SLEEPLESS NIGHT 4 : DINNER & VOICE

514 96 15
                                    

Ketika Yunho kembali ke rumahnya jam di pergelangan tangannya telah menunjukkan pukul satu siang dan itu cukup menjawab pertanyaan dalam kepalanya tentang keramaian di jalan saat dia mengendarai mobilnya untuk pulang. Tak heran karena hari ini adalah hari minggu dan kebanyakan orang memanfaatkannya untuk bepergian atau berbelanja. Menyebabkan jalanan lebih padat daripada hari biasanya.

Di depan pintu rumahnya dia menemukan koran minggu pagi. Tanpa pikir panjang dia mengambil dan menggulungnya di tangan. Menggunakan tangan yang lain dia mencari kunci rumahnya yang berada di kantong celana panjang yang dia pakai.

Gerakannya sedikit lambat dan malas karena dia memang malas dan karena dia sedikit terganggu dengan hangover yang dia rasakan. Semalam setelah mereka menyelesaikan urusan dengan The Dealer, Dom dan Ricky memaksanya untuk tinggal dan merayakan kerja mereka. Meski tak ingin dia sudah terlalu banyak menolak ajakan mereka untuk minum. Sehingga dia mempertimbangkan untuk tinggal bersama mereka dan berakhir dengan menghabiskan dua botol wisky. Kondisinya saat bangun masih lebih baik dari pada Dom, Ricky dan juga Bane, setidaknya itu yang dia lihat ketika dia bangun tadi.

Yunho meletakkan gulungan koran di atas meja, bersama dengan koran hari sebeleumnya. Saat dia melihat koran kemarin dia lalu mengingat Jaejoong. Senyum tipis samar terukir di wajahnya ketika dia mengingat pergelutan Jaejoong dengan lengan sweater yang menenggelamkan tangannya.

Huh?!

Dia segera mengusir bayangan di kepalanya dengan menggelengkan kepala. Berjalan sedikit cepat menuju dapur.

Secangkir kopi panas yang kental.

Itu yang dia butuhkan untuk mengusir hangover dan juga pemikiran yang tidak dia perlukan atau- tidak dia inginkan.

Yunho menyiapkan teko, mengisinya dengan air dan menaruhnya di atas pemanas elektrik. Kemudian meninggalkannya, memberi waktu agar teko itu melakukan pekerjaannya memanaskan air sementara dia mengganti pakaiannya yang berbau wisky, asap rokok dan juga keringat.

Hal pertama yang Yunho sadari ketika memasuki kamarnya adalah wangi sabun yang biasa dia gunakan masih tertinggal di udara dalam kamarnya lalu paperbag di atas meja kecil di dekat tempat tidur. Dia mendekat, melihat isi dari paperbag dan langsung tahu kalau itu memang bukan miliknya melainkan milik Jaejoong.

Kening Yunho membentuk kerutan saat dia berpikir. Haruskah dia mengembalikannya besok, di kantor dan mendapatkan sejumlah pertanyaan dari rekan kantor yang penasaran. Atau hari ini, dan hanya mereka berdua meski hal itu tidak terlalu nyaman untuknya karena mereka bukan rekan kerja yang dekat sehingga mereka harus bertemu di luar kantor.

Lebih dari sepuluh menit dia berdiri dan hanya memandangi paperbag di atas meja tanpa melakukan apapun selain berpikir dan dia masih tidak tahu pilihan mana yang akan dia ambil.

Yunho menggeleng. Menyerah untuk berpikir. Dia memutuskan akan berpikir dan mengambil keputusan setelah minum kopi. Ya, dia sangat membutuhkan kopi agar otaknya dapat berjalan normal seperti mesin yang membutuhkan pelumas.

Dia turun dan membuat kopi setelah mandi dan menganti pakaiannya dengan pakaian bersih yang nyaman di badan. Sambil menikmati kopi kentalnya, Yunho mengecek ponselnya. Melihat note yang dia buat dan membuka inbox setelah memastikan dia tidak memiliki jadwal penting dalam aktu dekat. Mata musangnya membesar saat menyadari ada pesan dari nomor asing di dalam inboxnya yang ternyata dari Jaejoong.

"Selamat pagi, Jung Yunho-ssi.

Maaf aku harus menghubungimu pagi-pagi seperti ini dan menganggu hari liburmu. Aku lupa untuk membawa pakaianku dan sepertinya masih tertinggal di tempatmu. Jika tidak keberatan bisakah aku datang ke tempatmu dan mengambilnya? Kabari aku jika kau sudah bangun.

SLEEPLESS NIGHT (YUNJAE FANFICTION) Where stories live. Discover now