🖤(9)💚

1.3K 111 50
                                    


HAPPY READING GUYS ✨

SORRY FOR TYPO 🙏

AUTHOR POV


"BIBI!!!HENTIKAN!!! DIMANA BIBI MELETAKKAN SIKAP TANGGUNGJAWAB BIBI SEBAGAI ORANG TUA HA?!!" Semua orang yang mendengar teriakkan itu kini melihat kearah pemilik suara itu tidak percaya lebih lagi Perth, Mark, dan teman-temannya.

"Pete?" Ucap Both dari kejauhan sana setelah melihat kantin ic penuh dengan mahasiswi dan mahasiswa. Both merasa tidak nyaman, ia menghampiri kerumunan orang itu dan mendapati Pete berada disana.

"Pete, apa yang kau lakukan disini?" Tanya Both dan memegang tangan Pete, ia terkejut wajah Pete seperti menahan amarah tidak pernah ia melihat adiknya semarah ini lebih lagi Perth mematung tidak mengalihkan pandangan pada Pete.

"Bi, jika bibi membenci persahabatanku dengan Perth, mohon jangan libatkan orang lain. Apa bibi tidak menyadari dan merasa malu dilihat ramai orang dengan sikap bibi seperti ini? Kemana bibi meletakan wajahmu selepas ini? Apa namamu masih bersih lagi? Jika bibi merasa sakit apa yang aku katakan, samakan saja dengan apa yang aku rasakan, jika sakit ya begitulah sakit yang aku rasakan"

PLAKKKK

"Jaga ucapanmu anak lahir tanpa ay-"

"MAE!! Apa Mae sudah gila ha?!!!!" Teriak Perth setelah melihat Maenya menampar pipi Pete, pipi yang dulu selalu ia pegang dan cubit ketika bersama. Tetapi pipi itu sudah seperti bahan pukulan maupun tamparan mereka.

Sedangkan dari kejauhan sana seseorang memperhatikan perbuatan mereka pada Pete bahkan sekarang ia mengepalkan tangannya menahan amarah.

"Liat saja nanti pembalasannya" Gumamnya bersamaan smirknya dan pergi dari sana

"Tidak apa-apa bibi, apapun kalian katakan padaku. Aku tidak apa, asal itu membuat kalian puas. Perth terima kasih dan bibi atas pukulan kalian akan aku ingatkan dan terima kasih Perth kerna sudah menemani hidupku dan menjadi kebahgiaanku selama ini" Ucap Pete

Perth menatap wajah Pete dan melihat pipi yang dulu memerah kerna malu dengan kelakuannya kini berganti merah kerna tamparan mae nya. Perth benci itu, ia ingin memeluk tubuh itu tapi melihat Pete enggan menatapnya ditambah maenya berdiri disanpingnya, dia terpaksa urungkan.

"Maafkan aku Pe-"

Perth tidak melanjutkan ucapanya setelah menyadari Pete sudah melangkah pergi disusuli Both. Perth hanya bisa melihat punggu Pete yang semakin menghilang dari hadapannya.

"Apa mae sudah puas ha?!!!aku kecewa dengan sikapmu mae!!" Ucap Perth meninggalkan maenya begitu saja sedangkan maenya masih mencerna semua yang Pete katakan barusan.

****

Hari sudah malam, Pete menghampaskan badan diatas ranjangnya dan sesekali ia mengelus pipinya yang sudah menerima tamparan dari keluarga Tanapon.

Ting

Pete mendengar ponselnya berbunyi dengan cepat ia membuka chat dari seseorang.

Perth

"Pete "

"Apa lagi ia maukan. Apa dia belum puas dengan semua ini?" Gumamnya

Ting

Perth
"

Pete maafkan aku dan maafkan kelakuan maeku Pete"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 15, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I'm Fall In Love with My Bestfriend Where stories live. Discover now