Chapter 14 : Lie.

17.9K 1.9K 213
                                    

WARNING!!! Ranjau alias Typoo(s) bertebaran dimana-mana.

.
All Bangtan's member © Bighit Ent.
.
Chain In the Dark © @hankook-ie
.

Hankook-ie's story, start.
Enjoy it :)
.
.

Chapter 14 : Lie.

Bagi sebagian orang, makan malam bersama itu merupakan hal yang wajib dijalankan dirumah. Tidak perduli seberapa sibuk dan padat jadwal kerjanya, orang-orang itu akan berusaha pulang tepat waktu untuk makan malam bersama keluarga.

Sudah sangat lama sejak terakhir kali Jiyeon makan malam bersama keluarganya. Terakhir kali mungkin tiga tahun lalu? Entahlah. Jiyeon tidak pernah menghitungnya.

Di Irlandia, Jiyeon tidak memiliki teman akrab yang bisa diajak makan bersama. Disana, dia harus melindunginya sendiri dari hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satu caranya adalah membatasi pergaulannya.

Bukan. Bukan berarti Jiyeon menjadi mahasiswa kutu buku yang bahkan tidak dianggap keberadaannya. Jiyeon berteman dengan teman-temen sekelasnya, tapi tahap pertemanan mereka belum dikategorikan hingga dapat makan malam bersama.

Berbeda dengan makan siang yang memang dilalukan bersama teman dan bahkan dengan dosen ataupun seniornya, Jiyeon selalu makan malam sendirian di flatnya. Yah, ditemani Taco, landaknya.

Hal yang tidak pernah dibayangkan oleh Jiyeon malah terjadi sekarang. Dia makan malam dengan keluarga atasannya. Dirumah keluarga mereka pula! Entah kenapa Jiyeon merasa seperti dijebak dalam permainan Jimin seperti yang dia lihat di drama-drama. Dimana sang lelaki dipaksa menikah dan akhirnya dia frustasi hingga membawa wanita ke orang tuanya, mengenalkan wanita yang bukan siapa-siapa itu sebagai calon menantu ibunya. Kemudian mereka akan membuat kesepakatan tertulis seperti kontrak pernikahan palsu dan akhirnya mereka jatuh cinta satu sama lain hingga seonggok kertas bertanda tangan itu tidak lagi memiliki arti.

Beruntung bagi Jiyeon karena tidak ada yang membicarakan kata menantu disini. Baik Jimin maupun Ibunya.

Saat melihat Jiyeon tadi, ibu Jimin hanya tersenyum tulus dan menyambut kedatangannya, mengajaknya berkenalan, menanyakan apakah Jiyeon mau membantunya menghias cup cake yang baru dikeluarkan dari oven. Tawaran yang pastinya tidak akan ditolak Jiyeon.

Jimin naik ke kamarnya dan keluar saat meja makan sudah ditata rapi. Rambutnya sedikit basah dan dia sudah berganti pakaian, pertanda bahwa dia sudah mandi.

Hanya ada mereka berempat. Jiyeon, Jimin, Jihyun, dan ibu mereka yang sangat cantik. Kata ibu Jimin, Suaminya sedang bertugas di luar negeri. Itu menjadi jawaban atas ketidakhadiran sang kepala keluarga di meja makan yang besar ini.

Bicara soal drama yang Jiyeon pikirkan tadi, sepertinya itu tidak akan terjadi. Jimin memperkenalkan Jiyeon sebagai sekretaris di Hades, bukan calon menantu. Ibu Jimin sendiri hanya tersenyum dan berkata semoga Jiyeon betah bekerja disana dengan atasan temperamen seperti Jimin.

Makan malam itu terasa hangat. Entah kenapa Jiyeon jadi merindukan suasana rumahnya ketika dia dan kakaknya berebut potongan terakhir kue dimeja makan, berakhir dengan teguran ayahnya hingga akhirnya Jiyeon harus mengalah pada In-Guk yang keras kepala.

Ah... sepertinya Jiyeon harus memaksa kakaknya untuk pulang lebih awal setiap malam.

"Aku akan mengantarmu," kata Jimin saat Jiyeon pamit pulang. "Aku yang membawamu kemari. Jadi aku punya kewajiban untuk mengantarmu pulang sampai rumah dengan selamat."

Chain In The Dark .BTSWhere stories live. Discover now