26 - Time For The Moon Night

114 10 0
                                    

Malam ini terasa sangat panjang setelah aku melihatmu datang dan memutuskan untuk menginap dirumahku. Padahal rumahmu hanya berjarak lima meter dari rumahku, tapi entah kenapa kau suka sekali menghabiskan waktumu di rumah ini. Belum lagi adik perempuanku yang juga ikut antusias setiap kali kau memutuskan untuk menginap. Beruntung lagi Ayah dan Ibu yang bahkan tidak pernah melarangmu untuk melakukan apa saja di rumah ini, bahkan aku yakin kalau mereka sudah menganggapmu sebagai anak kandung mereka sendiri.

Setelah makan malam selesai, aku memutuskan untuk belajar di kamar. Namun sayangnya dengan cepat kau masuk ke dalam kamarku yang membuatku mau tidak mau harus sedikit memaksmu untuk keluar dari kamarku, tapi dengan santainya kau justru tidur di kasur milikku dan kau memang benar-benar tidur disana meninggalkanku yang bahkan jika aku meneriakimu pun kau tidak akan pernah berpindah ke kamar adik perempuanku.

Sejenak Ibu datang ke kamarku dan tersenyum saat melihat kau sudah tidur dengan pulas diatas tempat tidurku, kemudian mengatakan padaku bahwa malam ini aku mengalah lagi dan tidur di sofa seperti biasanya. Seketika aku langsung menoleh kearah sofa panjang di sebelah rak belajarku yang memang sengaja di sediakan Ayah kalau-kalau dia menginap di rumah ini.

"Lihat, bahkan anak kandungnya sendiri harus mengalah pada gadis yang bahkan status di keluarga ini tidak diketahui kepastiannya."

Akhirnya aku memutuskan untuk kembali mengerjakan tugas rumahku dengan keadaan dia sudah benar-benar menguasai isi tempat tidur ternyaman itu. Sambil terus mengerjakan beberapa tugas, sesekali aku memperhatikan luar jendela yang ternyata malam ini bulan bersinar sangat terang. Hal itu sedikit mengingatkanku dengan sebuah kisah dongeng yang pernah dia ceritakan padaku.

Dulu, jika bulan sedang bersinar keemasan dan berbentuk bulat sempurna, itu artinya para kelinci sedang membuat mochi untuk merayakan natal dan tahun baru di Jepang. Malam sebelum tahun baru, para kelinci akan turun dan membagikan hasil mochi mereka kepada semua orang yang sudah berbaik hati merayakan tahun baru bersama orang-orang terkasih.

Mengingatnya saja sudah membuatku ingin tertawa. Dasar, selain bodoh dia juga suka menghayal hal-hal seperti itu. Saat aku kembali melihat jam dinding, ternyata malam sudah sangat larut dan tidak terasa juga aku sudah mengerjakan semua pekerjaan rumahku. Padahal rasanya dari tadi aku terus mengingat bagaimana cerita kelinci bulan itu. Sejenak aku merenggangkan ototku yang kaku, kemudian menuju sofa panjang yang malam ini akan kembali menjadi kasur bagiku.

Beberapa saat setelah aku memejamkan mataku, aku merasakan sesuatu bergerak dan berjalan ke suatu arah. Sampai akhirnya aku mendengar sesuatu,

"Maaf, seharusnya sejak awal aku tidak melakukannya kan."






riz_rap•^•
24112018

One Shoot in Your Diary [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang