Chapter 2

229 14 0
                                    

Setelah menempuh kurang lebih dua jam perjalanan, Yonghwa dan Aleyna akhirnya tiba di Tokyo. Gadis kecil itu terlihat sangat antusias. Matanya langsung diedarkan ke seluruh penjuru bandara, menunjuk sana-sini dan menarik tangan Yonghwa untuk pergi ke tempat yang sesuai dengan keinginannya. Yonghwa hampir kewalahan karena beberapa kali gadis kecil itu berlari tanpa sepengetahuannya. Meskipun bukan adik kandung, bagaimana pun juga Aleyna adalah amanah yang dititipkan paman dan bibinya dan ia tidak ingin gadis itu berada di luar pengawasannya.

"Aleyna harus hati-hati, ya. Jangan jauh-jauh dari Oppa dan jangan lepaskan pegangan tangan Aleyna," pesan Yonghwa sambil membantu gadis kecil itu memakai ranselnya.

Aleyna mengangguk patuh. Wajahnya tampak berseri-seri karena keinginannya untuk pergi ke Jepang bersama Yonghwa akhirnya terpenuhi.

Yonghwa membalas senyum Aleyna. Ia lalu mengeluarkan ponselnya dan menelepon Joohyun; sekedar memberi kabar jika mereka sudah tiba di Tokyo dengan selamat.

"Bagaimana pun juga jangan alihkan perhatianmu dari Aleyna," pesan Joohyun.

Yonghwa mengangguk mengiyakan, "Telepon aku kalau terjadi sesu—" kata-katanya terputus karena tiba-tiba ponselnya direbut oleh seseorang. Siapa lagi kalau bukan Aleyna. Posisi Yonghwa yang sedang duduk membuat tingginya sejajar dengan gadis itu sehingga gadis itu dapat dengan mudah mengambil ponsel dalam genggamannya.

"Eonni, aku sedang jalan-jalan dengan Oppa. Eonni jangan telepon terus," ujar Aleyna ketus. Ia lalu memutuskan sambungannya dengan Joohyun.

Yonghwa terkejut dengan sikap Aleyna, "Aleyna tidak boleh begitu. Oppa 'kan sedang bicara dengan Joohyun eonni."

"Aleyna tidak suka Oppa bicara dengan Joohyun eonni terus!"

"Aleyna," Yonghwa memegang kedua lengan gadis kecil itu, menatapnya tepat di manik mata, "Sebentar lagi Oppa akan menikah dengan Joohyun eonni, jadi sebentar lagi Joohyun eonni akan menjadi bagian dari keluarga besar kita. Aleyna tidak boleh begitu dengan keluarga."

Kedua alis Aleyna bertaut. Ia tidak begitu peduli dengan pernikahan dan soal Joohyun yang juga akan menjadi kakak sepupunya kelak. Yang jelas ia tidak suka jika perhatian Yonghwa padanya berkurang karena harus berbagi dengan Joohyun. Aleyna ingin Yonghwa terus memperhatikannya seperti dulu, karena ia hidup jauh dari orang tua dan hampir tidak pernah merasakan bagaimana mendapatkan kasih sayang orang tua. Yonghwa baginya bukan hanya sekedar kakak yang bisa ia banggakan, namun juga pengganti peran kedua orang tuanya.

Karena tidak terima dengan penjelasan Yonghwa, Aleyna pun melepaskan pegangan tangan Yonghwa dan berlari sejauh mungkin. Yonghwa yang terkejut buru-buru bangkit dari tempat duduknya dan ikut berlari menyusul gadis kecil itu. Namun koper besar yang dibawanya ternyata cukup menyulitkan langkahnya. Beberapa kali ia menyenggol orang-orang yang berlalu-lalang sehingga langkahnya semakin lambat karena harus meminta maaf.

"Aleyna! Aleyna!" panggil Yonghwa. Aleyna yang berada beberapa meter di depannya sama sekali tidak menyahut maupun menghentikan larinya. Yonghwa heran bagaimana bisa anak kecil berlari secepat itu.

Aleyna terus berlari menghindari kejaran Yonghwa. Namun karena kurang memperhatikan jalan, ia tidak melihat seorang pria yang melintas di depannya sehingga menabrak kakinya dan terjatuh. Tubrukannya cukup keras, membuat wajah dan siku Aleyna terasa nyeri dan akhirnya ia pun menangis.

"Maaf... maafkan aku..." pria jangkung—yang ternyata adalah Jungshin—yang ditabrak Aleyna menghentikan langkahnya dan berjongkok di hadapan gadis itu. Ditelitinya setiap inchi wajah serta siku dan lutut Aleyna dengan panik, "Mana yang sakit? Ini? Ini?"

Blue Medley Series: The GroomsWhere stories live. Discover now