ternyata aku cacat mental

2.9K 153 5
                                    

Buat yang kangen dengan Lian dan Haikal. Saya bawakan Redefinisi Jilid 2 ya....selamat menikmati, vote dan komen. Makasih..

Lian : Ternyata Aku Cacat Mental

            Mama memaksaku mengambil cuti menyambung dengan libur lebaran. Benar-benar cuti dan jauh-jauh dari rumah. Awalnya aku merasa konyol sekali dengan permintaan  mama tapi belakangan aku menyadari bahwa semua ini memang perlu. Aku dan Haikal benar-benar perlu jauh dari rumah agar bisa merasakan suasana yang benar-benar berbeda.

            Setelah  akad nikah dramatis di bulan Ramadhan tempo hari, hari-hari berikutnya memang relatif tidak berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Selain fakta bahwa sejak malam itu Haikal pindah ke kamarku relatif tidak ada hal yang berubah dalam keseharian kami. Kadang-kadang aku malah masih terasa de Javu dan merasa begitu terintimidasi akan kehadiran Haikal. Barangkali semua itu karena memang sekian lama aku merasakan kehadiran Haikal di sekitarku identik dengan segala intimidasi.

            Anggap aku terlalu berlebihan tapi begitulah kenyataannya. Aku benar-benar belum bisa benar-benar terbebas dari perasaan-perasaan semacam itu. Konyol tentu, karena berkebalikan dengan aku Haikal justru menunjukkan kenyamanan total berada di sekitarku. Dia benar-benar tidak pernah lagi menampakkan wajah  jutek bin menjengkelkannya itu. Wajahnya jauh lebih cerah dan makin hari makin terlihat banyak senyum.

            Haikal seolah benar-benar menunjukkan bahwa apapun  bentuk kejahilan, kejutekan dan kejudesannya di masa-masa lalu hanyalah di permukaan. Sama sekali tidak menyentuh hatinya. Ini tepat persis seperti yang diucapkannya di hadapan ayah sebelum melamarku. Bahwa semua itu sengaja dilakukannya untuk keamanan kami berdua. Menjaga hatinya dari godaan yang berusaha ditekan dalam benaknya mengenai keinginannya mengubah statusku dari adik angkat menjadi seorang istri.

            Angin berkesiut pelan menggoyangkan deretan  sesemakan yang dibelit  tali putri berwarna kuning di sana-sini. Warnanya benar-benar mirip seperti bihun goreng berkecap. Itu sebabnya di masa kecil, aku dan teman-temanku biasa bermain dengan tanaman pengganggu ini dan pura-pura menjadikannya sebagai mie goreng.

            Agak berbeda dengan anak-anak sekarang yang cenderung berteman dengan segala macam gagdet dalam hari-hari libur mereka, masa kecilku di desa adalah hari-hari bermain di dunia nyata. Bermain segala permainan dengan memanfaatkan apapun yang ada di sekitar kami. Uniknya, kami bisa bermain berminggu-minggu setiap pulang sekolah dengan topik yang kurang lebih sama jika memang sedang musimnya. Mainan tali putri ini biasa muncul di permainan berpura-pura sebagai keluarga atau bermain peran menjadi sekelompok kecil masyarakat. Kami menirukan apapun yang kami lihat di dunia nyata. Khususnya dalam kehidupan sosial kami. Kenangan mengenai mie goreng tali putri membuatku ingat rentetan kejadian yang lainnya.

            Ada yang berperan sebagai penjual ada yang berperan sebagai pembeli. Ada yang berperan sebagai ibu dengan anak bayi dan ada pula yang berperan sebagai kepala keluarga. Ada yang berperan sebagai guru, dokter, pedagang bakso keliling, penjual bubur pagi dan semacamnya.

Beberapa kali bahkan kami benar-benar memasak dengan piring kaleng dan kemudian menikmatinya dengan penuh kebanggaan.     Tiga batu-bata yang disusun membentuk tiga bidang dalam tiga sudut yang berbeda. Salah seorang dari kami ada yang mengambil sedikit minyak tanah dan korek dari dapur  neneknya, seseorang yang lain membawa garam dari tempat bumbu di rumahnya, seorang yang lain memetik bayam di pinggir sawah sebelah balaidesa lalu ada juga yang mengambil  telur di petarangan kandangnya. Jadilah sayur bening bayam dan dadar telur yang ternyata keasinan. Tapi kami bisa betul-betul bangga dengan hasil karya kami. Benar-benar kenangan yang tidak mungkin terlupakan. Dan kini, aku sedang mengenang semua ini di sebuah rumah mungil yang sebenarnya cukup jauh dari lokasi tempat kami bermain dulu tapi suasananya mendekati.

REDEFINISI 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang