4

1K 252 41
                                    

"Sstt..." Langit melempar gulungan kertas ke meja Kala di saat kelas Geografi. Kala yang fokus melihat ponsel yang ia letakkan di bawah meja kaget dibuatnya.

Langit memberi isyarat dengan gerakan jari agar Kala membuka gulungan kertasnya.

KENAPA LO KETAWA-KETAWA SENDIRI?

Kala mendelik, protes karena merasa diganggu ketika sedang melihat-lihat feed instagram Cinta.

Namun, lirikan mata Langit sekarang menuju ke Miss Sani, guru Geografi SMA Gemintang yang terkenal killer. Ragu-ragu Kala mengikuti arah mata Langit lalu menemukan tatapan tajam Ms. Sani kepadanya.

Cengiran bodoh Kala menghiasi ruangan kelas yang sunyi senyap.

"Kala." Suara sopran Miss Sani menggema.

"Iya Ms." Kala menjawab kikuk.

"Berdasarkan world population data sheet tahun 2020, GNI per capita in purchasing power parity negara Meksiko sebesar $19,870, membuat Meksiko masuk ke kategori negara berpendapatan apa?" tanya Miss Sani yang disambut panik Kala.

"Meksiko?" ulang Kala sembari melirik Senja dan Langit dengan maksud meminta pertolongan tapi yang dilirik kompak pura-pura tidak melihat.

"Selesai kelas nanti ke ruangan saya ya." Kala mengangguk lemah tak berdaya.

***

"Miss Sani bilang apa?" tanya Langit penasaran setelah Kala datang menghampiri Senja dan Langit di kantin.

Kala menghela nafas.

"Aduh ribet banget deh tugasnya, suruh bikin video."

"Video apaan?" Senja ikut penasaran.

"Gue disuruh tanya anak Gemintang udah pernah ke negara apa aja terus gue mesti bikin analisis negara-negara itu dan jelasin mana yang masuk ke dalam negara berkembang mana yang negara maju. Minimal sepuluh negara," jelas Kala lemas.

Kedua sahabatnya spontan terbahak.

"Kalian mau nggak gue wawancara?" pinta Kala dengan ekspresi memelas.

"Terus muncul di video lo gitu? Malas ah, lo cari anak lain aja," canda Senja yang ditanggapi serius oleh Kala.

"Gue pikir temen ternyata siluman ya lo pada, tega banget,"

Senja tertawa lagi.

"Lo kayak baru tahu Miss Sani aja. Berani-beraninya main handphone pas kelas dia." celetuk Senja menambah kesal Kala.

"Tapi Miss Sani kalau ngasih hukuman mendidik, lo jadi paham banget nanti kelar bikin itu video," ucap Senja lalu menyedot teh botolnya.

"Gue lebih milih bersihin kelas, sehari selesai. Daripada bikin video begitu. Mana hari ini gue rencana pulang bareng...," kalimat Kala terputus. Dia tak ingin kedua sahabatnya tahu bahwa dia ingin mengajak Cinta pulang bersama. Bisa jadi bahan ledekan, pikirnya.

"Mau pulang bareng siapa lo?" tanya Senja curiga.

Langit tiba-tiba mendelik sambil memukul meja. "Lo hari ini bawa mobil kan? Tumben banget. Mau pulang bareng siapa lo?"

"Maksudnya, hari ini gue rencana nggak pulang bareng Lovatta. Biar nggak jadi benalu kalian, gue harus belajar mandiri." Jelas Kala gelagapan.

"Wah, gue semakin curiga."

"Iya Lang, nggak biasanya juga Kala nekat main handphone pas kelas Miss Sani sambil senyum-senyum sendiri lagi."

Dengan sigap tangan Langit meraih ponsel di saku baju Kala ingin mengetahui apa yang terjadi dengan sahabatnya. Tidak sulit untuk membuka ponsel Kala karena kedua sahabatnya mengetahui password ponsel cowok tengil satu itu.

Kala Cinta BertemuUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum