06

777 52 0
                                    

[Revisi]

Happy Reading <3

Warning ⚠
18+
---

"Bagus sekali kau telah membunuhnya." Rune bersidakap dada menatap seorang alpha yang kini terbaring tidak sadarkan diri dengan perban melilit kepalanya.

"Yah siapa sangka," tutur Rune lagi lalu kemudian menatap omega kecil yang berdiri gemetar di sampingnya.

"Apakah kamu sudah siap untuk menyandang gelar narapidana?" Rune menyenggol bahu kecil Hael dengan senyum main-main.

"A-apa maksudmu Rune? Di-dia tidaklah mati." Hael berucap gagap dengan wajah pias. "Dia seorang alpha, karena dia kuat sangat tidak mungkin untuk dirinya mati dengan cepat."

Meski sebenarnya cemas, Hael mengatakan itu juga hanya untuk meyakinkan dirinya bahwa alpha ini akan baik-baik saja.

Rune tersenyum mengejek. "Hoho, bocah tolol, seorang alpha tetaplah manusia, hanya karena fisiknya yang kuat bukan berarti dia dewa yang tidak bisa binasa hanya karena hal sepele ini."

Hael semakin pucat mendengar penuturan Rune yang memang benar.

"Kamu telah memukul bagian paling fatal untuk manusia," ucap Rune dengan ekspresi sengaja dibuat seprihatin mungkin. Omega besar itu menunjuk kepalanya sendiri lalu berkata dengan sedih, "kamu memukulnya tepat disini, mungkin saja dia akan mengalami gagar otak lalu kelumpuhan dan mati secara perlahan. Haha!"

"..." Hael yang memang sedikit bodoh menjadi cemas memikirkan perkataan Rune.

Dia masih syok atas kejadian yang menimpanya beberapa saat yang lalu.

Bagaimana dia berniat melempar batu untuk menghentikan pencuri yang mencuri di toko Rune malah berakhir menyasar mengenai orang lain. Dan yang lebih mengenaskannya lagi, orang yang dilemparnya ini adalah alpha yang menjadi klien pertamanya saat dia menjadi pelacur malam itu.

Ingatkan Hael untuk tidak ceroboh melemparkan sesuatu lagi lain kali.

"A-aku- aku tak sengaja, sungguh." Hael mencicit kecil.

"Ya aku tahu, dan karena ketidaksengajaanmu itu kamu telah membunuhnya, hahaha." Rune tertawa kejam tanpa perduli dengan ekspresi Hael yang seperti akan menangis itu.

"Tutup mulutmu Rune." sebuah suara tegas menyela tawa kejam Rune yang langsung berhenti seketika.

Itu bukan Hael yang berbicara. Melainkan Ryuu yang berjalan memasuki ruang rawat dengan ekspresi lelahnya.

Beta cantik itu mendengkus melihat sang adik langsung menampilkan ekspresi dingin ketika melihat dirinya hadir. Mengacuhkan aura kebencian milik Rune, Ryuu beralih menatap Hael yang sudah berkaca-kaca dengan wajah pucatnya.

"Tenanglah dia hanya terluka di kepalanya, dia tidak akan mati," ucap Ryuu mengatakan yang sebenarnya. Dia tahu bahwa adik bangsatnya itu telah menakuti-nakuti Hael.

"Benarkah?"

"Ya, dia tidak mengalami cedera berat yang akan membuatnya gagar otak atau apapun itu. Lalu untuk omega yang bersama dengan alpha ini sebelumnya sudah berada di ruang rawat lain."

Ryuu melirik Rune yang memutar bola matanya. "Dan untukmu berhentilah mengucapkan omong kosong," tuturnya mengimbuhi setengah menyindir Rune.

"Tch, terserah aku."

Ryuu tidak menanggapi lebih banyak gerutuan Rune. Beta itu menatap Hael yang berangsur-angsur mulai menetralisir rasa cemasnya dan mengembalikan warna wajahnya yang sebelumnya sangat pucat.

Crazy Accident [ABO]Where stories live. Discover now