Part II

73 2 2
                                    

***

            Sinar mentari menyinari pagi yang cerah ini,suara burung berkicauan dan daun- daun berterbangan . Membuat Haeya dengan semangat memulai perjuangannya. Ia bangun subuh hanya untuk membuatkan bekal untuk Joon myun. Dirumah mewah yang ia tinggali ini begitu banyak pelayan yang ada tapi dia tidak ingin dibantu oleh siapapun.

            Haeya menghias dengan indah apa yang ada didalam kotak makan itu.Kini sudah menunjukan pukul tujuh pagi. Ia sudah berseragam sekolah lengkap dengan tas yang berisi beberapa buku.

            Ia berjalan keluar pintu rumah yang besar itu ,terlihat jelas halaman luas yang terawat indah dihiasi dengan air mancur, pohon pohon dan tanaman bunga. Haeya menghela nafas beratnya . Sesungguh nya ia tak ingin dimanjakan dengan diantar jemput kesekolah.

            Sesampai haeya disekolah , kelasnya begitu sepi karena pagi itu teman-teman sekelasnya begitu serius menatap buku . Ia melihat sekeliling kelasnya ,tak ia dapati sahabatnya. “ Kemana min ah?”

            Ia berlalu meninggalkan kelas,berniat mencari min ah. Tapi yang ia lihat hanya lah Joon myun yang sedang membaca buku di depan kelas dengan bersandarkan diri di tembok. Haeya tersadar ia masih menggenggam kotak bekal untuk joon myun. Haeya dengan segera menghampiri joon  myun oppa ,ia menundukkan kepala dan menyodorkan bekal itu . “ Oppa ini untukmu “ seru haeya.

            Mata sipit joon myun melirik kearah bekal yang disodorkan haeya, ia hanya menyeringai lalu matanya beralih ke arah buku yang sedari tadi ia baca. Joon myun berjalan masuk kekelas tanpa mengalihkan pandangannya dari buku tersebut. Haeya masih menundukkan kepala berharap joon myun menerimanya.

            “ Untukku ? “ seru suara namja lain . Haeya mengangkat wajahnya , ia melihat sosok namja tampan bertubuh tinggi berkulit putih berambut cepak dengan seragam sekolah yang berbeda.

            Namja itu membuka kotak bekal “ Beruntung sekali aku,baru datang kemari aku sudah disuguhi bekal seperti ini “ Ucap namja itu dengan tersenyum sambil memegang bekal dari haeya.

            “ Gamsahamnida . siapa namamu nona?” tanya namja itu dengan semangat.Haeya terdiam sesaat ,ketika melihat lambang sekolah yang tertera di seragam namja itu. “ Hyundai chungun middle school “ desis haeya pelan.

            Namja itu menatap heran haeya yang hanya terdiam , ia menggoyangkan tangan kanan nya didepan wajah haeya.

Haeya tersadar dari lamunan nya. Ia tersenyum “ aku Kim haeya. Kamu? “

Namja itu terpesona dengan senyuman imut yang ada dibibir tipis haeya. “ Park chanyeol “ jawabnya singkat sambil tersenyum.

            Mereka terdiam sesaat karena kecanggungan terjadi di atmosfir mereka berdua. Haeya membuka pembicaraan “ aku rasa ,aku harus pergi. Sampai jumpa “ seru haeya dengan tersenyum ,sebelum pergi ia membungkukkan sedikit badannya lalu berjalan cepat meninggal kan chanyeol namja tampan itu.

Cold As youWo Geschichten leben. Entdecke jetzt