Timeless - Prolog

19.9K 1.6K 146
                                    

Judul : Timeless

Penulis : Blooming Lady

Editing by Matchamallow

MATCHAMALLOW ROMANCE COMMUNITY adalah sebuah project akun khusus cerita-cerita romance pilihan dari Matchamallow.

Mungkin beberapa dari kalian pernah membaca karya ini di akun Blooming Lady? Iya benar, ini memang karya Blooming Lady. Tapi kini Minca akan posting kembali dengan format dan rasa berbeda. Kenapa berbeda? Karena cerita ini disunting oleh Kak Olin Matchamallow. Tentu saja akan ada beberapa perubahan di alur dan juga style penceritaan karena sedikit dibumbui oleh style Kak Olin sendiri (dengan seizin penulis asli).

Mau tahu bagaimana jadinya? Silakan dinilai

***

PROLOG

"Ayah, apakah ayah yakin dengan keputusan ayah ini? Tidak bisakah Ayah mempertimbangkannya dulu?" James Wynter bertanya dengan wajah serius yang sebisa mungkin menutupi rasa frustrasi yang saat ini sedang menghantam dadanya.

"Sangat yakin, Nak. Lagi pula, Ayah rasa tidak ada salahnya apabila kamu bersanding dengan Katherine. Wanita itu memiliki latar belakang keluarga yang sangat baik, yang jelas bibit, bebet dan bobotnya. Selain itu, dia juga wanita yang santun dan lemah lembut, serta memiliki latar pendidikan yang tinggi. Apalagi yang kamu butuh kan, Nak? Katherine merupakan paket lengkap yang amat sulit untuk ditemukan pada wanita zaman sekarang," jawab sang ayah dengan wajah yang tak kalah serius dari sang anak. Ia sudah tidak lagi muda, dan diumurnya yang sudah memasuki usia senja ini, ia hanya ingin melihat sang anak membangun biduk rumah tangga dengan bahagia. Namun, jangankan memikirkan rencana pernikahan, pacar saja sepertinya sang anak tidak punya.

"Tapi Ayah, aku sudah memiliki kekasih yang sangat kucintai!" sergah James tidak mau kalah. Ia sungguh-sungguh sudah memiliki pujaan hati untuk dirinya sendiri. Pujaan hati yang sangat ia cintai sepenuh hati, maka dari itu tidak mungkin bagi James untuk menerima perjodohan sepihak ini tanpa mengatakan fakta mengenai kekasih hatinya itu kepada sang ayah.

"Begitukah?"

"Ya. Dan ia juga tidak kalah cantik maupun pintar bila dibandingkan dengan Katherine."

"Apa kau yakin dengan pilihanmu itu, James?"

"Iya, Ayah. Aku yakin bahwa dia wanita yang tepat untukku dan aku yakin dia juga dapat memenuhi semua kriteria yang Ayah butuh kan dari seorang menantu untuk keluarga Wynter."

"Benarkah? Setinggi itukah dia dimatamu, James? Apakah kau yakin, penilaianmu cukup objektif? Ayah rasa, penilaianmu terlalu sulit untuk dijadikan acuan, James. Rasa akungmu kepadanya menjadikan penilaianmu bias, sehingga kau tidak lagi bisa menilai secara objektif dan adil."

"Well, kalau begitu tidak ada salahnya bukan, bila Ayah sendiri yang memastikannya? Memastikan apakah penilaianku pantas ataukah malah berlebihan untuknya," pinta James seraya membujuk dengan memberikan penawaran yang masuk akal kepada ayahnya. Ia yakin ayahnya tidaklah sekejam itu, dan masih dapat mempertimbangkan masalah ini apabila saran yang diberikan ternyata jauh lebih baik dan memuaskan dari pada saran sang ayah sendiri.

Dengan kening berkerut menandakan sedikit ketidaksetujuan, akhirnya Harry Wynter berujar, "Baik, mengingat kau begitu berkeras untuk mempertahankan calon pengantinmu sendiri, Ayah rasa akan lebih adil bila ayah melihat dan menilai sendiri wanita yang telah berhasil memenangkan hatimu itu, Nak."

"Terima kasih, Ayah. Aku jamin Ayah pasti akan menyukainya. Kalau begitu, aku akan mengatur waktu yang tepat untuk kalian berdua, agar kalian dapat secepatnya bertemu."

TimelessWhere stories live. Discover now