6. SELF-INSERT!

494 51 31
                                    

*ngebut debu pake kemoceng* Udah berapa lama ninggalin Wattpad..., belum ada satupun cerita yang di-update.... Sailan. X.x

Oke! Karena saya di sini bukan buat curhat, saya bakal langsung ngisi bab ini dengan (cuap-cuap)  yang kemungkinan bermanfaat: self-insert!

Yo, apa itu maksudnya self-insert?

.

Bagi yang belum tau, karakter self-insert adalah karakter yang diciptakan si penulis berdasarkan dirinya sendiri. Bisa dibilang Author Avatar, -sona, atau apalah terserah. Tapi self-insert lebih bermakna negatif, sih.

Tokoh ini kelihatannya gampang ditulis, ya. Secara ini diri kita sendiri, jadi karakterisasi nggak susah-susah amat. Tapi....

Tapi bukan cara bikin tokoh self-insert yang mau saya bahas :)

Melainkan: udah pernah bikin karakter self-insert, belum?

:) :) :)

.

Jangan dijawab. Karena semua penulis pernah. Kalian PASTI pernah.

"Sok tau lo. Kenal aja kagak!"

Oke, jangan dulu lempar tomat ke arah saya. Ini fakta, oke? Saya bisa buktiin. Cerita apa yang paling pertama kalian bikin? Di saat baru-barunya nyemplung ke dunia kepenulisan; entah itu fanfic, cerpen, atau malah mungkin novel. Apa ada yang masih ingat?

Silahkan dipikir-pikir lagi. Saya tungguin, kok.

Apa tokoh protagonis di cerita itu mirip sama kamu?

Yap. Biasanya, pertama kali kita bikin cerita, kita belum tau apa-apa soal karakterisasi dan segala tetek-bengeknya. Paling banter tau penampilan fisik, dan... itu aja, sih. Jadinya, sifat-sifat diri kalian ada yang "nempel" ke si protagonis tersebut. Bahkan tanpa disengaja.

Saya nggak bilang self-insert ini buruk. Sebaliknya, ini bisa jadi alat buat mengasah kemampuan menulis dan karakterisasi tokoh yang bagus, terutama kalo ini pertama kalinya kamu mencoba menulis.

Dalam kata lain, hanya untuk alat mengasah kemampuan, ya, bukan material bikin novel sungguhan.

Saya juga pernah, kok. Pertama kali bikin "novel" (yang nggak diterbitin, pastinya), tokoh utama saya adalah cewek berinisial C berumur 17 tahun yang berada dalam situasi PERSIS dengan yang saya alami waktu itu. Sifatnya juga sama kayak saya. Waktu itu, saya nggak menganggap si C ini self-insert..., karena belum ngerti apa-apa. Tapi, setelah bertahun-tahun kemudian... oh iya, ya. Si C ini cuma "saya" dalam nama yang lebih keren dan wujud yang lebih cantik.

Pertama kali bikin novel itu, umur saya baru 7 tahun.

Lanjut.

Mungkin beberapa dari kalian masih ada yang mikir, "nggak, gue nggak pernah bikin self-insert!". It's OK. Saya masih punya satu bom lagi buat dijatuhkan.

Kalian pasti pernah bikin tokoh self-fulfillment.

Ngaku deh.

"Gue bahkan nggak ngerti itu apa!"

Oke, maaf.

Self-fulfillment (SF) adalah kembar siamnya self-insert. Di mana ada tokoh self-fulfillment, pasti ada self-insert; meskipun nggak semua self-insert adalah self-fulfillment. Sebelum kita mulai, ada yang tau istilah 'Mary Sue'? Nah, itu dia panggilan lain buat SF.

Ini yang pengen saya omongin dari tadi :D

SF berarti memasukkan karakteristik yang ingin kamu miliki ke dalam seorang tokoh, biasanya protagonis. Say, misalkan si penulis itu cewek, maka protagonisnya pasti juga cewek, dengan wajah cantik, rambut panjang tanpa cela, dan love interest yang lebih dari satu. Oh, dan umurnya pasti di bawah 20. Sekitar 14-17 gitu deh. Karena umur-umur segitu paling beken digunakan dalam sastra remaja. Admit it, saya juga terperangkap dalam stereotip itu kok hehe.

Character Development Galore!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang