11

11.8K 754 37
                                    

Kevin menatap elang yang tengah menulis penjelasan guru di papan tulis itu rumit, sementara langit yang menyadari sedari tadi Kevin menatap elang pun cemburu.

"Ngeliatin elang kok gitu banget? Naksir ya?"

Kevin menoleh kearah langit, ia menggeleng lalu tatapannya beralih lagi ke elang.

Langit menghela nafas kesal, sepertinya nanti dia dan teman sebangkunya ini akan bersaing.

Mungkin?

"Kelihatan banget kalo kamu suka elang." judes langit, ia mulai fokus lagi ke catatannya.

Kevin terkekeh, ia menoleh kearah langit dan menatapnya aneh?

Ia memajukan wajahnya, membisikkan sesuatu yang membuat langit menegang.

"Kenapa? lo cemburu? Kalian kan cuma kembaran, atau jangan jangan lo suka sama kembaran lo sendiri?" Kevin menjauhkan wajahnya, ia tersenyum santai seolah olah tak terjadi sesuatu.

Sementara langit menatap Kevin curiga, bagaimana bisa Kevin mengetahui itu? Padahal wajahnya dan elang sangatlah jauh berbeda.

"Kamu tau dari-" ucapan langit terhenti saat melihat Kevin bangkit dari kursinya.

"Bu, saya ijin ke toilet."

Guru yang sedang mengajar itu mengangguk, Kevin pun beranjak pergi meninggalkan langit dengan banyak pertanyaan di kepalanya.

"Dia berbahaya." gumam langit, entah kepada siapa.

******

Elang menatap langit yang tengah makan itu disertai senyuman lebar, membuat Serena berdecak malas.

"Makan anjir, jangan ngelihatin langit Mulu lo!" ucap serena, ia menyuapi paksa elang.

Elang tersedak karena suapan itu, langit yang peka pun menyodorkan minumannya ke elang.

Tapi ia kalah cepat dengan seseorang, dia Kevin..

"Nih minum." belum sempat elang mengucapkan terimakasih, Kevin sudah berjalan menjauh meninggalkan kantin.

"Tumben tu orang." elang tidak sadar dengan perubahan raut wajah langit, ia meminum minuman yang diberikan Kevin tadi.

Sementara langit sudah menunjukkan ekspresi kesalnya, Serena yang peka pun menyenggol lengan elang.

"Langit cemburu njir, peka lah," bisiknya.

Elang menatap ke arah Langit yang sedang tersenyum ke arahnya itu heran, Langit senyum kok? Jadi letak cemburunya dimana ya?

"Ngawur lu," ucap elang.

Serena mendelik, bagaimana bisa ada orang se-enggak peka elang? Kalo dia jadi langit mungkin udah dia putusin si elang-

Eh, emang mereka berdua udah pacaran?

Memutuskan untuk bodo amat, dia malah melihat siluet Kevin di pojok sana-

Tengah menyeringai.

"Manusia aneh," gumamnya.

**********

Elang mencekal pergelangan tangan langit, saat langit hendak pergi.

Ia ingin bertanya sesuatu, kenapa langit jadi pendiam setelah mereka kembali dari kantin?

TWINS?!Where stories live. Discover now