B.J Part Dua - Aku Yakin Kamu Bukan

3.3K 325 12
                                    

Belum Jodoh Part Dua - Aku Yakin Kamu Bukan

Multimedia: I Can Only See You - Seulgi and Wendy Red Velvet

◆◆◆

“Pagi, Ma.”

“Duh, yang kemarin malam baru tahu namanya si driver.”

“Mama apaan, sih.”

“Labil banget sih kamu, Jo.” cibir Veronica masih tetap melihat iPad miliknya.

“Mama mau belanja, ya?” tebak Igjo begitu melihat apa yang dilakukan Mamanya dengan iPad tersebut. “Kalau ada tas, Jo mau, Ma.”

“Beli sendiri.” balas Veronica singkat.

“Jahat bener, ih.” Igjo mengambil duduk disebelah Mamanya. “Tumben nggak ke Gereja pagi, Ma.”

“Nanti yang jam sepuluh. Sekalian setelahnya mau ke TP.”

“Jo ikut ya.”

“Kok tumben?”

“Beliin sekalian nantinya.”

“Dih, kebiasaan masih minta dibeliin Mama. Padahal udah kerja.” cibir Veronica tanpa melihat anaknya. “Udah sana mandi.”

◆◆◆

Veronica menatap anaknya dengan bersalah setelah mereka selesai beribadah. “Mama nggak jadi jalan ke TP, sayang. Kamu jalan sendiri aja, ya. Mama titip. Nanti fotoin, kirim whatsapp. Ini Mama bawain kartu debit Mama.”

“Mama mau kemana?”

“Ini Mama dapat whatsapp kalau Tante Sofi, teman kuliah Mama tadi pagi masuk rumah sakit. Anak-anak ngajakin Mama jenguk.”

“Tante Sofi, salah satu gengnya Mama itu? Yang rumahnya di Sidoarjo, kan?” Igjo mencoba mengingat teman Mamanya. Teman Mamanya itu banyak. Teman Arisan Ibu komplek perumahan, teman Arisan Gereja, teman reuni SMA, dan teman yang paling lengket sama Mamanya apalagi kalau bukan teman kuliah Mamanya. Kalau yang lain kumpul satu bulan sekali, teman kuliah Mamanya kumpul satu minggu sekali, paling lama juga dua minggu sekali. “Mama naik apa ke sana?”

“Iya.” Veronica menatap anaknya tersenyum. “Naik mobil. Kamu ke TP naik ojek online kesayangan kamu aja. Mama doain dapat Mas Ale.”

Igjo seketika cemberut. “Untung ya tadi Igjo ambil kunci mobil milik Mama dan juga ya, Ma. Dapat ojekan dari Mas adem itu susahnya minta Tuhan.” curhat Igjo sambil memberikan kunci mobil milik Mamanya. “Hati-hati bawa mobilnya, Ma.”

“Jo, sekalian kamu ke Cafe ya. Ambilin laporan keuangan minggu ini.”

Memutar bola matanya malas. “Iya, Mama. Hati-hati.” dan Igjo sudah ditinggalkan sendiri oleh Mamanya.

Tangan Igjo dengan malas membuka aplikasi ojek onlinenya. Memesan ojek mobil di siang Surabaya yang panas. Menunggu sekitar dua menit, sebuah Mobil Ertiga yang menerima pesanan Igjo berhenti.

Kaca mobil penumpang turun terbuka yang berhasil membuat Igjo menutup mulutnya tidak percaya. “Mas Ale?”

“Siang, Ce Ignacia.”

Mengambil duduk di depan, Igjo langsung meralat panggilan dari Ale. “Ignacia aja, Mas. Atau Igjo.”

“Jangan panggil Mas juga. Kayaknya kita seumuran.”

“Mas keberatan saya panggil Mas?”

“Nggak, kok.”

“Ya, sudah. Saya panggil Mas Ale pakai Mas. Tapi, Mas Ale panggil saya Igjo atau Ignacia aja.” Igjo memberikan kesimpulan sendiri dan Ale hanya mengangguk.

Belum JodohWhere stories live. Discover now