Dimulai

53 26 4
                                    

"Fae... Bangun nak."

Jam menunjukkan pukul 02.00.
Tante Anggrid membangunkan Fae. Untuk apa dibangunkan sepagi ini?
Apa karena tante Anggrid ingin memberikan kejutannya? Tetapi mengapa harus sepagi ini?

"Ehh tante. Kenapa tan?"

Fae menoleh ke arah jam dinding.
Fae sedikit kaget, karena jam masih menunjukkan pukul dua pagi. Tetapi tante Anggrid sudah membangunkan dirinya.

"Jam 2? Tante kok bangunin Fae jam 2?"

"Kamu lupa ya? Tante kan punya kejutan buat kamu."

"Tapi harus sepagi ini tan?"

"Harus dong. Ayo, sekarang kamu ikut tante."

Fae menuruti perkataan tante Anggrid dan beranjak dari tempat tidurnya.

Fae dibawa keluar rumah.
Terlihat langit masih gelap. Suhu yang begitu dingin melewati tubuh Fae.
Bingung.
Itulah yang dirasakan Fae saat ini.
Kenapa tante ajak aku kesini?"

Ternyata tante Anggrid membawa Fae ke belakang rumah.
Disana Fae melihat banyak sekali kelapa.
Dan terlihat Ada alat pemarut kelapa.

"Fae, ini kejutan buat kamu."

"Kelapa? Kok Fae dikasih kelapa tan?"

Tante Anggrid tersenyum kecil...

"Kamu lihat disana ada alat pemarut kelapa kan?"

"Iya, Fae lihat."

"Itu kejutan utamanya."

Nada bicara tante Anggrid berubah drastis.
Tante Anggrid yang lembut, tiba-tiba berubah menjadi pemarah saat itu juga.

"Tante minta, dari jam 2 ini sampai jam 6 nanti, kamu harus memarut 200 kelapa ini!"

"Apa?!?!? 200 kelapa tan? Mau buat apa? Dan kenapa harus Fae? Kenapa ga orang lain."

"SUDAH! JANGAN BANYAK TANYA. Kerjakan secepatnya!"

Tante Anggrid mendorong Fae hingga terjatuh.
Fae hanya bisa menangis akan kelakuan tantenya itu.
Setega ini tante Anggrid pada Fae?

Fae pun mulai memarut kelapa, disertai oleh derasnya air Mata.

"Ibu. Kenapa Fae harus melakukan pekerjaan ini? Fae takut bu sendirian di luar. Fae mau pulang bu."

Hatinya terus memanggil nama ibunya. Berharap kalau ibunya segera datang menjemputnya.
Tetapi semua hanyalah harapan yang tak lekas menjadi kenyataan.

*

"Ma, habis dari mana? Kok jam segini udah bangun? Udah bangun atau belum tidur?"

Ann yang baru saja keluar kamar dan mendapati mamanya sedang menutup pintu depan.

"Kamu sendiri?"

"Aku emang ga bisa tidur ma."

"Ohh iya Ann. Mama mau ngobrol sama kamu. Kita ngobrol di kamar kamu aja."

"Ngomongin apa? Kok kayak nya penting banget."

"Yang bilang ga penting itu siapa? Udah ayo masuk."

Mereka berdua masuk ke kamar Ann.
Sepertinya, tante Anggrid benar-benar ingin berbicara hal yang sangat penting.

*

"APA? Mama suruh Fae buat marut kelapa segitu banyak?"

Tante Anggrid  hanya menjawab dengan anggukan sambil tersenyum Bangga.

"Gilak maaa... Itu 200 kelapa lho. 200 itu ga sedikit ma."

"Aduhh Ann. Tujuan Mama bawa Fae ke sini itu, biar ada yang bantu Mama bikin minyak kelapa."

"It's a good idea mom. Hahahaha."
"Oh iya, kenapa ga dijadiin pembantu aja sekalian. Enak banget tuh anak tinggal disini gratisan."

"Soal itu gampang Ann. Mama bisa atur semuanya. Tapi ini baru permulaan Ann. Mama udah siapin rencana lainnya."

"Rencana apaan ma?"

Tante Anggrid mengeluarkan senyum tipisnya.
Di dalam pikirannya, sudah merangkai berbagai kejutan untuk Fae.

"Kamu lihat aja nanti. Sekarang, ikuti dulu permainan mama. Hahahaha."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Waduhhhh... Kejutan apa lagi tuh?
Udah dong tante. Suruh marut kelapa aja udah cukup. Ga usah lain. Fae kan masih kecil.

KOK JAHAT SIHHH?!?? 😡

Ehhhh kamu, iya kamu... Sabar dong... Ngadepin orang kaya gitu harus sabar. Walaupun mulut ini sudah tak kuasa menahan sebuah kata-kata...
Kalian pasti tau dong model katanya kayak apa 🤣🤣🤣

Masih penasaran ga nih?
Kalau masih, ikuti terus kisah Fae Edava.

Dan kalian juga jangan lupa untuk
VOTE LIKE AND SHARE 😊
Ga di vote tapi di share aja aku udah seneng kok... Tapi lebih baik dua duanya yaa...

Aku butuh support Kalian nihhh... 🥰
Luvvv yuuu bebi ❤️

Asa Di Langit JinggaWhere stories live. Discover now