Part 18

143K 6.3K 132
                                    

"Cinta itu emosi, bukan definisi. Jika seseorang benar-benar mencintaimu, dia tidak akan mengerti alasan mengapa mencintaimu."

Lery memasuki rumah besar itu dengan tubuh bergetar. Rumah mereka dulu saat orangtuanya masih hiduo. Rumah yang banyak meninggalkan kenangan.

Masih sama seperti dulu saat ia masih tinggal di sini. Rumah itu tetap terawat meskipun yang menghuninya hanya para pelayan saja. Lery meminta Devward melakukan itu, Lery tetap bersikeras agar rumah itu tetap terawat.

Oh iya, mengenai Devward. Mereka sudah kembali seperti awal. Devward juga sudah menceritakan pada Lery alasan kenapa suaminya tidak pulang. Devward mengatakan kalau Delaneria menjebaknya dan merekayasa semua kejadian siang itu, dan juga memberinya obat tidur. Hanya itu alasan yang di berikan Devward. Devward juga berusaha meyakinkan Lery agar percaya padanya. Lery sempat terkejut dan amarah merasuki jiwanya, tapi Devward meyakinkan Lery kalau ia sudah tidak ada rasa apa pun pada Delaneria. Baguslah, jadi Lery tidak perlu khawatir.

Tapi mengenai kehamilannya, Devward belum tahu. Sudah beberapa kali Lery ingin memberitahu Devward, tapi ada saja penghalang yang Lery juga tidak tahu apa penyebabnya. Kadang seperti ada yang merasukinya, kadang juga seperti ada bisikan untuk tidak memberitahu pada Devward. Sama sekali tidak ada celah bagi Lery untuk berbicara pada Devward. Kandungan Lery sudah memasuki usia 16 minggu, perutnya tidak rata lagi, sedikit buncit tapi tetap saja Devward tidak menyadarinya. Lery berdiri di dekat jendela ruang keluarga sambil mengelus perutnya.

"Hah, aku kesepian sekarang. Bagaimana tidak? Dev sedang keluar kota untuk urusan kantor yang sangat penting selama tiga hari," desis Lery menatap kosong ke depannya.

Tadi setelah mengantar Lery ke rumah keluarganya, Devward langsung pergi ke bandara. Dengan berat hati Lery menyetujuinya, padahal dua hari setelah Devward kembali itu belum cukup untuk Lery.

"Lery, maaf karena aku harus pergi ke luar kota beberap hari ini. Perusahaan peninggalan orangtuamu ada dalam masalah besar lagi, jadi tidak apa-apa kan kalau aku pergi? Aku berjanji akan menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan langsung pulang setelah itu," kata Devward tadi saat mereka masih ada di rumah. Lery hanya mengangguk saja meski sebenarnya ia berat hati.

Devward meminta Mark menemani Lery karena Loraine belum juga pulang. Tapi Lery menolaknya. Lery meminta kepala pelayan saja yang menemaninya.

Masih ingat kepala pelayan yang mengabdikan diri untuk keluarga mereka? Yang ketika keluarga Lery hampir bangkrut dan kepala pelayan memohon agar tetap bekerja di keluarga mereka. Lery juga akan membawa kepala pelayan itu bersamanya ke rumah utama.

Lery merogoh tasnya yang ada di atas meja, mengambil ponselnya yang berbunyi. Senyumnya mengembang saat membaca pesan singkat dari Devward.

Setelah membalas pesan Devward, Lery segera meletakkan ponselnya, tapi dering ponsel kembali menarik perhatian Lery.

"Kupikir Dev. Nomor asing?" Lery mengangkatnya dan mengambil tasnya setelah ia selesai bicara di telepon.

Delaneria!

Wanita itu mengajak Lery bertemu di sebuah kafetaria yang tidak terlalu jauh dari rumah Lery, Delaneria mengatakan ingin berbicara sesuatu yang penting. Lery hanya mengiyakan. Ia juga penasaran dengan sesuatu yang penting itu.

Setelah menempuh perjalanan hampir lima belas menit, mobil berhenti di depan kafetaria, Lery turun dari mobil keluarganya dan memasuki kafetaria tersebut dengan perasaan was-was. Ia mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan dan Lery melihat seorang wanita cantik sedang melambaikan tangannya padanya.

My Protective HusbandWhere stories live. Discover now