From The Darkest Side part 5,6,7,8

374K 8.3K 583
                                    

by Santhy Agatha

blog : anakcantikspot.blogspot.com

twitter : @santhy_agustina

Facebook fanpage : Santhy Agatha

BAB 5

               

Debar di jantung Sharin makin kencang. Perasaan ini sama seperti perasaan seekor tikus yang terperangkap dalam cengkeraman kucing besar. Kucing itu tidak ingin memakannya dulu, dia lebih memilih bermain-main dengan korbannya, membuatnya kaku ketakutan, sebelum menelannya bulat-bulat.

                “Ti...tidak, saya hanya sedikit lelah..”

                “Kau sudah tidur seharian ini, tidak mungkin kau lelah.” Darren masih berbisik pelan di telinga Sharin. Lalu tanpa disangka-sangka, lelaki itu menunduk makin dalam, jemarinya menyingkap leher gaun Sharin sehingga menampakkan pundaknya yang rapuh. Dengan gerakan sensual yang mengancam, lelaki itu mengecup pundak Sharin, ringan bagaikan kupu-kupu, tapi membuat Sharin gemetaran, “Kau bisa menemaniku bercakap-cakap malam ini. Aku kesepian.”

                Apakah lelaki ini mabuk? Sharin bertanya-tanya. Tubuhnya gemetar ketakutan. Ingin melepaskan diri, tetapi terhimpit oleh Darren di pintu. Dia takut lelaki ini berbuat kasar kepadanya, karena sepertinya lelaki ini dalam suasana hati yang buruk.

                “Lepaskan saya Darren.” Suara Sharin pelan, dan gemetar, tetapi dia berusaha terdengar tegas.

                Darren terkekeh pelan di belakang Sharin. Tetapi lelaki itu melangkah mundur satu langkah dan melepaskan Sharin. Membuat Sharin langsung menghembuskan napas lega merasakan tubuh Darren menjauh.

                “Selamat beristirahat Sharin...”

                Sharin tidak sempat mendengarkan lagi. Dia langsung membuka pintu ruang makan itu dan setengah berlari ke kamarnya. Dengan tergesa dikuncinya pintu kamarnya, lalu bersandar di pintu itu dengan ketakutan. Aura lelaki itu berbeda, ada nuansa kejam di sama. Darren yang di ruang makan tadi mirip sekali dengan Darren dalam mimpi Sharin beberapa waktu lalu.... Lelaki yang mengatakan bahwa namanya adalah ‘Lucas’...

                Sharin memandang ke sekeliling ruangan. Setelah memastikan bahwa pintunya terkunci rapat, dia melangkah ke ranjang dan duduk di sana dengan gelisah.  Ini tidak bisa dilanjutkan. Dia tidak bisa tinggal di rumah ini. Ada sesuatu yang gelap dan misterius yang menghantui rumah ini. Membuatnya merasa diawasi, merasa tidak tenang setiap saat. Sharin harus keluar dari rumah ini, dia mungkin bisa menemukan teman di daerah terpencil yang bisa menampungnya, jauh dari jangkauan para wartawan. Ya, sebesar apapun resikonya, Sharin merasa dia harus segera pergi dari rumah ini.

***

                Ketukan di pintu kamarnya membuat Sharin terbangun dari tidur lelapnya. Dia membuka matanya dan mengerjap merasakan terpaan sinar matahari menyilaukannya. Astaga.. sudah jam berapa ini?

                Sepertinya karena semalam dia lama tidak bisa tidur, dia bangun kesiangan. Dengan gugup dia duduk di ranjangnya. Ketukan itu terdengar lagi, membuat Sharin waspada. Dia memang sengaja mengunci pintunya, hanya sekedar berjaga-jaga atas ketakutan yang tidak bisa dijelaskannya.

                “Siapa?”

                “Ini Thomas.” Suara Thomas sang kepala pelayan terdengar di luar, “Tuan Darren meminta saya memastikan anda baik-baik saja, karena anda tidak turun untuk sarapan.”

From The Darkest SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang