Memories

521 106 21
                                    

Happy Reading 💞


"Apabila kalian memiliki teman yang membantumu dalam ketaatan maka genggam erat tangannya karena mendapatkan seorang yang tulus itu sulit."

Quen&King

- Anugerah Cinta yang Salah -

🍂🍂🍂

Suara ricuh teriakkan anak-anak mewarnai rumah Nanda dan Cantika,kedua pasangan suami-istri ini memang sengaja memilih hari libur keduanya untuk berkumpul bersama sahabat-sahabatnya.

"Nadine,hati-hati nanti kamu jatuh lho."Seru Cantika kepada gadis sekitar umur lima tahun yang tengah berlari menjemput Wahda.

"Biarin Cantika."Ujar Nanda kepada istrinya itu.Cantika hanya merespon senyuman tipis.

Wahda yang tau jika gadis kecil itu ialah Nadine Annisa Maulani,putri sematawang dari Cantika dan Nanda.Wahda berjongkok menyamakan tinggi badan dengan Nadine.

"Te,Nadine nggak punya
temen."Curhatnya.Pantas jika Nadine tak punya teman,ia adalah anak sematawang dan sahabat-sahabatnya belum ada yang datang.

Wahda hanya tersenyum dibalik cadar yang ia pakai,ia menggendong Nadine dan membawanya ke rumahnya.Nanda dan Cantika yang melihat kedekatan Nadine dan Wahda tersenyum bahagia.

"Wah,lo pantes deh punya anak."Celetuk wanita seumuran Wahda.

"Naila,kamu sendirian?"Tanya Wahda.

"Enggak,Bara sama Aliz ada di dalam rumah Nanda sama Cantika kok."Jawab Naila.

Sementara Aliz adalah anak sulung Naila dan Bara,setahun setelah pernikahan mereka,mereka mendapatkan amanah untuk merawat dan membing Aliz.Aliz Ikhwan Arkan,sementara adiknya bernama panjang Namatul Ustna.

"Tante Naila...."Teriak Nadine di pelukkan Wahda.

"Udah yuk masuk,Nadine kanyaknya udah bosen sama aku."Ucap Wahda yang dibalas kekehan oleh Naila.

🍂🍂🍂

Di dalam rumah Nanda dan Cantika sudah ada Bara,Aliz,Rayhan dan Egi.

"Kok cuma segini?Yang lain mana?"Tanya Naila,jiwa pemimpinnya keluar jika begini.

"Nggak bisa datang Nai,mereka sibuk sama urusan masing-masing."Jawab Egi.

"Cans,kanyaknya kamu harus bikin adek deh buat Nadine kasihan dia kesepian."Ucap Wahda dengan menurunkan Nadine dari gendongannya.

"Lo dong Wah yang nyusul.Mau nunggu apa lagi?Waktu?Kamu udah kosong Wah.Umur?Umurmu sudah terlalu tua.Kurang apa?"

"Kurang pasangan,aku belum nemuin tulang rusukku."

"Pasangan,itu ada Rayhan dia juga jomblo.Nunggu apa?Apa mau aku carikan yang lebih perfect sama Rayhan?"

"Biar Allah yang mengaturnya Egi."

"Sudahlah,gue ngumpulin kalian ke sini buat menghilangkan rindu sama jenuh kalian bukan malah mempermasalahkan jodoh."Lerai Nanda.

"Iya,ayo yang mau makan.Ikut sama aku."Ujar Cantika,sebelum ia melangkah masuk ke dalam rumahnya.Egi,Bara,Naila,Aliz,Nadine,dan Nanda mengekor Cantika.Meninggalkan Wahda dan Rayhan di ruang tamu.

Wahda melirik Rayhan yang tengah memainkan handphonenya.Entah kenapa suasana tiba-tiba serasa canggung,padahal dulu Wahda dan Rayhan tak pernah secanggung ini.

"Ray?"Panggil Wahda.

Rayhan menoleh."Apa Wah?"

"Tolong jangan ambil hati omongan Egi tadi."UcapWahda.

Rayhan hanya menggangguk,kemudian melanjutkan memainkan Handphonenya.Suasana kembali canggung,umur membuat benteng yang tinggi dan tebal diantara mereka,belum juga Wahda kini menutup diri kepada laki-laki yang bukan mahromnya.

🍂🍂🍂

"Wah,Ray.Kalian enggak makan?"Tanya Cantika melihat kedua temannya itu duduk di ruang tamu tanpa membawa piring makanan.

"Enggak,masih kenyang."Jawab mereka kompak.

Cantika tersenyum,jika ada Egi disaat suasana seperti ini,dia pasti akan berteriak heboh dan kegirangan.Rayhan dan Wahda hanya saling lirik,mereka juga terkejut dengan kekompakan yang terjadi tanpa sengaja.

"Yaudah,kalian harus makan.Harus."Ancam Cantika kepada Rayhan dan Wahda.

Cantika kembali masuk ke dalam rumah,ia memilih makan bersama teman-temannya meninggalkan Wahda dan Rayhan.

"Wah,ayo makan."Seru Rayhan,orang yang ia panggil menoleh dan mengeriyit khas orang kebingungan.

"Aku?"

"Iya,kamu Wah,mau siapa lagi.Enggak mungkin setan kan?"

"Bisa aja,saya masih kenyang.kamu aja."

"Udahlah,ayo..."Ucap Rayhan dengan menarik lengan Wahda,Wahda yang belum siap akan aksi Rayhan hampir saja terhunyung ke depan,untung kakinya bisa toleransi dengan keadaan.

Rayhan membawa Wahda ke ruang makan,di sana sudah ada teman-temannya yang asyik makan sambil berkumpul.Egi dan Cantika yang melihat kehadiran Rayhan dan Wahda,mereka langsung penasaran.

Egi berdiri dari tempat duduk,namun sayang.Lengannya ditahan oleh Cantika.Ia mengode bahwa Egi untuk duduk dan tidak ikut campur dalam urusan Wahda dan Rayhan.

"Ini buat kamu.Kalau enggak mau makan aku suapin lho."Ucap Rayhan dengan ancang-ancang akan menyuapi Wahda.Wahda langsung merebut piring di tangan Rayhan dengan bergedik ngeri.

Rayhan yang melihatnya tertawa."Ya gitu,apa perlu di ancam buat kamu makan."Ucap Rayhan dengan kekehan kecil.

"Apaan sih..."Ketus Wahda,sifat yang satu ini masih belum hilang dari gadis di depan Rayhan itu.

"Hahahaha....."Rayhan pun tertawa.Membuat Wahda bertambah kesal.Apalagi teman-temannya,termasuk Aliz dan Nadine yang tak tau apa-apa menoleh kerah Rayhan.

"Jangan diketawain tau,saya malu."Ucap Wahda lirih.

"Kalau bikin kamu ketawa enggak salahkan?"

Wahda terdiam,pipinya serasa panas.Untung ia memakai cadar,jika tidak mungkin Rayhan akan menertawainya lagi,karena melihat pipinya yang merah.

'Apa dia enggak sadar kalau dia goda aku?Bikin aku tambah malu.'

"Eh,kok diam sih?Apa aku salah ngomong?Maaf..."Ucap Rayhan penuh penyesalan.

"Hahahaha....Siapa bilang?Jangan langsung nyimpulin sesuatu tanpa ada bukti."

"Tuh,aku berhasil bisa buat kamu ketawa."

Wahda tersenyum kepada Rayhan.Dan Rayhan juga membalas senyuman Wahda.Egi yang melihat mereka nampak senang,dia berhasil membuat Wahda tersenyum.Dia tau bahwa saat ini Wahda mengalami kesulitan.Bagaimana tidak?Ia mendapatkan cacian karena keluar dari Anggota Militer dengan alasan ia ingin menjadi wanita yang salihah.

'Jika memang takdirnya seperti yang kamu mau.Kamu pasti akan mengusahakannya,dengan segala cara.Bagaimana pun caranya,apa yang akan terjadi kamu tak pernah berpikir untuk itu.'Pikir Egi di dalam hatinya.

🍂🍂🍂

Cerita ini sudah proses terbit tinggal menunggu jadwal PO 😍

Much Love,

Fenti istri paling imut dan
Sah Ong Seong Woo

Anugerah Cinta yang Salah|Sudah Terbit Where stories live. Discover now