5. Reuni, Tawa, dan Gosip

1.5K 74 5
                                    

ceunah, aku balik. . makasih 10 vote di cerita sebelumnya :) 

Check this out :

***


Saat ini, Senna benar-benar tidak mengerti. Kemarin setelah dirinya bertemu Putri, tidak membuat hubungannya dengan Langit berubah. Kecurigaannya terhadap Putri tidak membuahkan hasil. Putri memang hanya berteman biasa terhadap Langit. Bahkan Putri sangat mengenal Senna. Putri bercerita bahwa selama ini Langit selalu menyebut nama Senna dalam setiap kisahnya. Entah Senna harus bahagia atau tidak.

Jam menunjukan waktu 11:30 WIB, sedangkan Senna masih berguling malas-malasan di atas kasur sambil melamun kejadian kemarin yang susah dilupakan. Senna benar-benar tidak mengerti mengapa Langit tidak mengaku untuk menyukainya. Selama ini Langit tidak pernah dekat dengan perempuan lain selain dirinya. Meskipun selama 6 tahun mereka berpisah. Silvi-sahabat dekatnya saat SMA- yang saat kuliah satu jurusan dengan Langit sering bertukar kabar dengan Senna. Langit menggantung hubungan selama ini. Semua perbuatan Langit kemarin menunjukan bahwa Langit tidak membencinya dan terang-terangan menyukainya. Senna mendesis frustasi.

Kemarin saat Langit mengantarkan dirinya ke hotel, Langit hanya pamit sebentar pada ibunya. Langit bahkan tidak mengatakan apapun padanya. Senna benar-benar kesal setengah mati. Senna tidak habis pikir kenapa Langit susah payah menahan perasaannya pada Senna.

"Senna, jangan ngelamun!"

"Nggak ngelamun kok. Mikirin buat acara besok Minggu" Senna ngeles seadanya.

"Owalah. . nanti jadi rapat jam 5 sore bareng management mu di Indonesia?" tanya ibunya.

"Iya jadi buk. Ibuk tahu sendiri masyarakat Indonesia banyak. Fans ku juga rata-rata disini. Aku harus rapat untuk acara fan meeting di Kuningan. Kupikir awalnya yang dateng bakal sedikit. Ternyata diluar perkiraan. Jadwal acara fan meeting juga jadi diperpanjang. Padahal ya buk, kalo di Belanda aku ngapa-ngapain sendiri loh. Bikin konten sendiri, nulis script sendiri, ngatur kamera sendiri, ngedit sendiri, pokoknya segala hal kulakuin mandiri. Tapi karena acara gede, aku minta bantuan Silvi deh" Senna bercerita panjang lebar sambil bangkit dari tidur ayamnya.

"Kamu harusnya bersyukur loh nduk. Sahabat-sahabat SMA mu sayang dan nggak putus komunikasi sama kamu. Mia sering kerestoran ibuk sambil ngajak temen-temen kantornya. Silvi ngebantu kamu di Jakarta untuk acara mu ini. Nanti sampaikan salam ibuk ke Silvi ya" balas ibunya.

"Oke bos. Oh ya, oleh-oleh buat tante Sri entar aku bawa ya. Soalnya habis rapat mungkin sekitar jam 8 malem aku mampir kerumah tante Sri. Nggak enak kalau nggak ketemu tante Sri " ucap Senna panjang.

"Oh gitu, bagus deh. Ati-ati nyasar loh meskipun pake gmaps"

"Kan naik gocar buk"

"Oh ya, Ibuk balik ke Surabaya hari Jumat loh nduk, ibuk nggak bisa ninggal restoran lama-lama. Soalnya sekarang banyak anak barunya. Generasi pak Joko sudah pensiun. 2 bulan lalu ibuk nyuruh Komang buka lowongan dan sekarang ada 3 karyawan baru"

"Widihh. . asik ibuku makin kaya hehehe" Senna cengengesan.

"Ibuk sekarang nggak mikir uang. Karena kamu pun sudah besar dan bisa cari uang sendiri. Ibuk cuma punya restoran biar ibuk sibuk terus dan nggak ada waktu buat buka lambe turah" jawab ibunya.

"Padahal gosip itu fakta yang tertunda loh buk. Hehehe" Senna kembali menggoda ibunya.

"Oh ya, gimana kabar Lien?" tanya ibunya tiba-tiba.

"Baik. Dia. . sehat" jawab Senna sambil tersenyum.

"Syukurlah, semoga pernikahan Lien lancar ya. . terus ibuk doain biar kamu bisa nyusul Lien"

I'm into youWhere stories live. Discover now