AWAN

10.4K 348 28
                                    

Update : july 18, 2013
Reupdate : january 3, 2016

sebulan sudah sejak Icha bertemu dengan Raihan, namun ia bersyukur karena tidak sampai memporak porandakan kembali hatinya dan tidak sampai mengembalikannya ke masa lalu yang membuatnya mampu menangis berbulan - bulan. kekuatan waktu benar - benar dahsyat untuk menghapus rasa sakit manusia ketika telah berkolaborasi dengan sifat lupa yang dihadiahkan tuhan untuk manusia.

Icha memperhatikan rintik hujan dari halte bis tempatnya berteduh, sudah hampir lima belas menit hujan turun tapi sepertinya langit belum bosan mencurahkan air untuk bumi. kepalanya menengadah keatas, melihat langit yang masih menghitam karena mendung, kemudian ia memperhatikan bagaimana air hujan berakhir diatas bumi mengalir terus hingga sampai menemukan muaranya tidak peduli di manapun air terjatuh, apapun medannya apapun penghalangnya pasti air akan berusaha menemukan jalannya. bahkan jika perlu ia meremukkan gunung dan membumikan batu, filosofi yang dahsyat. Icha tersenyum sendiri.

"Linda??" sapa sebuah suara bariton disampingnya. Icha menoleh

"Mas Bimo.." serunya ketika mengenali pemilik suara.

"naik bis?" tanyanya basa - basi

"enggak mas, bawa motor." jawab Icha sambil menunujuk motor maticnya yang di parkir di samping halte. Bimo mengangguk sambil tersenyum

"nggak bawa jas hujan?" tanyanya lagi

"bawa mas, cuman kasihan motornya kalo dipaksa jalan ditengah hujan deres." jawaban Icha malah membuat Bimo tertawa geli..

"kamu bisa aja Lin,,,kasihan sama orangnya jangan sama motornya!" sahutnya kemudian. Icha tersenyum.

menit - menit berikutnya mereka hanya diam tenggelam dalam pikiran masing - masing. Icha menatap jalan yang tetap padat dengan berbagai kendaraan walaupun masih dalam keadaan hujan.

pertama kali Icha mengenal Bimo sebagai dokter gigi di Rumah sakit tempatnya bekerja, untuk itu Bimo memanggilnya dengan panggilan LINDA, karena memang nama Linda ia peroleh ketika ia mulai bekerja di sebuah rumah sakit di Surabaya sejak tiga bulan yang lalu sebagai staff di dapur rumah sakit. di nametag-nya ia menyingkat namanya menjadi "L.Indah K" karena tanda titik yang tidak begitu terlihat, jadi semua rekannya memanggilnya Linda. seminggu yang lalu Icha baru tau kalo ternyata Bimo adalah teman satu angkatan Icha saat mereka sama - sama menghadiri reuni di sekolah mereka. karena ketika masa sekolah dulu mereka tidak saling mengenal, sejak saat itu Bimo ngotot minta agar Icha tidak memanggilnya dengan embel - embel dokter, namun cukup dengan "Mas".

hujan mulai berhenti, meninggalkan rintik kecil seolah memberi jeda untuk bumi bernafas, setelah dijejali beribu ribu kubik air langit. orang - orang yang tadi menunggu hujan bersama Icha di halte kini satu persatu melanjutkan kembali perjalanan mereka.

"Mas, saya duluan yah, mumpung lumayan berhenti hujannya.." pamitnya pada Bimo yang sepertinya sedang akan menerima telpon.

"oh iyah Lin, hati - hati yah..." jawabnya pada Icha.

----****---

@Bandara Juanda Surabaya.

"lho Bim, ini gue Awan bukan Lin,,," sahut seorang pemuda yang berdiri tidak jauh dari gerbang kedatangan dosmetik di bandara Juanda Surabaya.

"sorry Bro, gue lagi ngomong sama seseorang..." jawab Bimo dari telpon selulernya

"seseorang?? gue ganggu yah..." tanya Awan tidak enak..

"enggak kok bro, nyantai aja,,masih di Jakarta?" tanyanya

"dah di Surabaya, nih baru landing."

"lho kok mendadak katanya lusa baru ke Surabaya?"

halalkan AKU untuk MUWhere stories live. Discover now