7. LATAR BELAKANG

460 41 11
                                    

Saya berhasil update di sela UTS. Harrrrdcorrrre.

Nvm. Let's do this.
.

Apa itu latar belakang?

(Kalo beneran ada yang nggak tau, alamaaak.)

Jadi, latar belakang adalah kisah pribadi yang ada di 'belakang' suatu tokoh. Biasanya berupa asal-usul, kehidupan semasa kecil, atau apapun lah yang pernah dialami si tokoh sebelum dia berada di posisinya sekarang ini. Ada latar belakang yang hebat. Ada latar belakang yang biasa-biasa aja. Ada latar belakang yang saking sedihnya sampe bisa dibuat novelnya sendiri. Dan lain-lain.

Tunggu. Itu, 'kan gampang. Nenek-nenek juga ngerti begituan!

Yah, saya tau sih semua penulis pasti udah ngerti pol sama plot device satu ini, tapi tetep aja ada satu-dua novel dengan latar belakang tokoh yang bikin saya pengen ngejedotin kepala ke tembok.

.

.

1. Nggak semua latar belakang harus diceritakan.

Kamu mungkin kaget. "Lha, terus buat apa gue capek-capek bikin latar belakang si A?" Tapi memang begitulah adanya, guys. Kalo kamu pengen menampilkan latar belakang suatu tokoh di jalan cerita, maka latar belakang tersebut harus kamu "gunakan" sebagai plot device. Bisa berupa foreshadowing, atau bagian dari karakterisasi. Ngerti, 'kan?

Oke, saya kasih contoh....

.

Contoh 1: Foreshadowing

.

Alex adalah seorang pelarian. Dia kabur dari rumahnya di New York setelah ibunya tewas dibunuh oleh pamannya sendiri. Dia merantau sampai ke Los Angeles--niatnya sih minta bantuan sama bibinya yang tinggal di sana--tetapi harapannya kandas saat ternyata bibinya udah pindah entah ke mana. "Terus ngapain gua ke LA, nih?"

'Untung'-nya, Alex bertemu seorang wanita bernama Maria yang kemudian merekrutnya menjadi salah satu anggota pemberontak (atau preman, apalah). Maria tertarik dengan survival skill Alex selama di LA, dan segera menjadikan dia informan grup mereka. Dan dari situlah, kehidupan baru Alex dimulai.
.

Ngerasa nggak sih, kalo antara latar belakang dan cerita utama si Alex itu nggak nyambung? Berasa, 'kan? Apa pentingnya kasus pembunuhan sang ibu dengan kehidupan baru Alex sebagai seorang informan? Gak penting banget. Emang sih, ada rasa trauma, tapi bagi pembaca, beeeh. Nambah-nambahin angst aja >.>

TAPI, kita bisa bikin latar belakang di atas penting buat diceritain! Yaitu dengan memasukkan salah satu unsurnya ke dalam plot cerita. Sebagai contoh, kita punya dua pilihan:

a) Si paman bakal ngejar Alex sampe ke New York, berniat gila-gilaan untuk membungkam anak sialan itu selama-lamanya.

b) Ternyata Maria adalah mata-mata si paman, yang ditugaskan buat ngejebak Alex supaya nggak lari ke mana-mana. Uh oh.

See? Latar belakang Alex jadi patut (dan bahkan harus) buat diperbincangkan, 'kan?

Intinya, pastikan latar belakang tokoh kamu itu "ada gunanya". Kalo nggak, ya bukan berarti si tokoh harus putih polos tanpa asal-usul gitu. Pasang aja di character sheet/biodata/trivia.

Udah ngerti? Eh, tunggu bentar. Masih ada satu jenis contoh lagi....

.

Contoh 2: Karakterisasi

.

#1: Setiap disentuh kulitnya, Maura histeris dan langsung menangis. Ternyata dia punya "pengalaman buruk" dengan ayahnya sendiri.

Character Development Galore!Where stories live. Discover now