☀3 ½ years [3]

2.2K 247 28
                                    

Maaf kan atas typo dan keterlambatan :)

.

Harold memandang Paige dengan sedih. Belakangan ini dia sering melihat Paige menangis sendirian. Tak ada kecupan setiap pagi dipipi Harold. Apa Mom tidak sayang pada Halold lagi? Gumamnya dalam hati.

Bahkan tak ada lagi sosok Paige yang bermain dengannya setiap pulang sekolah.

"Bye! Hally! Daddy sudah menjemput Niall!" Jerit Niall teman sekelas Harold yang tengah berada digandengan tangan Daddynya.

"Dadah Niall!"

Balas Harold sambil melambaikan tangannya. Setelah melihat temannya pergi, ia pun dengan malas duduk disebuah ayunan. 

Semua murid dijemput dengan cepat dengan Daddynya. Kapan ya Halold dijemput sama Daddy juga? Daddy Halold pulangnya masih lama ya?

"Aduh!"

Ringis seorang perempuan melihat lututnya yang sedikit sakit. Harold dengan cepat berjalan untuk membantu perempuan itu.

"Telima kasih."

"Iya cama-cama."

Ucap Harry sambil tersenyum mengeluakan lesung pipitnya yang sangat manis. Kemudian Harold berjalan berbalik. Tapi baru saja ia ingin melangkah, ia kembali dipanggil perempuan itu.

"Aku ingin naik ayunan. Tapi tidak ada yang mendolongnya." Ucapnya menunjuk sebuah ayunan yang tadi dinaiki Harold.

 "Kau naik, lalu Halold akan mendolongmu." 

Gadis itu tersenyum lalu dengan cepat menaiki ayunan berwarna merah itu. Harold berlari dengan lincahnya kearah ayunan itu. Harold punya teman baru. Dia cantik, seperti Mommy.

 "Aku Halold. Namamu siapa?" 

Ucap Harold sambil terus mendorong teman barunya yang masih duduk diayunan. Suara tawaan dari gadis itu terus keluar."Wow! Aku Chloe."

Harold mengangguk-anggukan kepalanya tanda  sangat senang. Tapi baru saja mereka bermain, hujan pun turun. Oh sialan.

"Halold! Hujan!" Jerit Chloe melompat-lompat kegirangan. Harold menarik tangan Chloe untuk berteduh. 

"Baju Halold basah. Mommy akan marah." 

Halold mengusap-usap bajunya dengan tangannya. Air matanya mengalir dengan sempurna dari sudut matanya. Dia terus menunduk dan mencoba mengeringkan pakaiannya dengan tangannya. 

"Halold jangan nangis. Chloe jahat ya?" tanya Chloe mengelilingi Harold. 

Pada akhirnya dia memutuskan untuk mengambil tissue dari dalam tasnya kemudian menghapus air mata Harold. "Jangan nangis. Nanti jelek."

Harold diam kemudian dia duduk menjongkok melihati hujan. Tiba-tiba ditengah derasnya hujan, sesosok pria keluar dari mobil dengan memakai sebuah payung. Dia semakin mendekat.

"Chloe! Maafkan Daddy, pekerjaan Daddy cukup banyak. Kau lelah sayang?"

Ternyata itu Liam, Daddy dari Chloe. Mereka berpelukan dan kemudian si kecil Chloe berada digendongan Liam.

"Kita pulang. Okay." Ucap Liam dan mendapatkan gelengan kepala dari Chloe.

"Teman Chloe Halold beyum dijemput Mommynya, Daddy."

"And then?" tanya Liam melirik bocah laki-laki kecil yang tengah menangis. "Kita antal dia pulang, Daddy!"

Liam berpikir-pikir sejenak. Benar juga, kasihan jika anak ini ditinggal sendirian.

"Ya sudah, uncle akan mengantarmu pulang."

.

Kini mobil Liam telah berhenti disebuah rumah kecil. Tak terkesan mewah tetapi sederhana. Selama diperjalanan Liam bertanya siapakah orang tua Harold. Dan si polos Harold memberitahunya.

"Mommy! Halold pulang." Celotehnya kecil. Badannya sudah kedinginan meskipun Liam sudah mengganti pakaiannya.

Klek. Pintunya terbuka.

"Harold! Kau kemana saja? Mom sudah mencarimu sedari tadi! Mom sudah katakan berulang kali jangan pergi kemana-mana sebelum Mom menjemput. Kau mulai nakal."

Paige langsung memarahinya. Harold menunduk takut. Liam dan putrinya merasa kasihan. Mereka baru saja sampai. Ayolah.

"Kau Noel, kan? Harold kita salah rumah. Ayo kita keluar."

Paige diam terpaku. Yang benar saja? Liam! Liam yang mengantar Harold. Oh god.

"Ini Mommy Halold, uncle. Mommy Paige." Balas Harold melihat Mommynya yang tiba-tiba diam. Mata Liam menyipit, ada yang tak beres disini.

"You lied to me. Sebenarnya kau Noel atau Paige?" tanya Liam curiga. Sedangkan Chloe yang berada digandengannya diam tak mengerti.

"Paige tak menjawab pertanyaan Liam, dengan cepat dia membawa Harold kedalam kamar. Harold menangis ketika jemari Paige membuat lengannya sakit beberapa kali. 

Paige mencubitnya. Malang.

"Harold! Mommy sudah katakan berulang kal, jangan pernah ikut dengan orang asing. Kalau kau tadi diculik bagaimana Harold?" tanya Paige yang sepertinya lepas kontrol.

"Hikshiks, sakit Mommy." Harold menangis sambil mengusap-usap lengannya.

Tak lama ketika Liam dan Chloe mendengar tangisan Harold mereka segera berlari mencari-cari sumber suara itu. Tapi ketika mereka datang. Disaat itu pula Paige jatuh tak sadarkan diri.

"Mommy!!"

.

gimme ur vomments :) Thanks you :)

AdoptionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang