babi

11 0 0
                                    

seperti biasa jalan raya ramai akan kendaraan dan juga suara klakson mobil yang tidak sabar karna macet yang panjang.tapi tidak dalam mobil merah yang ada 2 penumpang laki-laki dan perempuan.mereka hanya diam sibuk dengan fikiran masing-masing.

"babi..rumah lo mana.."merasa orang yang diajak bicara tidak menjawab.dito menoleh kearahnya, dan benar saja dinda hanya menatap kesamping arah jendela.entah apa yang sedang dilihat.tapi terlihat kalau pandangannya kosong.

"babi..babi.."merasa kesal karna dinda tidak menyauti panggilannya.dito menepuk pundak dinda keras."woi.."

"apa an si lo.."sontak dinda kaget dan langsung berbalik kearah dito.

"lagi an lo ngapain liat got..pengen nyebur lo..hahaha.."celetuk dito usil.

"siapa yang liat got.."

"lagi an dari tadi gue tanya lo malah keasyikan ngliatin got..prasaan babi itu dilumpur dech..bukan digot.."

"diem lo..dasar vampir..habis berapa liter darah si lo..nyrocos mulu tu mulut.."kesal dinda.

"rese' lo..rumah lo dimana si..masi lama.."

"gue turun didepan aja..gue masi belom mau pulang.."

"kemana lo..jangan-jangan lo.."

"jangan-jangan apa..?!!gue mau kerja..oww ya mana uang ganti rugi lo..lo kan janji mau ganti rugi barang-barang gue.."

"iya..tapi lo ikut gue ke ATM dulu..maklum uang gue nggak ada yang berdiam didompet..adanya diATM.."

"songong lo..paling-paling duit lo yang ada diATM..uang jatah sebulan.."balas dinda.

"eehh..buka telinga lo lebar-lebar..gue ini anak orang kaya..dan gue punya usaha besar..dan lo nggak bakalan bisa ngalahin usaha besar gue.."

dinda hanya menghela berat sambil bersandar dikursi dengan menatap luar jendela.

***

"ni..ganti rugi gue..tapi ini masih separuh..karna gue nggak mau rugi.."

"kok separuh si..ntar kalau bos gue marah gimana..lo mau bunuh gue.."tiba-tiba terdengar suara dering hp dinda."mampus gue..bos gue telfon.."dinda menghirup nafas pelan dan perlahan mencoba menetralkan dirinya.dito yang melihat dinda hanya tersenyum kecut saat melihat tingkah dinda yang ketakutan.

"iya bos.."

"dinda..kamu ini lama sekali..kamu kan cuma ngambil barangnya..kenapa belom dibawa haa.."

"ee..aa..aanu boss...ee.."dinda bingung ingin berkata apa.karna semua barangnya rusak.dan dito hanya membayar separuh kerugiannya.tanpa berfikir panjang.dito langsung merebut hp dinda.

"hallo pak..sebelumnya maaf..karna saya sudah merusak barang bapak yang dibawa karyawan anda..tapi tenang saja saya akan mengganti rugi semuanya plus bunganya.tapi maaf saya tidak mau membayar kontan..karna saya membutuhkan karyawan anda..jadi saya akan membayar separuh harganya..saya akan membayar lunas ketika karyawan anda sudah membantu saya..trimakasih.."belum sempat suara dari sebrang menjawab.dito langsung menutup telfonnya.

"apa kata bos gue.."

"diem aja..berarti iya..oke..lo mau gue anter atau berangkat sendiri.."

"gue bisa sendiri..gue bukan cewek manja kayak cewek-cewek lo.."langsung berlalu meninggalkan dito.dito hanya mengangkat senyumnya sebelah.entah apa yang difikirkan saat melihat tingkah dan ucapan dinda.

***

langkah lesu dinda menyusuri ruangan ganti staff.ica yang melihat sahabatnya tak seperti biasanya langsung menghampirinya.

"dinda..lo dari mana aja..dicari in bos tau.."

"iya gue tau..malah tadi telfon gue.."dinda terduduk dibangku dan meletakkan kepalanya diatas meja.

"trus..barangnya mana..?"

"rusak.."

"what..truss.."

"yaa..."belum sempat dinda melanjutkan tiba-tiba terdengar suara besar.

"dinda...!!!"


ACCISMUSWhere stories live. Discover now