Part 1

36 1 0
                                    

RAMON, berambut tegak tipis, berpakaian kemeja panjang putih, celana jeans warna hitam, dan tanpa sepatu, terbangun di sebuah ruang tamu dengan posisi duduk. Ia kepusingan dan tak ingat ia berada di mana dan siapa dirinya. Ramon melihat keadaan sekitar. Ia menoleh ke sana kemari.

Tidak ada foto yang terlihat di dinding, tapi ada beberapa paku yang menancap di beberapa tempat. Ramon menjadi sangat bingung. Dalam hati, ia berkata kepada dirinya sendiri sedang berada di mana. Ketika tengah mengamati ruang tamu, Ramon tiba-tiba merasa sedikit pusing. Ia berinisiatif untuk pergi ke kamar mandi.

Ramon memasuki kamar mandi. Ia melihat ke cermin sekilas dan bercermin. Mukanya begitu lusuh. Ramon mencuci mukanya di wastafel. Ia merasa sedikit segar setelah mencuci mukanya. Ramon melihat interior kamar mandi dan menemukan bahwa semua perlengkapan mandi tersedia dan masih lengkap. Ramon berpikir untuk mandi agar ia bisa menjadi lebih segar.

Ia membuka kemeja putihnya dan menaruh di gantungan baju yang tertempel di pintu. Setelah menggantungkan bajunya, Ramon membalikkan badannya dan berjalan ke shower. Sekilas ia melihat ke arah cermin, dan langsung menyadari bahwa di dadanya terdapat sebuah tato.

Tato tersebut bertuliskan NKJCV FK DCNKM NGOCTJ. Di bawah tulisan tersebut terdapat sebuah simbol yang mirip not balok, tapi bagian hitamnya tidak diisi dan terdapat garis diagonal kanan yang membelah bagian bulat not balok tersebut.

Ramon bingung dengan tato di dadanya ini dan mencoba untuk mencari tahu apa makna yang ada di tatonya. Ia melihat ke arah lengannya dan menemukan sebuah bekas suntikan. Ia menjadi sangat panik dan bingung dengan apa yang terjadi kepadanya. Di tengah kebingungannya, Ramon berpikir bahwa kode ini memiliki sebuah arti.

Ia langsung keluar dari kamar mandi dan menuju ke ruang tamu. Ramon mempersiapkan sebuah kertas dan pena. Ia mulai menulis huruf aneh tersebut di kertas dan mulai mencari tahu arti huruf tersebut melalui kode huruf yang ia tahu selama ini.

Ketika ia mengikuti pola sandi huruf, ia menemukan dua huruf pertama adalah AX. Ramon bingung dengan penemuannya ini. Walaupun bingung, ia coba melanjutkan kalimat tersebut. Setelah selesai, ternyata hurufnya adalah AXWPI SX QPAXZ ATBPGW.

Ramon kebingungan dan mencoba kombinasi terbalik dari sandi huruf awal. Setelah mencari lagi, lima huruf pertama yang ia temukan adalah ORSZG. Ramon menjadi ragu. Ramon mencari terus kode tersebut menggunakan kombinasi - kombinasi yang ada, seperti kombinasi nomor, penyusunan ulang huruf yang ada, dan variasi kombinasi lainnya.

Ia menggunakan beberapa kombinasi kode yang ia tahu, tapi semuanya tidak berhasil. Semakin ia cari, semakin frustasi dirinya. Ramon mencoba untuk mencari kombinasinya dengan menggunakan satu huruf setelah huruf yang ada. Ia menuliskannya di atas kertas, tapi tetap membentuk huruf yang aneh.

Ia coba lagi, dan ketika ia berada di kombinasi dua huruf sebelumnya, ia mulai merasa menemukan petunjuk setelah menulis tiga huruf pertamanya: "LIH". Ramon bersorak dalam hati. Ia melanjutkan tulisannya dengan menggunakan kombinasi tersebut. Dirinya sekarang dipenuhi semangat.

Akhirnya, setelah selesai mengkombinasikannya, kode tersebut menjadi: "LIHAT DI BALIK LEMARI." Ramon menjadi sangat senang karena telah memecahkan kodenya. Ia memasang gesture kemenangan dengan mengepalkan tangan kirinya. Ramon langsung mencari setiap balik lemari yang ada di dalam rumah tersebut satu per satu.

Setelah mencari semua lemari di ruang tamu, ia mencari di lemari pakaian daerah kamar. Di sana, Ramon menemukan sebuah amplop. Ramon mengambil amplop tersebut dan membukanya. Di dalam amplop, ia menemukan sebuah peta dan sebuah kunci motor. Ia melihat peta tersebut.

