setuju

9 0 0
                                    

terdengar damai dalam ruang makan hanya terdengar suara decakan sendok makan yang berbenturan dengan piring.mama dito tak henti-hentinya menatap wanita yang ada disamping dito.mama dito merasa kalau wanita yang ada disamping dito adalah wanita yang baik-baik.mama berfikir tidak ada salahnya kalau dito menggagalkan perjodohannya.toh,pacar dito tidak kalah cantik dan baik.

"kalian udah lama pacarannya.."

"baru.."jawab dinda dengan reflek.dan matanya terbelalak dan merapatkan mulutnya.

"baru..?"

"maksud dinda..baru 2 tahun ma..2 minggu lagi kita mau ngerayain hari jadian kita..iya kan sayank.."dito mencoba menjelaskan.

"wahhh..lama juga ya..sayang kalau harus berhenti tengah jalan..pertahankan ya hubungan kalian..menurut mama kalian berdua cocok.."

mereka berdua saling melemparkan senyum pada mama.tapi,senyum itu terlihat terpaksa.mata dinda sedikit bergerak kearah dito.sambil jemarinya mencubit pinggang dito seakan memberikan isyarat kepada dito.perlahan mata dito mulai berputar kearah dinda.

"assalamualaikum.."terdengar suara laki-laki mengucapkan salam.

"waalaikumsalam.."jawab semua yang ada dalam rumah.

"kalian lanjutkan makannya ya..kayaknya papa kamu udah pulang..mama mau kedepan .."

"iya ma.."

mama dito berlalu pergi menghampiri suara papa dito.setelah mama sudah tidak terlihat dari pandangan mata mereka.

"vampir..lo liatkan mama lo nyuruh kita jangan sampai putus..trus gimana nasib gue.."tanya dinda panik.seangkan dito masih tetap tenang dengan menikmati makanannya.

"cowok vampir..lo kok malah enak makan gitu si..seharusnya lo skarang mikir gimana caranya orang tua lo nggak setuju sama hubungan kita.."

dito membalik arahnya hingga berhadapan dengan dinda."thokk.."benturan sendok mendarat mulus dijidat dinda.

"aww..rese' lo.."keluh dinda

"lo bego..apa amnesia..lo mikir..berarti itu bagus buat gue..karna apa..kalau nyokap bokap gue setuju sama lo..berarti gue bisa gagalin perjodohan gue.."

"tapi.."

"lo lupa itu syarat buat ngehapus ganti rugi lo sama gue..lo harus jadi cewek pura-pura gue sampai nyokap bokap gue batalin perjodohan gue.."

"pa..ini pacar dito..lihat cantikkan.."tiba-tiba suara mama menghentikan pembicaraan dito dan dinda.dinda segera bangun dan mencium tangan papa dito hormat.

"saya dinda om.."

papa megangguk dan mempersilahkan dinda untuk duduk.

"liat pa...pacar dito ini yang terbaik.. jadi nggak perlu lha jodoh-jodohin dito..lagian dito sayank sama dinda.."tangan kanannya memeluk dinda hingga akhirnya mereka terlihat dekat dan mesra.sedangkan dinda yang agak risih dengan tingkah dito hanya menunduk.karna dinda tidak bisa berkutik.dia sudah terjebak syarat untuk mengganti ganti ruginya.

"minggu depan keluarga kamu sibuk nak.."tanya papa sopan.

"insyaallah tidak om..ada apa ya.."tanya dinda gugup.

"kalau kamu tidak keberatan om mau mengajak keluarga nak dinda untuk makan malam..bagaimana ma.."

"bagus itu pa.."

dinda yang mendengar itu hanya bisa menelan ludah.dinda berfikir bakalan ada hal yang aneh,hal yang tidak dinda inginkan.

"bagaimana dinda.."tanya papa meyakinkan.

"sayank..kapan lagi kita bisa ngetemuin keluarga kita..kamu terima ya.."sambil mata dito memberikan isyarat pada dinda mengingatkan tentang janjinya.dinda masi kebingungan.entah kata apa yang harus diucapkan.

"om..tante..dinda coba ngomong sama bunda dulu ya..takutnya kalau dinda memutuskan..mamanya belom siap.."

"iya sayank..kamu nggak perlu takut..nanti aku bantu kamu bujuk bunda kamu ya.."dito mengelus lembut rambut dinda.

"ya sudah kalian lanjutkan makannya.."

ACCISMUSWhere stories live. Discover now