Takdir yang Menyebalkan part 5

530 32 0
                                    

“Kenapa kau tidak bisa mengendalikan temperamenmu itu?!” omel Na In Ho, ayah Kyung Mi, begitu mereka sampai di rumah.

Ayah dan ibunya menjemputnya tadi dari kantor polisi. Butuh banyak waktu untuk menyakinkan Kyung Mi agar mau keluar dari penjara. Kyung Mi menolak dengan tegas untuk keluar dari penjara tersebut. Dia sangat takut kalau pembunuh penyihir sedang menunggunya di luar kantor polisi, untuk membunuhnya. Bagi Kyung Mi, saat ini... penjara adalah tempat yang paling AMAN!

Kyung Mi menatap ayahnya lesu. Dia berjalan menuju sofa dan duduk di sudut sofa sambil memeluk kedua lututnya dengan erat,

“Appaaa! Aku sudah ketakutan setengah mati. Apa masih perlu memarahiku?” omelnya.

“Kau pilih dimarahi atau bertemu lagi dengan.... orang itu?” sekarang ibunya, Jae Kyung, yang mengomelinya.

Kyung Mi menggeleng cepat,

“Dimarahi saja. Aku... aku benar benar benaaaaar tidak mau bertemu lagi dengan.... orang itu” ucapnya gugup. Keringat sudah mengalir kembali dengan deras di wajahnya.

In Ho menghela nafas pelan. Dia duduk di samping putrinya dan menepuk lembut tangan Kyung Mi, yang terikat kuat di sekeliling lututnya,

“Sudahlah. Syukur kalau dia tidak mengenalimu sebagai penyihir” tenang In Ho.

Kyung Mi mengangguk dengan cepat,

“Dia tidak mengenaliku. Lagi pula, aku sudah mengaku salah dan minta maaf berkali-kali padanya. Aku bahkan mengurung diriku sendiri dalam penjara dengan sukarela. Dia... dia tidak akan dendam padaku... kan?” tanya Kyung Mi takut-takut.

In Ho menatap istrinya. Jae Kyung sendiri hanya bisa menghela nafas pelan,

“Semoga saja” doanya.

Kyung Mi tiba-tiba mengatup kedua tangannya dan menatap ke atas dengan wajah penuh permohonan,

“Tuhan yang baik. Aku janji tidak akan buat masalah lagi. Benar-benar akan bersikap baik dan akan dengan hati-hati menjaga mulutku ini. Karena itu.... pleaseee.... jangan biarkan aku bertemu dengan orang itu lagi. Jangankan bertemu... melihatnya dari jarak 300 km saja... jangan biarkan aku” pintanya penuh kesungguhan.

“Amiiin” jawab In Ho dan istrinya serentak, sama-sama ikut berdoa sepenuh hati.

Tapi doa Kyung Mi.... hanya akan jadi sebuah doa.

@@@

“Sudahlah, Kyung Mi. Ini sudah seminggu kau mengurung dirimu di rumah. Cobalah keluar” keluh Jae Kyung, menatap putrinya yang asyik bermain dengan se pot mawar.

“Kalau nanti aku bertemu lagi dengan orang itu... bagaimana?” tolak Kyung Mi.

“Ya Tuhaaan! Kau itu gadis aneh. Kau lihat sendiri kalau tidak terjadi apapun selama seminggu ini. Lagi pula, dia itu pewaris Global Group. Banyak yang harus dilakukannya dari pada mengurusi gadis aneh yang memakinya sembarangan di tengah jalan” omel Jae Kyung kesal.

“Ibu yakin kalau dia tidak menyuruh oraang mengintai atau memata-matai kita? Ibu sendiri kan dulu yang bilang, sebelum Witch Killer beraksi, dia akan terlebih dahulu memata-matai atau mengintai mangsanya” ucap Kyung Mi khawatir sambil melayangkan pandangannya secara diam-diam ke arah jendela. Mencoba mengamati dengan hati-hati, siapa tahu saja ada yang sedang mengamati mereka saat ini.

“Dan kapan itu akan dilakukannya? Saat dia sedang seminar di Jeju sana?!” ucap Jae Kyung, menatap putrinya tak berdaya.

“Maksud ibu apa?” tanya Kyung Mi penasaran.

THE WITCH KILLERWhere stories live. Discover now