Chapter 5 : Broken

77.9K 2.1K 38
                                    

Private Secretary

Chapter 5 : Broken

Mataku melebar mendengar apa yang baru saja Shane ucapkan.

"Apa?" bisikku tidak percaya. "Kenapa? Kenapa harus begitu terburu-buru?!" Aku menggigit lidahku yang kini terasa begitu kelu.

Ia melangkah mendekati tempatku berdiri kini. Aku ingin berlari. Sangat ingin pergi... Tapi, kakiku terpaku pada tempatku berpijak kini. Syok mengalir di seluruh darahku.

Klise sekali, Michelle...

Sekarang aku dapat mengerti kenapa orang-orang di novel yang kubaca juga mengalami hal yang sama denganku.

Tiba-tiba, deruan nafas hangat menyapu leherku. Shane sedang menunduk ke arahku.

Demi neraka...

Bagaimana aku dapat dengan mudahnya melupakan apa yang sedang kualami sekarang.

"Aku ingin memastikan, bahwa kau adalah milikku, Michelle."

Tubuhku menegang. Kurasa ini saat yang tepat untuk lari. Aku segera memerintahkan kakiku untuk berlari pergi tempat ini. Aku baru saja berbalik untuk pergi. Sialnya, lengan Shane sudah melingkari pinggangku.

Tangannya yang lain sudah mulai menelusuri permukaan kulit di bawah pakaian yang kukenakan. Maka, dengan segera tanganku menyingkirkan tangannya dengan cepat. Tapi, ia telah menggenggam pergelangan tanganku.

"Lepaskan aku! Kau psikopat!" Aku memberontak dalam rengkuhan pria tidak bermoral di depanku ini. Dan kurasa, reaksiku tidak memadamkan sedikit pun niat jahat yang tertanam di pikirannya. Ia bahkan tidak memerdulikanku. Dengan tangannya yang lain sedang memelukku, ia langsung mencium bibirku.

Nafasku terhenti. Dengan tangan yang lain aku berusaha melepaskan diri dari nya. Gagal. Aku tidak berdaya di dalam rengkuhan tubuhnya. Aku dapat merasakan air mata hangat mengalir dari ujung mataku. Aku tidak biasanya menangis, tapi kali ini aku hancur.

Albert sudah memiliki Tammy yang bahkan sudah mengandung benih miliknya. Dan aku? Aku terjebak karena perjanjian konyol yang kubuat dengan pria di depanku kini. Aku dapat merasakan air mataku jatuh lebih banyak di pipiku.

Aku hancur...

Tiba-tiba sesuatu yang hangat menyapu air mata yang membasahi pipiku. Aku membuka mataku, berharap bahwa aku sudah bangun dari mimpi buruk ini. Tetapi, kenyataan malah mengetuk kepalaku dengan keras karena orang yang melakukan hal itu adalah Shane.

Shane Weston, ia menyeka air mataku dengan jarinya yang masih tetap berada di wajahku. Aku memandangnya dengan keterkejutan yang tidak dapat kusembunyikan. Memandang mata biru yang juga sedang memandangiku, menusukku.

"Aku sudah mengerti. Maafkan aku." Dan entah kenapa, perkataannya membuatku merasakan adanya penyesalan dalam dirinya. Api kemarahan dari matanya benar-benar sudah padam digantikan dengan hal yang tidak dapat kujelaskan.

Jangan tertipu, Michelle. Akal sehat kembali bermain di kepalaku. Menyadarkanku bahwa aku masih berada di dalam rengkuhannya. Dengan segala kekuatan yang tersisa, aku memberontak dan akhirnya terlepas darinya. Aku segera berlari dengan lututku yang terasa lemas, berlari sejauh mungkin darinya.

Untunglah, Shane tidak mengejarku.

-

-

Aku sedang membereskan folder-folder yang berserakan di atas meja. "Michelle?" Aku menoleh menuju ke arah sumber suara, dan menemukan Vincent sedang berdiri di sampingku.

Private SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang