Chapter 10 : SINTA VS TANIA

92K 5.6K 457
                                    

Seperti biasa ya mol mol ku, jangan lupa untuk vote dan ramaikan kolom komentar cerita ini! Jangan lupa juga buat follow akun ig ku mol, kalau mau nanya nanya juga boleh ya, di ig juga boleh nanti aku jawab!!

Mari kita menemani perjalanan hidup Aluna!!

HAPPY READING MOLL!!🥰🫶💐❤️

***

Keringat yang sudah membanjiri tubuhnya tidak cowok itu pedulikan sekarang. Dalam benaknya hanya tertuju pada mamanya, Sinta.

Sudah sekitar dua jam lamanya Sagara mencari wanita itu, namun hingga saat ini belum menemukannya membuat ia semakin khawatir.

Setelah mendapat kabar dari rumah sakit tadi, cowok itu langsung bergegas. Tidak peduli apapun, yang penting sekarang adalah mamanya. Cowok itu harus menemukan wanita itu.

Sagara mengusap wajahnya kasar, jalanan semakin sepi karena malam yang semakin larut. Jam yang sudah menunjukan pukul dua malam itu tidak membuat Sagara kantuk sama sekali.

"Ma, mama dimana sih?" cowok itu terus menelusuri tempat dimana mamanya suka. Namun, wanita itu juga tidak ada disana.

Ting..

Abang, ke kantor papa.
Mama lagi ngamuk!!

***

Suasana sekarang semakin panas. Di dalam satu ruangan, lebih tempatnya ruang kantor Dino sudah berantakan. Kedua wanita itu terus berkelahi bahkan sekarang saling jambak menjambak.

Dino dan Aletta sudah kewalahan memisahkan keduanya. Tenaga mereka terkuras habis saat memisahkan kedua wanita itu.

Sinta tidak memberi ampun sama sekali. Wanita itu terus menarik rambut wanita didepannya hingga sekarang mereka berdua terjatuh kelantai. Wanita satunya tidak tinggal diam, wanita itu langsung mendorong Sinta ke belakang menjauh darinya. Tentu aksi itu membuat Sinta lebih marah.

Tania, wanita itu mundur beberapa langkah saat Sinta kembali mendekat kearahnya. Wanita itu berlari tepat dibelakang tubuh Dino.

"AWAS KAMU BRENGSEK!" sentak Sinta pada Dino yang menghalangi aksinya. Dino menghembuskan napasnya kasar, perlahan tangan pria itu meraih tangan Sinta istrinya.

"Udah."

"AWAS KAMU!" Sinta kembali memberontak.

Aletta yang melihat itu langsung mendekat kearah mamanya. "Ma, udah," ia menarik menjauh mamanya.

Sinta melihat kearah putrinya. Saat itu juga air mata Sinta turun membasahi pipinya. Wanita itu terlihat berantakan sekarang. Rambut yang acak-acakan, juga baju rumah sakit yang sudah sangat kusut.

"Wanita itu mengambil suami saya," lirih Sinta menunjuk Tania yang masih setia bersembunyi dibelakang Dino.

"Wanita itu membunuh anak saya. Dia wanita jahat," tubuh Sinta merosot kearah bawah. Aletta langsung memeluk tubuh rapuh mamanya.

Aletta menatap tajam kedua orang yang hanya berdiri disana. Bahkan Dino tidak membantu istrinya sama sekali.

"Ma, kita pulang ke rumah sakit ya," ucap Aletta. Cewek itu terlebih dahulu menghapus air matanya. Melihat kondisi mamanya semakin memburuk membuat hatinya terluka.

"Biarin abang yang urusin wanita itu. Biarin abang yang balas dendam," ucap Aletta lagi.

Sinta menggeleng. "Wanita itu harus mati di tangan saya. Dia sudah menghancurkan keluarga saya."

SAGARALUNAWhere stories live. Discover now