Prolog

17.6K 1.2K 75
                                    

Ada seorang remaja pria manis yang melangkahkan kakinya di tengah malam sendirian, remaja itu menggengam erat ujung pakaian seragam yang di kenakannya ketika melewati sebuah jalanan yang cukup sepi.

Sebenarnya dirinya takut, ya dia memang ketakutan sekarang, karena supir pribadinya tidak menjemputnya kesekolah tadi, hingga membuatnya luntang-lantung berjalan pulang menuju ke rumahnya tak tentu arah, lebih tepatnya dia tidak ingat dimana letak rumahnya sama sekali.

Seumur hidupnya ini pertama kalinya dia pergi berkeliaran sendirian, di tengah malam dan jauh dari rumahnya, bahkan tidak ada seseorang pun yang menemaninya.

Krist nama remaja itu, melangkahkan kakinya dengan penuh kewaspadaan, ayahnya berkata bahwa di luar sana itu banyak orang yang jahat, orang yang suka memanfaatkan keadaan dan juga orang yang ingin mengambil keuntungan dari orang lain.

Remaja manis itu terus melangkahkan kakinya menelusuri jalanan sepi itu, sampai dia melihat ada beberapa orang yang tengah duduk di pinggiran jalan dengan minuman keras di hadapan mereka.

Melihat hal itu perasaan Krist menjadi semakin tidak tenang hingga akhirnya membuatnya melangkahkan kakinya semakin cepat untuk melewati mereka.

"Hai, manis." Salah satu pria yang berada di sana melambaikan tangannya pada Krist, terapi Krist tidak memperdulikannya dan bergegas pergi.

"Cih, sombong sekali dia. Bawa dia kemari." Tambah pria itu sambil memerintahkan temannya untuk membawa Krist.

Mendengar hal itu Krist langsung berlari menghindari beberapa orang pria yang saat ini tengah mengejarnya, pria manis itu membelokan ke dalam jalanan kecil dan juga sempit sambil terus berlari supaya para pria itu tidak bisa menangkapnya, sampai akhirnya pria itu melihat jika jalanan di depan matanya itu buntu.

Membuatnya bersembunyi di balik tong-tong kosong dan juga tumpukan kayu yang berada di sebelah gang Bunyu itu, sambil menutupi dirinya dengan sebuah terpal besar berwarna biru, lalu membekap mulutnya sendiri agar tidak mengeluarkan suara apapun.

Dua orang pria dari empat pria yang mengejar Krist sampai di depan gang buntu itu dan tidak menemukan remaja manis itu dimanapun, tapi mereka yakin jika Krist masih di sekitar sini, memang mau pergi kemana lagi pria itu.

Hingga membuat kedua pria itu memporak-porandakan seluruh tempat itu untuk mencari keberadaan Krist, tetapi tidak menemukannya juga, hingga akhirnya mereka menyerah dan ingin pergi.

Tetapi suara teriakan Krist membuat keempatnya mengurungkan niatnya, sementara Krist merutuki dirinya sendiri karena dia kaget saat melihat banyaknya semut yang mengerubungi dirinya, karena dia alergi dengan hewan yang satu itu.

"Kau ada disini rupanya?" Tanya salah satu pria itu ketika berhasil menangkap Krist dan menyeret pria manis itu untuk ikut bersama dengannya dan juga yang lainya.

Krist memberontak ketika para pria itu menangkapnya, dan membopong tubuh nya, lalu membawanya kesebuah rumah tua yang tidak terawat dan sangat kotor.

Pria itu melemparkan tubuh Krist ke atas lantai yang sangat keras, membuat Krist meringis kesakitan dan menatap orang-orang itu tidak percaya, ayahnya saja tidak pernah sekalipun berbuat seperti itu, sedangkan mereka yang bukan siapa-siapa berani sekali mereka.

"Kau tidak tahu siapa aku?" Tanya Krist, sambil meletakkan kedua tangannya di pinggang.

"Memang kau siapa?" Tanya pria itu meremehkan Krist.

"Kalian pasti akan dibunuh oleh ayahku." Ujar Krist, sambil menunjuk wajah kedua orang itu.

Tetapi saat kedua orang itu mendekatinya, Krist justru ketakutan dan berjalan mundur, salah satu pria itu mencengkeram dagu Krist dan menatap wajah pria manis itu dengan tajam.

