Satu

86.4K 8.2K 576
                                    

Happy Reading 😘

Elena menatap tak suka pada wanita paruh baya yang tak lain adalah mamanya. Tanpa memperdulikan tatapan orang asing itu padanya, ia melangkah mendekati mamanya.

"Mama apa-apaan sih! Ngapain mau jodoh-jodohin aku kayak gitu! Emang mama pikir aku kurang cantik sama semok sampai-sampai aku mau di jodohin? Ini itu udah tahun berapa mama, yakali main jodoh-jodohan. Mama pikir, kawin itu kayak main bongkar pasang?" Kesal Elena.

Mama Elana tersenyum, ia bangkit dan menggenggam pergelangan tangan Elena.

"Maaf Jeng, aku pamit ke belakang dulu. Aku mau kasih pengertian ke Elena. Ayo sayang kita ke belakang bentar, ada yang mau mama bicarakan sama kamu." Mama Elena tersenyum seakan memberikan isyarat pada Elena untuk mengikutinya.

Elena mengikuti mamanya ke halaman belakang. Gadis cantik itu mengerucutkan bibirnya, tanda ia sedang sangat kesal.

"Sayang." Ami, mama dari Elena menyolek lengan putri semata wayangnya.

"Enggak usah sentuh-sentuh aku! Aku lagi marah sama mama. Aku nggak mau ngomong sama mama!"

"Lah terus ini apa namanya kalau bukan ngomong?" Tanya Ami.

"Ini pengecualian!" Ketus Elena.

"Sayang, mama ngelakuin ini semua demi kebahagiaan kamu."

"Kebahagiaan aku? Nggak salah?!" Elena menyahut dengan nada sinis.

"Mama ngapain sih jodoh-jodohin aku? Kayak aku nggak laku aja deh pake dijodohin segala." Lanjut Elena dengan nada sebal.

"Mama nggak mungkin asal jodohin kamu Len."

"Tapi Ma, yang elit dikit napa kalau nyariin aku jodoh! Masa anak perawan ting-ting kayak aku dapat duda!!"

"Duda lebih perkasa Len."

"Ma!" Rengek Elena.

"Ck, kamu juga belum ketemu sama Abimanyu udah misuh-misuh kayak gini."

"Gimana aku nggak ngamuk kalau mama tiba-tiba mau jodohin aku sama orang yang nggak aku kenal! Mana duda lagi, masih mending sih kalau tampangnya hot terus duitnya juga hot. Kalau burikan, dekil, terus dompetnya kering kayak bibirnya papa gimana?" Elina mendelik.

"Kan kamu belum lihat orangnya nak. Kali aja dia ganteng kayak Suwon Exo gimana?"

"SEHUN MA! SEHUN! Jangan asal ganti nama suami aku dong. Kalau dia ceraiin aku gimana? Aku jadi janda yang tersegel dong."

Ami menyentil kening Elena hingga membuat gadis itu memekik kuat.

"Jangan buat malu! Halu kamu itu nggak ngotak tahu nggak! Yakali si Sowun mau jatuh cinta sama ondel-ondel Ancol kayak kamu."

"Dih!" Elena memandang protes pada Ami yang terlihat santai.

"Udahlah yah Elena. Keputusan mama sudah final, kamu akan mama nikahkan sama Abimanyu."

"Aku nggak mau ma! Jangan paksa aku dong."

Ami bangkit dan menatap Putrinya datar.

"Kamu mau nikah sama Abimanyu atau poster si Suwon itu mama gunting-gunting terus mama bakar, biar hangus sekalian! Dengar yah Elena, gara-gara laki-laki vampir itu kamu jadi pemilih soal cinta."

"Yah emang kita sebagai perempuan harus pemilih! Kalau nggak pemilih, hidup kita bakalan hancur karena memilih sesuatu yang salah." Elena memutar bola matanya.

"Nggak papa sih milih-milih jodoh. Asal jangan kayak kamu, udah tahu si Suwon itu nggak bakalan mungkin dan tidak bakalan mau menikah sama bungkusan kuaci kayak kamu. Jadi kamu nggak usah banyak berharap, udah ada Abimanyu masih aja pemilih. Intinya kamu harus menikah sama Abi, kalau sampai kamu menolak, nama kamu mama coret dari kartu keluarga."

"Ma!"

























Terima kasih sudah membaca ceritanya ❤

Duda Keren Itu, Suamiku!!! (OPEN PO)Where stories live. Discover now