Wahh

51.5K 2.4K 8
                                    


Amora pagi-pagi sudah sibuk memasak di dapur, apalagi kalo bukan untuk masakin akang Felix. 

Amora tak bisa tidur jadis sedari jam 05:30 ia sudah sibuk di dapur setelah melakdanakan ibadah.

Selesai memasak ia bersiap di kamarnya tak lupa dengan mengunci pintu kamar dan kamar mandi,  sementara itu akang felix masilah tertidur di sofa dengan selimut pink menyelimutinya. Itu Amora yang melakukan.

Tak lama jam 6:30 Amora siap dengan segala pekerjaanya,  ia melangkah menuju dapur menyiapkan bekal untuk dirinya tentunya.  Ia ingin cepat-cepat kesekolah menghindari akang tampab itu.

"akang felix... "

Amora yanh selesai dengan bekalnya dan tinggal berangkat kini menyempatkan diri untuk membangunkan felix.

Bukan.... Bukan untuk pamit dan minta uang jajan layaknya minta pada suami.  Suami mana yang tidur di luar?

"felix... Kamu sokolah gak?"

Bodoh... Amora memang bodoh jelas saja jawabanya tidak. Sedang sehat saja felix jarang sekolah apalagi babak belur begini.

Amora melihat felix yang membuka mata.... Sedetik berikutnya cowok itu menggelengkan kepala lalu memejamkan kembali matanya.

Menghela nafas Amora segera berdiri hendak pergi namun ia merasakan cekalan di tanganya.

Felix dengan wajah bantalnya serta di hiasi lebam menatapnya dengan....arghhnsjsskksks....

"apa?"

"cium"

"gila!  Gak-gak...satu cium satu juta"

Bukanya matre anggap aja ini cara menghindar terenak.

"Oke"

Felix nampak meraih sakunya mengeluarkan dompet dan meraih semua uang yang ada di dompetnya.  Merah semua dan Amora yakin lebih dari satu juta.

"wah,  repot-repot ni akang"

Amora mengambil uang itu dengan senyumnya.

"yaudah,  tapi akangnya tutup mata ya... "

Felix mengerinyit heran namun ia menurut ah....nampaknya emang kebelet pengen di cium ni akang.

Amora mengulum senyum,  enak sekali hidupnya ini.  Dengan cepar ia mencium kening felix dan berlari keluar sambil menjinjing sepatu yang belum ia pakai.

Sesampainya di luar ia cekikikan, ia yakin wajah felix sangatlah lucu.

Sesampainya di parkiran ia segera memakai sepatunya,  menatap penuh haru spedanya yang terselip antar motor.  Ck,  cuma ialah yang memiliki kendaraan itu. Amora Amerta sih punya satu motor dan mobil yang terparkir di Apartemen ini tapi masalahnya ia yang tinggal di kampung mana bisa bawa mobil dan untuk motor itu Amora gunakan untuk perjalanan jauh atau kalo hampir telat kesekolah.

Amora segera menaiki sepedanya,  mengayuh dengan pelan sambil sesekali menyapa orang yang ia temui.

.....

Tak butuh waktu lama kini Amora sudah sampai di sekolah dengan wajah berserinya.  Ia yang menyepol asal rambutnya tak mengurangi kadar kecantikannya..

Dengan percaya diri gadis itu melangkah ke tempat di mana ia dan akang felix bertemu.  Apalagi kalo bukan di bawah 'pohon keramat'. 

Pagi yang cerah dengan kicauam burung sambil memakan sarapan yang ia bawa adalah tujuan Amora.  Lagipula pagi ini belum terlalu banyak siswa yang datang.

"hahh... Nikmat"

Amora menyandarkan tubuhnya di pohon sambil menyuapi sarapanya dan menatap sekitar yang masih terlihat asri.

Amora (END)Where stories live. Discover now