SLEEPLESS NIGHT 2 : SOJU & CIGARETTES

710 104 15
                                    

Yunho berjalan di koridor kantor menuju ke ruangannya dengan ponsel menempel di telinga. Dia bicara tidak terlalu keras, justru cenderung lirih tapi cukup untuk didengar oleh orang yang menelfonnya.

"Mianhae. Aku benar-benar lupa." Katanya sambil terus berjalan.

Menganggukkan kepalanya sedikit ketika berpapasan dengan rekan-rekan kerjanya.

"......"

"Aniya. Aku tidak sedang mencari alasan. Tapi memang aku belum mendapatkan barang yang kau inginkan."

"......"

"Arra. Arra."

Yunho melangkahkan kaki masuk ke ruangannya setelah pintu kaca di depannya bergeser, segera menuju ke kubikelnya.

"Aku akan berusaha mencarinya lagi. Paling tidak beri aku waktu satu bulan. Permintaanmu kali ini sedikit sulit untukku."

Yunho menarik kursinya mundur dan kemudian duduk di atas kursi, kemudian menggerakkan mouse untuk mengecek email.

"......"

"Ya. Aku tahu kalau itu mendesak tapi aku bukan pesulap yang bisa mendatangkan benda dengan satu jentikan jari. Aku tidak akan mengecewakanmu. Tunggu saja kabar dariku. Aku akan mendapatkannya dalam satu bulan."

Begitu selesai mengatakan apa yang menjadi pendapatnya Yunho memutus sambungan telfon. Menaruh ponsel di atas meja lalu membuka satu email yang dia cari kemudian mengetikkan sebuah pesan balasan. Dia mengklik pilihan send setelah selesai.

Terima kasih banyak pada orang yang menelfonya, sehingga dia harus kembali ke kubikel perangnya. Meninggalkan makan siangnya yang masih setengah jalan dan juga kopinya. Dia menghela nafas panjang, kemudian menguap lebar.

Dia mengantuk tapi matanya tidak mau terpejam. Lagipula tidur tidak menjadi keinginannya.

Yunho membuka file pekerjaannya, berpikir jika memulai pekerjaannya dengan segera akan lebih baik. Yunho mengarahkan jari telunjuknya yang panjang di dinding pembatas kubikelnya, melihat setiap catatan kecil di note yang dia tempelkan di sana. Melepaskan note yang sudah tidak penting karena sudah dikerjakan. Lalu perhatiannya kembali pada komputernya dan mulai mengerjakan tugasnya.

Yunho yang telah larut dan fokus pada pekerjaan, Yunho tidak menyadari kedatangan Jaejoong sampai rekannya itu menyapanya.

"Wah, rajin sekali." Jaejoong berkata sambil menarik kursi kerjanya. 

Yunho menoleh sekilas dan hanya melemparkan senyuman simpul lalu kembali pada pekerjaannya.

"Kenapa kau selalu mengabaikanku?" Tanya Jaejoong lagi.

Yunho menoleh lagi dan melihat Jaejoong duduk menghadap ke kubikel Yunho daripada menatap layar komputernya sendiri.

"Aku tidak melakukannya." Jawab Yunho singkat.

Jaejoong memutar manik mata doe-nya. "Yeah kau tidak melakukannya merasa melakukannya tapi aku berpikir sebaliknya."

"Di sini adalah kantor. Tempat untuk bekerja, bukan mengobrol. Jadi aku tidak merasa jika aku harus menanggapi semua pembicaraan basa-basi yang dapat menundaku dari menyelesaikan pekerjaanku tepat waktu."

"What-?!"

PLAK

"Kembali bekerja Kim Jaejoong waktu berbincang telah habis." Ucap Namja dengan dasi setengah kendur yang berdiri di belakang Jaejoong dengan tangan terlipat, segulung kertas berada di tangan kanan.

Jaejoong melirik ke balik punggungnya, mendesis sambil mengusap kepalanya yang berdenyut. Memandang bergantian antara wajah orang yang memukulnya dan juga kertas gulungan di tangan namja itu.

SLEEPLESS NIGHT (YUNJAE FANFICTION) Where stories live. Discover now