Roommate #10

27.7K 1.3K 16
                                    

••••

Pagi hari saat zidan membuka matanya, zidan dikejutkan dengan fian yang masih menghisap dadanya dengan kuat.

Benar benar kebas dada sebelah kanan milik zidan.

"Fian bangun... sakittt" keluh zidan.

Fian yang merasa terusik akhirnya bangun dari tidurnya dan melepaskan dada zidan, namun gerak gerik fian justru seakan akan pindah ke dada zidan yang sebelah kiri.

"Ga!! Kita harus sekolah" tolak zidan.

"Tapi-"

"Nanti gampang lagi, ayo siap siap udah siang" kata zidan segera pergi ke kamar mandi.

Fian mendesah kecewa, tau gitu iya akan pura pura tidur saja dan melanjutkan aktifitas nya.

"Itu enak" kata fian kecil.

•••

2 bulan berlalu, fian kini sudah terbiasa dengan zidan yang hanya menggunakan celana hotpants di kegiatan biasa.

Kebiasaan zidan yang membuat fian masih belum bisa membiasakannya yaitu, ketika dirinya sedang mandi, zidan pasti masuk dengan alasan ingin buang air kecil.

Mungkin zidan tidak dapat menahannya oleh karena itu ia sering masuk kedalam kamar mandi tanpa permisi. Bodohnya lagi, walaupun fian mengetahui hal itu, ia tetap tidak mengunci pintu kamar mandi saat sedang mandi.

"Fiannn, liat celana baru gue!" kata zidan antusias. Ia mengangkat sweater nya dan memperlihatkan celana hotpants miliknya yang berwarna biru muda lengkap dengan saku belalai gajah yang menempel. Di bagian sisi celana.

"Gimana? Bagus ga?" tanya zidan.

"Hm" jawab fian tanpa minat.

"Gue punya satu lagi, mau? Gambar harimau"

"Ga!" tolak fian.

"Kenapa? Lucu lohh"

Fian acuh memilih fokus pada buku belajarnya.

Drett... Drett...

Zidan mengambil ponselnya kemudian mengangkat sambungan video call dari zie.

"Hallo bunda, ada apa?" tanya zidan.

"Gapapa, bunda kangen aja"

"Bunda lagi apa?"

"Bunda baru selesai masak. Kamu sama. Fian udah makan?"

"Udah, fian beli makanan diluar tadi"

"Ooh gitu, kamu semester berapa sayang?"

"Masih semester 1 bun"

"Oh gitu ya.. Bunda ga sabar pengen kamu lulus terus dapet kerja dan nikah deh hahaha"

"Masih lama bunda, lagian siapa si yang mau sama zidan?"

"Banyak kok. Zidan kan anak baik"

"Tapi bun, zidan kan punya-"

"Udah diem. Nanti pasti ada, positif aja. Maafin bunda sama ayah ya? Karena kita kamu harus tanggung semuanya"

Zidan tersenyum sambil menggelengkan kepala.

"Bukan salah kalian, ini justru suatu keajaiban. Kata dokter zidan kan anak spesial!" kata zidan senang.

"Oh iya bener, kamu anak spesial. Bunda pesen jangan apa apain itu oke? Ayah pasti seneng liat anaknya yang bahagia dengan keadaannya"

Roommate! [BXB!] Where stories live. Discover now