5

1.8K 321 65
                                    

Kala menatap mobilnya miris sebelum meninggalkan si Jepri yang disebut Bagong oleh Cinta.

"Ta." Panggil Kala akhirnya.

"Kita nggak apa-apa ngajarin gue di Perpus? Lo nggak mau di cafe aja?"

"Di sini aja, biar nggak keluar ongkos buat taksi dan bayar minuman mahal cuma buat pakai wifi cafe. Tinggal pakai wifi sekolah, gratis."

Kala hanya tersenyum kecut. Niat hati ingin mengajak Cinta ke tempat yang estetik tapi sditolak mentah-mentah.

"Lo kalau berangkat sekolah naik apa?" tanya Kala sambil berjalan di samping Cinta menuju perpustakaan.

"Yang jelas bukan naik unta sih. Lo sering berangkat bareng Lova ya?"

"Kok lo tahu?"

"Kayaknya seluruh SMA Gemintang tahu deh."

"Eh, iya, iya," jawab Kala salah tingkah.

"Lo deket banget ya sama Lova?"

"Nggak!" Refleks Kala menjawab dengan nada tinggi dan cepat, tangannya mengisyaratkan penolakkan argumen Cinta. "Nggak mungkin gue suka sama pacar sahabat gue sendiri. Gue kan setia kawan. Lagian Lova bukan tipe gue. Lova itu tukang nangis, cengeng banget dari kecil. Gue tetanggaan dari orok, paham banget gue sama kelakuannya. Gue heran Langit bisa bucin abis sama tuh bocah."

Cinta terkekeh pelan, menahan diri agar tak kelepasan. Dia bukan menertawakan Lovatta tapi justru menertawakan Kala yang menjelaskan panjang lebar padanya.

"Gue tuh nebeng Lova buat ngurangin polusi dan hemat BBM. Gue kan peduli sama anak cucu gue nanti."

"Gue nggak bilang kalau lo suka sama Lova, cuma tanya lo deket sama Lova?" koreksi Cinta masih dengan senyum yang ditahan.

"Ya deket, temen deket."

Tak sampai lima menit keduanya sudah sampai di perpustakaan. Cinta segera menuju ke tempat favoritnya, Kala mengekor patuh.

"Gue tanya serius, lo biasanya berangkat naik apa?" tanya Kala gigih.

"Naik ojek, kadang bareng Yudha."

"Pacar lo?" Mata Kala melebar.

"Temen gue."

"Oh...." Kala tak banyak tanya lagi karena kata teman sudah mengartikan banyak hal untuknya. Intinya bukan pacar orang.

Cinta langsung membuka MacBook Pro nya untuk menunjukkan aplikasi edit video gratis dari Apple. Padahal Kala masih ingin ngobrol lebih banyak dengan Cinta tapi sepertinya Cinta ingin langsung menyelesaikan tugasnya.

"Yang icon ini buat apa?" tanya Kala meski dia sebenarnya bisa mengira kegunaannya.

"Kalau klik ini lo bisa atur speed videonya."

Kala mengangguk cepat.

"Nah lo tinggal klik ini buat tambah video, kalau lo klik yang ini buat tambah lagu."

"Ta, boleh nggak sekalian gue edit sekarang?"

"Emang materinya udah lengkap?"

"Oh iya, belum sih. Eh Ta, lo mau nggak gue wawancara?"

"Buat tugas Miss Sani?"

Kala menjawab dengan anggukan.

"Cuma tanya lo pernah ke negara mana aja gitu sih," pinta Kala ragu-ragu.

"Gue cuma pernah ke negara di Asia."

"Nggak apa-apa Ta, mau ya?" rayu Kala.

"Tapi gue pake masker ya?"

Kala Cinta BertemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang