ix. Malem takbiran yang heboh.

6.4K 654 172
                                    

Warning : imajinasi dan khayalan yang bagus sangat dibutuhkan di chapter ini xx

---
Allahuakbar... Allahuakbar...

"Alhamdulillah"ucap Yasser, Trisha, Zayn, Waliyha, dan Safaa yang sudah bersiap di meja makan mereka. Mereka semua segera meneguk air putih yang ada dihadapan mereka masing masing. Kecuali Niall yang juga ada di meja makan tersebut, menuntaskan puasa terakhir, tantangan yang diberikan Zayn. Niall langsung dengan segera mengambil ayam panggang dan melahap nya.

 
"Kak Niall ih bukannya minum dulu"komentar safaa. Niall cuma nyengir.

"Aunty, Niall nambah ya ayamnya, aunty, Niall laper banget"kata Niall yang masih mengunyah potongan kedua ayam panggangnya. Trisha mengangguk sambil menahan tawanya. "Yes! Thankyou aunty!"kemudian Niall kembali mengambil bagian paha dari ayam panggang yang tersaji dan kembali melahap nya.

"Elah lo, puasa setengah hari aja laparnya Udah kayak puasa sebulan."omel Zayn yang memberi tatapan mematikan pada Niall.

"Maswalah bwat lwo, zwayn"balas Niall. "Uhuk... Uhuk... Adooh keselek Adooh"tiba-tiba Niall terbatuk sambil memegangi tenggorokannya. "Sakitnya tuh.....uhuk... Disini.....uhuk"

Kemudian dengan segera,ia mengambil gelas yang masih berisi setengah air putih milik Zayn dan meminumnya sampai habis. "Ahh...akhirnya...."Niall kembali meletakkan gelas tersebut dihadapan Zayn.

Zayn mendengus sebal. "Kenapa minumnya pake minum gue, odon? Tuh punya lo masih penuh"omel Zayn.

Niall cuma nyengir. "Ohiya, hehe, lupa Zayn"tangannya mengambil gelas penuh yang berada dihadapannya dan meminumnya sampai habis. "Aduh, Niall kenyang....."ia menyandarkan punggungnya ke kursi dan mengelus perutnya yang sudah lebih besar.

"Kak Niall gendut!"kata safaa.

"Safaa juga gendut."

---
Singkat cerita, Zayn dan keluarganya pun sholat maghrib berjamaah, sementara Niall memakan potongan pizza kelima nya sambil sesekali menyuapkan sesendok es campur ke mulutnya.

Zayn yang sudah berdoa meminta segalanya yang dia inginkan kini membaca doa penutup untuk keselamatan dunia dan akhirat. "Robbana Atina fiddunya Hasanah"ucapnya dengan bersuara namun tak keras.

"ZAYNIEEE! NIALL!"panggil seseorang yang langsung membuat Zayn berhenti sejenak.

"Wafil a..... TUNGGUIN BENTAR LOU, GUE LAGI DO'A."

"OKAY, GUE TUNGGU DIDEPAN RUMAH"

"SIP"balas Zayn lagi. "Akhirati Hasanah, waqina adzabannar.. Amin..."


Zayn langsung kabur keluar rumah, ke jalan yang berada diantara rumahnya dan Louis, ternyata Louis Udah nunggu disana sambil memeriksa kardus yang tempo hari ada di kamarnya. Niall juga Udah ada disana, dia membawa sekotak pizza ukuran kecil di lengan kirinya, sementara tangan kanannya memasukkan potongan pizza ke dalam mulutnya.

"WOY."panggil Zayn sambil berlari mendekati Louis.

Louis dan Niall menoleh. "Wihh, lo udah siap buat bikin kompleks ini rame,wok?"Louis tersenyum menahan tawanya. Sementara Niall Udah cekikikan sambil terus mengunyah pizza nya.

"Ya Udahlah, eh gendut lo makan mulu dasar, nanti pizza ya kesamber petasan kayak rambutnya Liam waktu itu baru tau rasa."oceh Zayn. "Dan perlu lo ketahui, Lou. Bewok gue udah dicukur karna besok Lebaran, behahahahah."

"Ga bakal, pacar pacar gue Udah gue lindungin di perut gue, dan ini yang terakhir"Niall mengambil potongan pizza terakhir dan membuang kotaknya sembarangan.

"Yeah whatevs Zayn. Btw lo yakin nih Udah siap?"tanya Louis lagi menahan tawanya.

"Siaplah, Zayn gitu"

Kemudian Louis melirik bagian bawah Zayn.........

Eh jangan netting dolo........


"Pake sarung itu? HAHAHAHAHAHAH."seketika tawa Niall dan Louis pecah.

'Sial, gue lupa nyopot sarung' batin Zayn sambil menatapi sarung kotak-kotak yang masih ia kenakan.

"Ehem...."Zayn mencoba untuk tidak terlihat salah tingkah. Ia berdehem dan mencoba untuk tetap cool. "Shut up, idiots."lanjutnya yang langsung membuat Louis dan Niall menghentikan tawa mereka. "Di Pakistan ini lagi tren"alasannya agar tidak terlihat tengsin.

Louis dan Niall mengerutkan dahi mereka. "Lagi tren? Main petasan pake sarung?"

Zayn mengangguk.

"Waaah, gue mau dong Zayn, biar gawl, nanti pengen gue post ke insta."kata Niall dengan senyum mengembang di wajahnya.

Zayn Lagi PuasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang