Tiga

72.9K 8.1K 840
                                    

Happy Reading ❤

Dengan dress berwarna pink selutut, delingkapi dengan flatshoes  berwarna peach menambah kesan manis pada penampilan Elena.

Gadis cantik itu menatap sekeliling ketika ia memasuki restoran tempat dirinya akan bertemu dengan sosok Abi. Ia tak mengetahui seperti apa penampakan dari si Abi-Abi itu, mamanya hanya mengatakan bahwa Abi itu tampan, dengan tubuh atletis dan brewok yang menghiasi wajahnya. Dan katanya hari ini, Abi mengenakan pakaian serba hitam.

Ia mengamati satu perasatu orang yang duduk, hingga perhatiannya tertuju pada seorang pria yang sedang menunduk, yang membuatnya semakin yakin bahwa pria itu adalah Abi karena pakaian yang ia kenakan.

"Cih, itu orang mau ngedate apa mau ngelayat." Dengan tidak anggunnya Elena berjalan menghampiri Abi.

Saat ia sudah berdiri tepat dihadapan Abi, indra penciumannya mencium aroma yang sangat wangi.

"Kok wangi parfum? Kirain dia bakalan bau menyan atau minyak rambut aki-aki." Gumam Elena dalam hati. Ia merapikan dressnya lalu berdehem pelan.

"Ekhm! Lo yang namanya Abimanyu?"

Elena melotot kecil saat pria yang bernama Abimanyu itu mendongak. Tidak ada Abimanyu seperti yang ada dalam hayalannya. Ia pikir pria yang akan di jodohkan padanya adalah seorang aki-aki berwajah keriput dengan bau minyak angin seperti kakek-kakek pada umumnya. Ternyata dugaannya salah, pria yang berdiri di hadapannya kali ini sangat TAMPAN!

"ANJAY COGAN!" Jerit Elena dalam hati.

Gadis itu menggigit bibirnya saat Abimanyu menelisik penampilannya.

"Elena?" Tanya Abimanyu.

Mendengar suara serak basah Abimanyu membuat Elena tersedak salivanya sendiri.

"Ya Allah, ngomong aja udah seksi gitu. Gimana kalau dia... Astaga, otak gue. Kenapa otak gue jadi mesum gini?!"

"Hei."

Elena terkesiap saat Abimanyu melambaikan tangan di depan wajahnya.

"Ya!"

Elena menutup mulutnya dengan kedua tangan lalu menatap sekeliling. Ternyata beberapa pasang mata menatap ke arahnya.

"Cantik-cantik bar-bar. Mama pas milihin aku jodoh pasti nggak baca basmalah. Jadinya dia nemu yang kayak gini nih. Cantik sih, tapi sepertinya dia punya aura-aura setan." Abimanyu kembali memperhatikan Elena. Jujur saja, ia sempat terpesona dengan wajah cantik gadis ini, namun saat ia mendapati sorotan mata Elena yang terlihat lain, ia merasa harus waspada padanya.

"Silahkan duduk." Abi mempersilahkan Elena.

"Eh, iya om." Sahut Elena.

"What?!" Abi tidak jadi mendudukkan pantatnya. Ia menatap Elena dengan pandangan protes.

"Kamu manggil saya apa? Om?" Tanya Abi tak percaya.

"Iyalah. Terus gue, eh maksudnya aku harus manggil kamu apa dong? Mas? Sayang? Honey? Baby? Darling? Ayah? Papi? Oppa?" Elena mengerjap polos.

"Nggak usah kayak gitu juga. Tapi tolong jangan panggil aku om dong, aku belum terlalu tua, aku baru 30 tahun."

"Lah, itu udah tua namanya. Udah lewat seperempat abad. Harusnya om itu sudah dimuseumkan." Sahut Elena tanpa beban.

"Heh!"

"Astagfirullah, mulut aku khilaf om. Maaf, gini nih kalau udah lama nggak ngeliat cogan, pengen gaspol aja om. Maaf yah." Elena menempeleng mulutnya.

"Saya itu calon suami kamu."

"Terus kenapa kalau om itu calon suami aku?"

"Kamu harus sopan dikit dong sama saya!" Sewot Abi. Ia kini duduk di hadapan Elena sambil bersidekap dada.

"Perasaan aku udah sopan loh om."

"Sopan dari mananya! Kamu baru aja manggil saya om. Nggak ada tuh perempuan yang manggil calon suaminya om, baru kamu loh yang kayak gini."

"Banyak protes amat dah nih orang. Andai dia nggak ganteng, udah gue tempeleng mulutnya." Geram Elena dalam hati.

"Terus kamu mau aku panggil apa?" Tanya Elena dengan nada dilembutkan.

"Mas."

"Idih! Jelek amat, nggak mau ah. Yang elitan dikit dong." Protes Elena.

"Yaudah apa?"

"Uncle."

"SAMA AJA BEGO! GUE BOTAKIN LO LAMA-LAMA!" Kesal Abi.

Habis sudah. Kesabaran Abi sudah diluar batas, gadis didepannya ini harus ia kasih pelajaran.

"Ih, sifat guguknya keliatan!" Pekik Elena senang.

"Karena kamu mancing mulu!" Sungut Abi.

Elena tertawa riang, ia mencondongkan sedikit tubuhnya lalu mengecup hidung mancung Abi.

"Kamu ganas, aku suka. Nanti pas malam pertama, kita sama-sama ngamuk diranjang yah. Mas Abi!"




















Jangan lupa untuk vote dan komen ❤

Duda Keren Itu, Suamiku!!! (OPEN PO)Where stories live. Discover now