22

2.1K 131 1
                                    

" shh.. pelan " ringisan Renjun terdengar saat merasakan sesuatu menyentuh lubang nya

" iya ini pelan " Jeno berusaha menenangkan Renjun

" ahh.. " Renjun memejamkan mata nya, tangan nya sedari tadi sibuk meremas seprei untuk menyalurkan rasa sakit yang ia rasa.

" shh sakit daddy " rengekan Renjun terus terdengar dan Jeno sedari tadi juga terus menenangkan Renjun sambil ia sibuk dengan kegiatan nya.

" nah sudah " ucap Jeno akhirnya.

Renjun membuka mata nya. ia melihat Jeno yang tengah memakaikan celana pada diri nya.
tadi sehabis mandi Jaemin menyuruh Jeno untuk mengobati lubang Renjun menggunakan salep yang di beli Jaemin waktu itu. setelah menyuruh Jeno, Jaemin langsung keluar dari kamar Renjun karena tiba-tiba ia mendapat telfon penting dari klien nya.

setelah selesai memakaikan celana pada Renjun, Jeno melihat wajah Renjun, Jeno dapat melihat sisa air mata yang mengalir di sudut mata Renjun. segera ia mendekat ke wajah Renjun lalu menghapus jejak air mata di mata Renjun dengan ibu jari nya.

" maafkan daddy karena telah menyakiti mu " kata Jeno dengan lembut sambil menatap mata Renjun.

wajah Renjun memerah karena melihat tatapan intes dari Jeno.

" apa suhu tubuh mu naik lagi? wajah mu memerah " tanya Jeno tiba-tiba sambil mengulurkan tangan nya untuk menyentuh kening Renjun.
namun belum lama punggung tangan Jeno menyentuh kening nya. Renjun segera menyingkirkan tangan Jeno.

" Injun.. Injun hanya pusing, iya pusing " kata Renjun dengan gelagapan.

sebenarnya Renjun tidak pusing, hanya saja saat merasakan sentuhan Jeno. tiba-tiba saja jantung nya berdetak sangat cepat. rasa nya wajah Renjun semakin memerah.

" ah baiklah, daddy akan keluar. Injun istirahat lah. kalau ingin sesuatu telfon daddy nono ya. Kak Jae dan Jaemin sekarang sedang sibuk. jadi bilang Daddy nono saja kalau ingin sesuatu" kata Jeno. seperti nya itu adalah kata terpanjang Jeno selama Renjun di tinggal di rumah ini.

Renjun mengangguk, setelah nya Jeno langsung keluar dari kamar Renjun.
sepeninggalan Jeno, Renjun mencoba untuk tidur. namun mata nya tidak mau terpejam dan masuk ke alam mimpi.
setiap kali ia terpejam wajah Jeno akan selalu terlintas di pikiran nya. bahkan tak jarang senyuman Jaemin pun terbesit di pikiran nya.

" aaaaaaaaaa Injun kenapa sihhh " teriak nya frustasi.

Renjun bangun dari duduk nya dengan berhati-hati. ia terdiam, tiba-tiba saja ia mengingat semua perlakuan Jeno dan Jaemin pada nya. hal itu membuat jantung Renjun kembali berdegup dengan cepat.
Renjun memegang dada kiri nya.

" astaga, jantung Injun kenapaaaaa " ucap Renjun panik

seketika mata nya membulat.

" apa Injun punya penyakit jantung ya.. " ucap nya tiba-tiba.

" AAAAAAAA TIDAAK MAUUUUU!!! " teriak Renjun histeris.

ting..

bunyi notifikasi dari ponsel Renjun mengalihkan atensi nya. Renjun segera membuka ponsel nya dan melihat siapa yang mengirimi nya pesan.

»»——⍟——««

Daddy Jef

Injun

iya Daddy?

sedang apa?

Injun ingin tidur

daddy mengganggu ya

tidak
Injun baru saja bersiap untuk tidur
ada apa Daddy?

daddy sedang di luar
sebentar lagi pulang
Injun ingin sesuatu?

eumm
tidak usah
Injun tidak mau merepotkan

hahaha
siapa bilang Injun merepotkan
Daddy tidak merasa di repotkan
jadi Injun ingin di bawakan apa?

terserah daddy saja
yang terpenting daddy pulang dengan selamat

haha iya baby itu pasti
yasudah daddy lanjut kerja dulu
Injun jika butuh sesuatu langsung bilang Jeno, dia ada di rumah.
jangan keluar kamar sendiri.
jangan turun tangga, jika ingin turun tangga suruh lah Jeno menggendong mu.
kau tidak boleh kelelahan baby.

iya daddy

»»——⍟——««

Renjun memperhatikan pesan terakhir dari Jaehyun. Jaehyun sangat perhatian pada nya. ia yang membeli dan  membukan obat saat Renjun akan meminum obat nya. bahkan semalam saat Renjun kesakitan pun Jaehyun berusaha menenangkan nya dan menyuruh Jeno untuk berhenti.

Renjun menghela nafas nya. dada nya kembali berdebar mengingat perhatian Jaehyun pada nya. ia kembali memegang dada kiri nya dengan wajah sedih.

" hah~ penyakit jantung Injun... "

.
.
.
.
.

" Injun, bangun waktunya makan malam " Jaehyun menepuk-nepuk pipi Renjun dengan pelan.

Renjun mengeliat, perlahan mata nya terbuka.

" ayo bagun, makan dulu setelah itu boleh tidur lagi " kata Jaehyun lagi

" endooongg~ " ucap Renjun dengan nada manja, sambil mengangkat kedua tangannya.

Jaehyun terkekeh. dengan perlahan ia menarik kedua tangan Renjun lalu mengecup sekilas bibir Renjun kemudian melingkarkan kedua tangan Renjun pada leher nya.

Jaehyun menggendong Renjun ala koala sampai di meja makan.
selama menuju ruang makan Renjun kembali memejamkan mata nya. ia masih sangat mengantuk. Renjun baru saja tertidur satu jam yang lalu karena sibuk menenangkan jantung nya yang berdetak tidak normal.

sampai di meja makan Jaehyun mendudukan Renjun di pangkuan nya.

" Injun? kamu tidur lagi? " tanya Jaehyun sambil menepuk pelan punggung Renjun.

" hmmm" Renjun menjawab dengan gumaman

" astaga, bagun dulu Injun harus makan " Jaehyun kembali menepuk punggung Renjun dengan pelan, takut menyakiti Renjun.

Renjun mengangkat kepala nya yang sedari tadi bertumpu pada bahu lebar Jaehyun. memutar tubuhnya menghadap meja makan dengan mata yang masih setengah terpejam.

" buka mata nya Injun, kalau seperti itu nanti makanan nya bukan masuk ke mulut, malah masuk ke hidung " ucap Jeno

dengan susah payah Renjun membuka mata nya. dengan gerakan pelan ia mengambil sendok dan menyendok makanan yang berada di hadapan nya.
seketika mata Renjun membulat saat merasakan rasa makanan tersebut.
dengan lahap Renjun memakan makanan nya.

" perlahan baby " kata Jaehyun sambil membersihkan makanan yang tersisa di bibir Renjun.

pipi Renjun memanas atas perlakuan Jaehyun. Renjun menunduk berusaha menyembunyikan wajah merah nya.
seketika Renjun memakan makanan nya dengan perlahan dan malu-malu.

⋇⋆✦⋆⋇




hasil pemikiran karena gabut di sekolah :")




Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang