Part 11

1.2K 58 13
                                    

Ketika sudah sampai di parkiran. Zayn langsung menemukan mobilnya.

Dia pun menghambur masuk ke dalam dan mulai memainkan parseling. Setelah kendaraan beroda empat itu sudah jalan, barulah Zayn kembali memikirkan persoalan Harry yang datang secara tiba-tiba.

Padahal, awalnya selain ingin menjemput Gigi, dia juga ingin mengajak gadis itu makan siang. Akan tetapi karena temannya itu datang membuatnya melepaskan gadis itu padanya.

Alasannya?

Dia hanya gengsi untuk berdekatan terus dengan Gigi jika ada Harry disana. Mungkin, dia tidak mau terlihat bahwa dia sedang cemburu.

Menancap gas. Zayn kembali mengemudi dengan cepat. Ia butuh melampiaskan rasa panas yang menjalar di tubuhnya. Oleh sebab itu dia tau kemana dia harus pergi.

Memencet navigasi menuju sebuah borough di Newyork City, yaitu Staten island. Mobil Zayn kini berjalan menuju barat daya.

Memerlukan waktu kurang lebih setengah jam. Zayn akhirnya sampai di sebuah kawasan apartment yang cukup terkenal di daerah ini.

Langsung saja laki-laki itu masuk ke lobby dan mencari lift. Beberapa pasang mata kini mulai meliriknya karena merasa bahwa mereka mengenal pria tampan yang sedang menunggu lift itu terbuka.

Beruntung, Zayn sudah masuk ke dalam sehingga menghindari beberapa orang yang ingin mengambil gambar padanya.

Tidak lama kemudian setelah keluar dari lift. Zayn sudah sampai di depan pintu apartment Perrie. Dia pun memasukan password yang memang sudah ia hafal di luar kepala.

Begitu Zayn membuka pintu. Perempuan berambut ungu itu dengan cepat memeluk tubuhnya dengan erat seakan sudah lama tidak bertemu.

Karena merasa risih. Zayn melepaskan tangan Perrie dari pinggangnya dan berjalan menuju dapur. Laki-laki itu sekarang sedang membuka kulkas untuk mencari beer berdosis rendah.

Perrie yang merasa kesal karena merasa di acuhkan membuat dia menghentakkan kaki dengan keras.

Dia perlahan mendekat dan kembali memeluk Zayn dari belakang. Sementara Zayn yang sedang meneguk beernya itu membalikan badan dan menaruh minuman kaleng itu di atas kulkas.

"Aku merindukanmu ..." ungkap Perrie dengan memberikan senyuman yang menggoda.

Zayn tanpa banyak bicara langsung menggendong Perrie ke dalam dekapannya. Pria itu membawanya menuju kamar milik gadis tersebut.

Dalam hati Perrie berseru senang karena dia tau bahwa Zayn juga merindukan dirinya. Terbukti dari Zayn yang kini menidurkan tubuhnya di atas kasur.

"Aku juga merindukanmu ..." ujar Zayn sambil membuka kaos hitam miliknya. Dia juga melorotkan seluruh celananya yang di bantu dengan Perrie.

Sementara Zayn sudah naked. Laki-laki itu juga menanggalkan seluruh pakaian Perrie tanpa terhalang kain sedikitpun.

Dengan menatap intens pada perempuan yang berada di bawahnya. Zayn pun memberikan kecupan ringan di leher Perrie, sebelum akhirnya melumat bibir gadis itu.

Sambil mencumbu. Tangan Zayn kini bergerilya untuk meremas kedua benda padat milik Perrie. Bibirnya kini beralih kepada dua gunung kembar itu. Ia pun menghisap serta memainkan lidahnya pada sebuah titik merah milik Perrie yang menggoda.

"Aah ..." Perrie melenguh ketika Zayn dengan nakalnya menggigit titik merah tersebut.

Sambil mencium bibir milik Perrie. Kini Zayn mengarahkan kejantanannya kepada liang kewanitaan gadis itu.

Midnight Memories● Z. MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang