The Memories

1.7K 60 3
                                    

Stratford, Ontario

Sunday, March 1, 1499

11:57 AM

Minggu yang bahagia tapi kemudian berubah suram.

Hari itu tepat 5 tahun aku telah terlahir ke dunia. Mom dan Dad mengadakan pesta kecil-kecilan. Hanya kami bertiga. Kami berkumpul di halaman belakang, duduk di rerumputan yang hijau. Mom dan Dad memberiku banyak kembang gula yang manis dan beraneka warna serta sebuah kue tart besar dengan krim berwarna ungu muda dan taburan kismis di atasnya.

"Woww.. Kuenya enak sekali. Apa Mom dan Dad mau mencobanya?" tanyaku dengan mulut yang belepotan krim.

"Tidak usah. Kue ini khusus untukmu sayang" Mom membelai rambutku.

Selalu saja begini. Mereka selalu menolak jika kuajak makan bersama. Seumur-umur aku tak pernah melihat mereka makan. Wajah mereka juga pucat dan tubuhnya begitu dingin. Tentu saja itu karena mereka telah menjadi vampire. Kau ingin tahu apa sebabnya? Dan kau juga ingin tahu bagaimana aku bisa menjadi vampire nantinya? Akan ku ceritakan nanti.

Tapi biar bagaimanapun aku hanyalah seorang bocah kecil yang tak tahu apa-apa. Aku hanya mengira mereka agak sakit.

"Lindungi anak kita! Sebentar lagi akan ada werewolf yang datang. Aku sudah bisa mencium baunya" tiba -tiba Mom berkata pada Dad.

"Cepat bawa pergi Justin! Dia sudah semakin dekat" perintah Mom.

"Bagaimana bisa aku pergi sementara kau menghadapi werewolf sendirian" tukas Dad.

"Jika nanti kita berdua mati karena melawan werewolf itu, siapa yang akan merawat Justin?"

"Apa itu Mom?" dengan lugunya aku menunjuk seekor serigala berbulu coklat yang besarnya melebihi beruang. Ia baru saja muncul dari balik pepohonan rindang hutan ini. Memang halaman belakang rumahku berbatasan langsung dengan hutan.

"Cepat pergi!" teriak Mom.

"Ayo Justin" Dad mengulurkan tangannya dan menggendongku. Ia membawaku terbang.

"Wow aku terbang. Tapi kenapa Dad meninggalkan Mom?" tanyaku.

"AAAAAA..." tiba-tiba aku mendengar suara lengkingan tinggi.

Aku langsung melihat ke bawah. Dan apa yang ku lihat? Sebuah pemandangan mengerikan terlihat di mataku. Serigala itu telah membunuh Mom. Tubuh Mom hancur berkeping-keping seperti guci yang jatuh dari mejanya. Kau tahu? Tubuh vampire itu keras seperti marmer.

"MOOMMM..." teriakku. Aku bisa melihat pemandangan itu dengan jelas karena saat itu Dad terbang belum terlalu tinggi.

"Turun Dad! Turun!" aku memberontak dari gendongan Dad.

"Aku ingin melihat Mom" isakku dengan linangan air mata.

"Tenang Justin" ucap Dad lembut.

Dad membawaku pergi dari Canada ke Rumania. Kami tinggal di sana, tepatnya di Exarizha Empire yang rajanya tidak lain adalah kakekku sendiri. Semua penghuninya adalah vampire kecuali aku. Hanya aku satu-satunya manusia yang tinggal di sana. Selama tinggal di sana aku lebih banyak diam. Kejadian mengerikan itu masih saja terngiang di kepalaku.

Sampai aku berusia 15 tahun aku tak tahu bahwa mereka semua adalah vampire. Lalu saat aku berusia 16 tahun, Dad memberitahukan semuanya padaku. Memberitahukan bahwa mereka semua adalah vampire. Saat itu Dad sudah menjadi raja karena ia berhasil melindungi kerajaan dari serangan werewolf dan Kakek telah tewas dalam peperangan melawan werewolf-werewolf itu. Itu membuatku semakin benci pada werewolf. Werewolf itu adalah musuh bebuyutan vampire. Werewolf ada untuk membunuh vampire. Kalau dipikir-pikir sebenarnya mereka tidak jahat. Mereka hanya melindungi manusia dari vampire. Karena mereka sendiri sebenarnya juga manusia, tapi juga setengah serigala.

Walaupun aku sering kali merasa ada keanehan dalam kerajaan ini, tapi aku tak pernah menyangka bahwa kerajaan ini adalah kerajaan vampire. Ini benar-benar membuatku shock berat.

***

Exarizha, Transylvania

Friday, March 1, 1511

00:01 AM

Ulang tahunku yang ke 17 dan hari terakhir menjadi manusia normal.

"DAAADDDD" teriakku dari dalam kamar.

Hanya dalam waktu 1 detik Dad sudah sampai di kamarku.

Aku tak tahu apa yang sedang terjadi dengan diriku. Tiba-tiba saja kepalaku sangat sakit dan tenggorokanku terasa panas.

"ARGGHHH...." teriakku. Aku menggeliat dan memegangi kepala dan tenggorokanku.

"Tenang Justin. Ini tidak akan lama" ucap Dad lembut.

"Ada apa dengan diriku Dad?" pekikku.

"Sepertinya sudah waktunya Dad memberi tahu siapa dirimu yang sebenarnya. Kau itu manusia setengah vampire. Dan sebentar lagi sifat vampire mu akan muncul"

"Bagaimana bisa?" tanyaku sambil terus kesakitan tapi Dad tidak menjawabnya.

"ARGHHHH" rasa sakit ini semakin menjadi-jadi. Aku semakin tak tahan. Tapi.. tiba-tiba rasa sakit ini lenyap begitu saja. Dad tersenyum melihatku. Dan aku tahu apa yang telah terjadi.

Inilah aku, Justin Drew Bieber, manusia setengah vampire. Ini adalah cerita bagaimana duniaku berubah total dengan sangat cepat. Dan selamat datang di duniaku. Dunia bayang-bayang yang penuh dengan kegelapan. Dunia vampire.

SHADOWWhere stories live. Discover now