"pa..dito udah punya pacar..ngapain harus dijodoh-jodoh in si.."suara lantang itu memarahi yang ada disebrang sana.yang hanya bisa menghubungi dito dari handfonnya. "kalau memang kamu punya pacar coba saja bawa kesini..papa mau tau lebih baik mana pacar kamu atau wanita pilihan papa.." "tapi pa.." tut..tut.. suara dari sebrangpun terputus.dito yang melihat hpnya kesal saat tau papanya langsung mematikan telfonnya.dengan kesal dito melempar hpnya kesofa dan melempar tubuhnya kasar kesofa sambil merauk mukanya kesal mengingat keinginan papanya yang bersikukuh ingin menjodohkannya.pandangannya kosong menatap langit-langit ruangannya. "gue ini bukan bocah lagi yang harus diatur-atur..kenapa sekarang malah dijodohin si.." dito memejamkan matanya sejenak dan segera teringat ucapan papanya saat ditelfon tadi. dito bangkit dari sandarannya dan segera memetik jarinya hingga terdengar suara decakan kecil."oke..gue bakalan bawa clara kerumah gue..gue yakin kalau clara gue kenalin kepapa mama..gue nggak bakalan dijodohin sama mereka.."segera dito meraih handphone nya dan mencari-cari kontak nama clara. "hallo.." *** dito merogoh kantong celananya dan mengeluarkan kotak merah kecil mungil cantik.perlahan dito mulai membuka kotak kecil itu dan terlihat 2 cincin cantik yang terlihat sekali kalau cincin itu digunakan untuk berpasangan. "aku ingin kita bisa lebih serius.." "ta..tapi..aku mau kita se..sekarang putus.." "putus.." mata dito terbelalak mendengar ucapan kekasihnya.seakan tak percaya dito mencoba untuk meyakinkan kembali apa yang ia dengar. "aku mau kita putus..jadi.." "jadi maksud kamu kita selesai sampai disini.." clara hanya mengangguk ucapan dito. "tapi sayank..aku mau kenalin kamu keorang tua aku..dan kita.." "dito..maaf.."