Peta tersebut menggambarkan sebuah rumah yang harus didatangi oleh Ramon di daerah tertentu. Ramon dengan segera berjalan menuju ke garasi rumah. Di garasi rumah tersebut, ia menemukan sebuah motor ninja.

Ramon langsung menyalakan motornya dan berangkat ke lokasi yang dibilang oleh peta tersebut. Ketika tengah mengendarai motor, ia melewati sebuah tanah kosong. Ketika Ramon menatap ke tanah kosong tersebut, ia merasa teringat sesuatu tapi ia tidak bisa mengingatnya.


Akhirnya, Ramon sampai di lokasi yang diberikan oleh peta tersebut. Ia bingung rumah siapa yang ia datangi. Ramon memarkirkan motornya di depan rumah tersebut dan mulai berjalan ke arah pintu depan rumah. Ia mengetuk pintu rumah. Seorang wanita cantik membukakan pintu dan melihat Ramon. Ramon mengeluarkan petanya.

"Kau siapa? Apakah kau mengenaliku? Kenapa peta ini menuju ke rumahmu?" Tanya Ramon kepada wanita tersebut.

Sang wanita melihat ke arah Ramon dengan ekspresi bahwa ia mengetahui sesuatu yang tidak diketahui oleh Ramon.

"Masuklah, kita bicarakan di dalam." Kata wanita tersebut. Mereka berdua masuk ke dalam rumah sang wanita.

Ramon dan sang wanita duduk di sofa.

"Ada apa denganku? Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Ramon dengan penuh kebingungan.

"Ramon, Apakah kau mengingat nama cinta pertamamu?" Tanya balik sang wanita.

"Cinta pertama? Aku bahkan baru tahu kalau namaku adalah Ramon. Kau siapa? Apa kau tahu apa yang sedang terjadi kepadaku?"

Sang wanita menghela nafas.

"Tunggu di sini sebentar, Ramon."

Sang wanita langsung beranjak dari sofanya. Ramon heran dengan tindakan sang wanita. Beberapa detik kemudian, sang wanita kembali sambil membawa sebuah kotak. Di atas kotak tersebut terdapat tulisan: Ramon. Ramon menerima kotak tersebut.

"Kotak apa ini?" Tanya Ramon heran.

"Buka saja." Bilang sang wanita.

Ramon membuka kotak tersebut. Ia melihat sebuah sekop kecil dan sebuah tumpukan tanah dalam toples di dalam kotak tersebut. Ramon bingung.

"Petunjuk lagi? Apa maksudnya ini?" Tanya Ramon heran.

"Aku juga tidak tahu apa arti petunjuk tersebut, Ramon. Kata orang yang mengirim ini, hanya dirimulah yang mampu memecahkan petunjuk ini."

"Siapa yang mengirim ini?"

"Seseorang bernama Norma mengirim ini untukmu."

"Norma? Siapa itu?"

"Katanya, kau akan menemukannya setelah kau memecahkan petunjuk ini."

Ramon mulai berpikir. Lalu, ia membuka toples tersebut dan

mulai menumpahkan tanah yang ada di dalamnya di atas meja. Ramon menemukan sebuah bungkus plastik tempat obat di dalamnya. Plastik tersebut berisi sebuah pesan kecil.

Ramon melihat pesan tersebut dan pesan tersebut bertuliskan:

OCUC NCNWOW VGTMWDWT FK DCYCJ RQJQP DGUCT, FK VCPCJ KPK.

"Bisakah aku meminjam pena dan sebuah kertas?" Tanya Ramon.

Sang wanita langsung mengambil pena dan kertas. Ia memberikannya kepada Ramon. Ramon mulai memecahkan sandi tersebut dengan menggunakan pola yang sama dengan sandi yang ada di dadanya.

Setelah menemukannya, sandi tersebut bertuliskan:

"MASA LALUMU TERKUBUR DI BAWAH POHON BESAR, DI TANAH INI."

Ramon bingung. Ia menggali - gali tumpukan tanah kecil tadi tapi tak menemukan apa-apa. Ramon berpikir keras akan petunjuk tanah ini. Ia mencoba untuk mencari tahu apa arti dari petunjuk aneh yang dibuat ini. Lalu, Ramon teringat sesuatu. Ekspresinya menunjukkan suatu realisasi yang luar biasa.

"Tentu saja!" Kata Ramon dengan nada penuh semangat dan kepalan tangan kanannya memukul telapak tangan kirinya.

Dengan cepat, ia langsung keluar dan menyalakan motornya. Sang wanita yang menemani Ramon tadi melihat kepergian Ramon.

"Semoga kau selamat, Ramon." Bisik sang wanita melihat kepergian Ramon sambil menghela nafas.


My IdentityWhere stories live. Discover now