"Kau manis juga." Gumam pria itu.

"Jangan menyentuh ku, brengsek." Ujar Krist tidak terima dan melayangkan sebuah tamparan pada pria itu, yang langsung di balas sebuah tamparan juga di wajah Krist dari pria tadi.

Tangan Krist memengangi pipinya, ini adalah sebuah bentuk penghinaan untuknya, remaja manis itu mengingat-ngigat wajah pria itu dengan seksama, awas jika nanti dia pulang Krist akan mengadukannya.

"Aku akan menyusul yang lain." Ujar salah satu orang itu dan berjalan pergi untuk menyusul teman-temannya, karena mereka mendapatkan mangsa baru untuk mereka nikmati malam ini.

Otak remaja itu mencoba berpikir dengan cepat, ketika satu orang yang tersisa itu kini mendekat ke arahnya lagi, radarnya mengatakan ada niat tidak baik yang di tunjukan apa lagi dengan seringaian yang di keluarkan pria itu, dan benar dan pria itu langsung mencium bibir Krist, membuat Krist memberontak dan menendang selangkangan pria itu, lalu berlari pergi meninggalkan tempat itu.

Tetapi nasib berkata lain, karena di tengah jalan pria manis itu bertemu dengan teman-teman pria tadi, hingga akhirnya mereka semua menyeret Krist untuk mengikuti mereka.

"Lepaskan dia."

Suara berat seorang pria membuat aksi beberapa orang itu terhenti sejenak, untuk menatap seorang pria berpakaian serba hitam yang kini tengah berdiri di hadapan mereka semua dengan pandangan meredup.

"Siapa kau?"

"Kau tidak perlu tahu siapa aku, cepat lepaskan dia."

"Tidak, untuk apa kami mengikuti ucapanmu, hajar dia."

Beberapa orang langsung maju dan ingin menghajar pria berpakaian serbah hitam itu, tetapi mereka semua bukan tandingan pria itu, karena meskipun semua orang itu menghajarnya pria itu tidak terluka sedikitpun, bahkan ketika semua orang itu mengeroyoknya pria itu masih tetap berdiri dengan tegap di tempatnya, justru yang ada semua orang menghajar pria itu merasa seperti lehernya di cekik oleh sesuatu padahal tidak ada apapun di sekitar mereka.

Itu membuat pria berpakaian hitam itu mengambil kesempatan untuk memukul mereka semua, hingga tergeletak tidak sadarkan diri di jalanan, pria berpakaian hitam itu hanya menyeringai ke anak orang-orang bodoh yang mau melawannya itu.

Pria berpakaian serbah hitam itu mendekati Krist yang kini masih di tahan oleh seorang pria, tangan pria berpakaian hitam itu menarik pria itu dan mencengkeram kerah pakaian yang di pakai pria itu, sebelum mulai memukul wajah orang yang memegangi Krist tadi.

Tetapi entah mengapa tubuh pria tadi terasa mati rasa seketika, saat menatap mata pria berpakaian serbah hitam itu, membuatnya menjadi sangat mudah di kalahkan oleh pria berpakaian hitam itu.

Sementara Krist hanya melihatnya dengan ngeri, ini kejadian terngeri yang pernah dia alami selama hidupnya dan untung saja ada pria itu.

Tunggu dulu, apa pria itu baik atau hanya berpura-pura kristkan tidak tahu, jadi saat pria tadi selesai mengurus orang-orang yang tidak berguna itu, lalu menghampiri Krist, pria manis itu justru ketakutan dan berjalan mundur menghindari pria tadi.

Sampai Krist tidak sengaja menginjak sebuah batu di belakangnya, membuat tubuhnya hampir oleng, tetapi untung saja pria tadi dengan cepat meraih tubuh Krist.

Krist memandang wajah pria itu dengan seksama, dan tersenyum karena pria itu sangat tampan, tetapi anehnya sekarang tubuhnya dikuasai oleh rasa kantuk yang berlebihan, membuat kelopak matanya tertutup perlahan dan Krist tidak sadarkan diri setelahnya.

Sedangkan pria berpakaian serba hitam itu hanya tersenyum penuh arti padanya, sebelum melesatkan dirinya bagaikan angin sambil membawa tubuh Krist di dalam gendongannya.







[13]. Who Is You? [ The Mysterious Bodyguard ] [ Krist x Singto ]Where stories live. Discover now