⚠️ Mature Content ⚠️
B x B
Harsh word
Kalo kamu gak suka B x B berarti cerita ini bukan buat kamu. Soalnya ini BxB
Nulis semaunya, bisa jadi one shoot, atau entahlah gimana mood.
Aku tim Yeonjun bawah. Kalo kamu suka Yeonjun atas, cerita ini bukan b...
Malam itu, hanya ada Soobin dan juga Yeonjun di asrama. Keduanya mendapatkan jatah libur bersamaan.
"Sayang, aku laper." Soobin merengek kepada Yeonjun.
Yeonjun yang sedang fokus memainkan ponselnya, melihat ke arah kekasihnya itu, lalu berkata, "pesen makanan aja ya? Aku lagi males masak." Katanya.
Soobin cemberut, dirinya duduk di sofa sebelah Yeonjun, memeluk tubuh Yeonjun, kemudian menciumi seluruh wajah Yeonjun dengan brutal.
"Aku maunya masakan kamu yang paling enak sedunia itu. Aku gak mau masakan orang lain!" Kata Soobin lalu kemudian kembali menciumi seluruh wajah Yeonjun lagi.
"Iiiishhh apaan si?! Aku lagi males tau, udah pesen aja." Lagi-lagi Yeonjun menolak dan kembali fokus dengan ponselnya.
Soobin kemudian merebahkan tubuhnya, memeluk pinggang Yeonjun dan membenamkan wajahnya di perut Yeonjun.
Soobin kemudian memasukan kepalanya kedalam kaos Yeonjun, sehingga wajahnya langsung bersentuhan dengan permukaan kulit perut milik Yeonjun, perut itu Soobin cium, kemudian di tiup tiup, hingga akhirnya Soobin menggigit perut Yeonjun karena gemas.
Soobin hanya tersenyum, dibalik kaos yang Yeonjun kenakan, dia malah melakukan hal yang sama untuk kedua kalinya, lagi-lagi perut Yeonjun di gigit Soobin.
"Iishh apaan si. Ko kamu malah makan aku??!!?! Emangnya aku apaan? Kamu kira aku bisa dimakan?"
"Hmmm, ide bagus." Kata Soobin, lalu kemudian, Soobin langsung membaringkan tubuh Yeonjun lalu menindihnya, merebut paksa ponsel milik Yeonjun dan kemudian melemparkannya ke kursi di sebelahnya.
Tangan Yeonjun di tahan oleh Soobin di samping kepala Yeonjun, Soobin mulai mencium bibir Yeonjun, ciuman itu langsung menuntut.
Yeonjun mencoba untuk menolak, dirinya menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri guna menolah ciuman Soobin.
"Aku gak... Mmmmphhhh."
Berhasil. Soobin berhasil mencium bibir Yeonjun dengan brutal. Lidah Soobin berhasil masuk ke dalam mulut Yeonjun, lidah Yeonjun dibelit oleh Soobin kadang di gigit kecil pula.
Setelah puas, Soobin membuka pakaian yg Yeonjun kenakan seluruhnya, hingga dia telanjang bulat sekarang.
Dada Yeonjun diremas, puting nya di cium, di jilat, dan juga di gigit lalu ditarik menggunakan gigi Soobin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cr foto dari X
Yeonjun terus melenguh, rasanya enak, seperti biasa.
Lama kelamaan, Soobin mulai turun ke bagian perut Yeonjun, dia juga mulai mengocok penisnya sendiri hingga tegak.
Tibalah saatnya, Soobin memasukan penisnya ke dalam lubang Yeonjun dalam sekali hentak, membuat Yeonjun seketika menjerit.
Mereka sudah sering melakukannya, tapi Yeonjun masih saja kaget ketika Soobin memasukkan penisnya ke dalam dirinya.
"Enak sayang?" Tanya Soobin sambil menarik rambut Yeonjun, sehingga Yeonjun menghadap ke arah Soobin.
"Shhhhh ahhhhh enakhhh,"
Setelah penis Soobin masuk, dia menggerakkan pinggulnya dengan cepat sekali, mulanya memang dengan tempo pelan, lalu kemudian menjadi sangat cepat hingga tak beraturan.
Yeonjun sudah menangis, karena enak dan sakit di saat bersamaan.
"Lebihh dalemjhh ahhhh.... Please..." Yeonjun terus mendesah.
Mendengar itu, Soobin semakin bersemangat untuk menghancurkan lubang pantat Yeonjun.
Sodokan Soobin semakin dalam, menyentuh prostat Yeonjun.
Dalam tiga kali hentak terakhirnya, Soobin mendapatkan pelepasannya.
Dirinya tumbang menimpa Yeonjun, di kecupnya lelaki kecil itu, hidungnya di jilat oleh Soobin, bibirnya di gigit, keras sekali.
Yeonjun sudah tidak bisa berbuat apa-apa, dirinya pasrah, selalu pasrah jika bersama Soobin.
"Mau lagi?" Soobin bertanya.
Yeonjun hanya mengangguk, dirinya sangat suka ketika pantat nya terasa penuh.
Mereka akhirnya melakukan hubungan seks itu lama sekali, Yeonjun sampai pingsan dibuatnya.
Halo. Maaf berantakan bgt, kayaknya ini bakal jadi last chapter disini hehe.
