Takdir Yang Menyebalkan part 1

1.2K 58 3
                                    

Namaku Na Kyung Mi. Gadis biasa asal Seoul. Rambut hitam pendek sebahu, ikal, tinggi rata-rata gadis Asia tanpa high heels, hidung pesek tanpa operasi plastik dan yaah... biasa. Usiaku 20 tahun saat ini. Tidak kuliah. Sudah mencoba masuk, tapi gagal. Sama seperti keadaan tubuhku, otakku juga rata-rata.

Ayahku, Na In Ho, seorang pegawai bank. Ibuku, Min Jae Kyung, memiliki sebuah toko bunga kecil yang letaknya di bawah rumah kami. Di rumah juga ada paman, adik ibu, namanya Min Nam Kyu. Pamanku bekerja di sebuah retoran cepat saji. Ibuku sering dibuat kesal olehnya. Ibu sering menyuruhnya untuk mencari pekerjaan yang lebih baik, namun paman seorang pemalas. Baginya, bekerja mengantar ayam-ayam yang sudah digoreng renyah, itu saja cukup.

Keluarga kami adalah keluarga Seoul yang biasa. Tidak ada hal aneh atau hal luar biasa yang membedakan kami dari keluarga-keluarga yang tinggal di Seoul lainnya. Oh... tunggu dulu. Ada satu yang berbeda. Mmm... ya. Yang berbeda adalah.... keluarga kami adalah KELUARGA PENYIHIR! Tapi jangan membayangkan Harry Potter, begitu mendengar tentang keluarga kami. Sama sekali berbeda.

Aku tidak pernah menerima surat dari Hogwart atau sekolah sihir apapun yang ada di Asia, yang dikirimkan oleh burung hantu, pada saat usiaku 11 tahun. Keluarga kami tidak pernah mengenal yang namanya Quidditch. Seingatku, saat perkumpulan penyihir yang tinggal di Korea mengadakan pertemuan, yang biasanya diadakan sekali dalam 6 bulan, olah raga yang kami (kaum penyihir) gemari tetap sama, yaitu sepak bola. Foto-foto yang kami ambil juga tidak bergerak-gerak (kecuali setelah kami memantrainya).

Tidak ada tongkat sihir, tidak ada kementerian sihir, tidak ada makhluk ajaib (sejauh yang aku tahu), tidak ada kereta Hogwart Ekspress yang hanya bisa dinaiki di gerbong 9 ¼ , tidak ada Auror, Dumbledore, coklat kodok dan semua yang ada di cerita Harry Potter... sama sekali tidak ada. Kami hanyalah kaum penyihir yang memiliki kemampuan ajaib, yang tidak dimiliki manusia biasa. Kami juga sama muggle nya dengan muggle-muggle lainnya. (Ciss... sayang sekali)

Walaupun kami memiliki kekuatan ajaib yang berbeda dari manusia lainnya, tapi juga ada aturan-aturan yang berlaku bagi kami para penyihir. Kalau semisalnya kami melanggar, kami juga akan mendapatkan hukuman. Dikarenakan penjara biasa bisa dibobol dengan menggunakan mantra bobol, maka kalau kami (kaum penyihir) berbuat salah, kami juga punya polisi khusus yang menangkap kami. Polisi ini nantinya yang akan menghadapkan kami ke sidang para penyihir. Biasanya penyihir yang melanggar, kekuatannya akan dikunci dengan menggunakan mantra khusus, yang dikuasai tetua sidang, sebelum kemudian dikembalikan ke penjara biasa dan menjalankan hukumannya sesuai dengan kesalahannya. Jika masa hukumannya berakhir, maka kekuatan sihirnya akan kembali lagi. Kalau hanya sekedar pelanggaran kecil biasa, biasanya penyihir itu hanya akan mendapat surat tilang dan harus membayar denda atau hukuman lainnyayang ditetapkan oleh tetua sidang.

Tapi penjara, surat tilang, hukuman atau denda... itu adalah hal biasa. Yang paling ditakutkan oleh kami, kaum penyihir, adalah.... The Witch Killer.

Di setiap negara di dunia ini, mereka memiliki ‘Pembunuh Penyihir’ masing-masing. Di negara kami juga ada. Mereka berasal dari keluarga tertua yang ada di Korea. Sudah menjadi pembunuh penyihir sejak Korea masih belum disebut Korea. Anak pertama dari keluarga itu (yang selalu laki-laki), mewarisi darah leluhurnya dan dialah yang disebut dengan Pembunuh Penyihir.

Jika seseorang dari kaum kami sudah membuat kesalahan fatal, sebut saja misalnya Lord Voldemort itu benar ada, maka tetua sidang hanya bisa meminta tolong pada Pembunuh Penyihir untuk mengakhiri kesalahannya. Si pembunuh penyihir yang sudah dimintai tolong, biasanya akan memburu si penyihir dan kemudian mengakhiri kekuatan sihir penyihir tersebut dengan sebuah tusukan di rusuk kiri dengan menggunakan kayu yang sudah dilumuri darah si Pembunuh Penyihir. Saat itu juga, kekuatan sihir si penyihir akan lenyap... termasuk nyawanya.

Dulu, sewaktu masa perburuan penyihir sangat marak terjadi, pembunuh penyihir adalah orang yang paling ditakuti kaum kami. Dia tidak bisa dimantrai, diberi ramuan atau sihir apapun. Semua kekuatan sihir, sama sekali tidak berlaku terhadapnya. Darahnya kebal dari semua sihir dan mantra. Namun setelah kaum kami mengadakan perjanjian dengan para Pembunuh Penyihir, bahwa kaum kami tidak akan menggunakan kekuatan sihir kami untuk membahayakan masyarakat, maka Pembunuh Penyihir dan kaum kami mulai mencoba hidup berdampingan. Tapi para Pembunuh Penyihir tetap akan mengawasi kami. Sekali berbuat salah... artinya.... MATI.

Seumur hidupku, aku hanya berharap kalau aku tidak akan pernah bertemu dengan The Witch Killer. Bahkan mimpi pun tidak mau tentang mereka. Mengetahui bagaimana mereka bisa membantai kaum penyihir dengan kemampuan mereka, membuatku merinding setengah mati. Dalam bayanganku, para pembunuh penyihir itu lebih menakutkan dari monster paling mengerikan sekalipun. Mereka... adalah orang-orang yang aku harap tidak pernah kutemui seumur hidupku. Aku benar berharap......

@@@

THE WITCH KILLERWhere stories live. Discover now