusak bodoh"

"Eung? Lalu? Apa salahnya duduk dimejamu ini?"

"Hei kuberi tahu, hanya ada dua orang yang berani makan ditempatku" ujar Younghoon menunjuki muka Chanhee dengan sumpitnya.

"Ungmmm dua orang?" Tanya Chanhee kebingungan.

"Hanya orang bodoh atau orang yang mau bunuh diri yang berani memakai tempatku" jelas Younghoon lalu menyantap lagi sarapannya.

"Ung?? Aku tidak mau bunuh diri kok"

"Itu artinya kau bodoh" ucap Younghoon santai.

"Yakk!" Chanhee menendang kaki Younghoon dari balik meja.

"Hei, mau mati?" Ucap Younghoon mendelik padanya

"Kau mau memberi tahu semuanya jika kau bertengkar dengan pacarmu?"

"Yash!!" Younghoon meletakan sumpitnya dan menatap Chanher kesal.

"Wae? Kah tahu? Mulutku ini termasuk licin"ucap Chanhee menjulurkan lidahnya lalu kembali menyantap sarapannya.

Younghoon mendengus kesal lalu memperhatikan pemuda manis itu menghabiskan porsinya.

"Yak, jika kau menyebarkan rumor aneh akan kulempar semua barangmu keluar"

"Yakhh uhuuukk uhukk" Chanhee menepuki dadanya karena tersedak nasinya sendiri.

"Sudahlah lanjutkan dulu makanmu, kau hanya punya satu mulut" tukas Younghoon mendorong air minumnya kearah Chanhee.

Chanhee segera meraih botol mineral itu dan meneguknya sampai habis lalu menyeka mulutnya.

Ia menatap Younghoon lalu menyodorkan jadi kelingkingnya.

"Apa?" Tanya Younghoon kebingungan.

"Berjanjilah bahwa kita berada sipihak yang sama eo?"

"Cih..." Younghoon tidak menghiraukan Chanhee dan memilih kembali menyantap makanannya.

"Yak, sudah kubilang mulutku licin eoh?" Ancam Chanhee lalu menggoyangkan kelingkingnya "Younghoonie~ yakseokk?"

Namum Younghoon seolah menulikan telinganya dan enggan merespon rengekan teman sekamarnya itu.

Chanhee yang kesal karena tidak mendapatkan tanggapanpun meraih telapak tangan kiri Younghoon yang menganggur lalu menautkan jari kelingking mereka.

"Yakseokk" ucapnya dengan senyuman merekah dibibirnya.

Younghoon mendelik kearah Chanhee hendak memprotes apa yang dilakukan pemuda manis itu, namun ia jadi terpana dengan senyuman yang sedikit membuat hormon endorpin didalam dirinya itu berkecamuk.

Walk ONWhere stories live. Discover now