Chapter 3

201 13 0
                                    

"Maaf... aku benar-benar tidak tahu kalau Aleyna sebenarnya tersesat. Dia bilang oppa-nya sudah menunggunya. Jadi kukira kakaknya berada di dekat sana jadi aku membiarkannya pergi," Minhyuk merasa bersalah. Sesekali ia memberikan petunjuk arah pada Jungshin yang sedang mengemudi.

"Tidak apa-apa, itu bukan salahmu," sahut Yonghwa lesu. Ia menumpukan sikunya ke jendela dan menopang dahinya, tampak sangat lelah. Ia tidak marah pada Minhyuk, hanya saja menerima kenyataan bahwa Aleyna benar-benar hilang membuatnya serasa ingin pingsan.

"Maaf, tapi... haruskah aku ikut serta? Aku tidak tahu apa-apa," Jonghyun yang sedari tadi diam akhirnya buka suara. Ia sama sekali tidak tahu gadis bernama Aleyna yang sedang dibicarakan dan tidak mengerti kenapa dirinya ikut diseret ke dalam mobil.

"Lebih banyak orang yang mencari akan lebih baik," celetuk Jungshin.

"Kenapa kita tidak minta bantuan polisi saja?"

"Jika kita tidak menemukannya di sekitar jalan ini, baru kita lapor polisi."

Minhyuk—yang duduk di jok belakang bersama Jonghyun—mencondongkan tubuhnya ke depan dan menunjuk ke toko aksesori Tiffany & Co., "Aku terakhir kali melihatnya disitu."

"Baiklah kalau begitu, kita berpencar saja," Yonghwa bersiap melepas sabuk pengamannya dan keluar begitu Jungshin menghentikan mobil.

"Aku juga?" tanya Jonghyun.

"Iya, cepat!"

Keempat pria itu pun mulai mencari di arah yang berlawanan. Mereka memasuki satu per satu toko di sekitar sana dan menanyakan keberadaan Aleyna pada penjaga toko. Tak lupa juga mereka memeriksa gang-gang kecil yang ada disana. Namun tampaknya pencarian mereka akan semakin sulit karena hari sudah mulai gelap dan tidak ada satu pun dari para penjaga toko yang melihat gadis kecil itu.

Merasa pencarian mereka tidak akan berhasil jika hanya berputar-putar di satu tempat, Jonghyun pun berinisiatif mencari jalan lain. Dicarinya toko yang sering didatangi anak-anak atau toko yang menjual kebutuhan anak-anak. Ia berpikir mungkin saja Aleyna mencari jalan sendiri ke toko-toko itu karena tertarik dengan barang-barang yang dijual disana.

"Anak kecil?" tanya seorang pramuniaga toko pakaian anak-anak begitu Jonghyun menanyakan keberadaan Aleyna.

Jonghyun mendeskripsikan persis seperti kata-kata Yonghwa, "Namanya Aleyna. Rambutnya panjang kecoklatan, kulitnya putih pucat, pakai ransel, dan ada sedikit luka lebam di siku kirinya."

"Lee Jonghyun?"

Merasa namanya dipanggil, pria itu pun menoleh. Matanya terbelalak begitu melihat siapa orang yang memanggilnya, "Im Yoona?"

"Bagaimana kau bisa ada disini?" gadis bertubuh kurus tinggi yang dipanggil Yoona itu menghampiri Jonghyun.

Jonghyun menjadi salah tingkah. Sebenarnya, salah satu alasannya pergi ke Jepang selain urusan pekerjaan adalah karena Yoona. Ada sesuatu yang ingin ia bicarakan pada gadis itu dan ketika ia tidak siap, gadis itu justru muncul di hadapannya.

"Urusan pekerjaan," jawabnya singkat.

"Di toko pakaian anak-anak?"

"Aku sedang mencari orang. Gadis kecil usia tujuh tahunan, namanya Aleyna."

Yoona mengerjap, "Jadi Aleyna itu adikmu? Atau jangan-jangan... anakmu?"

"Kau lihat Aleyna?" Jonghyun yang terkejut tanpa sadar memegang kedua bahu Yoona, membuat pipi gadis itu merona merah.

Dengan ragu Yoona menunjuk ke arah ruang ganti. Tak lama kemudian dari salah satu biliknya keluarlah Aleyna. Ciri-cirinya persis seperti yang dikatakan Yonghwa. Gadis itu memeluk beberapa potong pakaian di tangannya sambil memandang Jonghyun bingung.

Blue Medley Series: The GroomsWhere stories live. Discover now