TSOL: 24. PULANG

351 16 0
                                    

Typo tandai
Happy reading

-TSOL-

Sudah sepuluh hari sejak fely memutuskan hubungannya dengan leon dan sudah terhitung kurang lebih sekitar dua bulan leon telah tinggal di rumah milik vero

Leon sudah mendapatkan semua jawaban dari kevin, dia menjelaskan bahwa fely memang adiknya namun bukan adik kandung seperti penjelasan fely waktu itu, dan saat fely bilang bahwa kevin memiliki perasaan itu memang benar adanya namun saat bertemu dengan revan, kevin berpikir jika perasaannya pada fely itu hanya perasaan angan karena dirinya sedang kesepian

Dan penjelasan yang paling mengejutkan bagi leon adalah saat dirinya bertanya pada kevin alasan mengapa dia memilih untuk menjalin hubungan dengan revan

Kevin ternyata sudah lama menyukai revan, namun karena dirinya dan revan masih anak-anak kevin berfikir jika perasaannya pada revan hanyalah perasaan nyaman sebagai seorang teman, lalu kevin bertemu dengan fely yang ternyata calon adik tirinya sendiri

Waktu itu dia merasa bahwa dia mencintai fely namun hatinya masih merasa kosong dan hingga akhirnya dia bertemu dengan anak cerewet dengan tampang polos yang selalu mengganggunya yang ternyata adalah revan nya yang sedari dulu dirinya tunggu.

-TSOL-

Hari ini leon merasa sangat senang, setelah perdebatan dan penawaran serta kesepakatan yang panjang akhirnya vero memperbolehkan dirinya untuk pulang kerumahnya

Dengan syarat leon harus tetap dengan vero, selalu menjemput dan mengantarkan leon saat pulang sekolah setiap hari, lalu leon harus mau pergi jalan-jalan dengan vero setiap akhir pekan

Sangat kekanak-kanakan leon pikir

Vero memang tidak suka dengan hal-hal seperti ini, tapi jika itu leon vero akan melakukan apapun agar tetap berada di dekat leon

"Li lo beneran mau pulang?"

"Iya" ucapnya dengan mengemasi barang-barang yang dia bawa dan barang yang dia beli kemarin, hanya sedikit karena sebagian besar barang yang leon pakai adalah milik vero

Vero bungkam dia mendekat ke arah leon dan memeluknya dari belakang, menumpukan dagunya di pundak leon

"Kalo lo pergi, gue kesepian dong li"

"Kesepian? Ya iya lah kesepian kan engga ada yang muasin lo"

"Emmh, makanya puasin gue dulu li, sebelum lo pergi, yaa~"

"Gue lagi ngga mood ve, minggir"

"Kalo gitu lo engga gue ijinin pulang"

"Loh kok gitu, kesepakatannya kan gue boleh pulang"

"Makannya li.." vero menghentikan ucapannya dan menjilat cuping telinga leon

Leon menghela nafas kasar, emang sulit sih jadi kantong hormon, sebentar-sebentar 'laper'

Leon membalikkan badan mempersilahkan vero untuk menjamahnya hitung-hitung sebagai ungkapan terimakasih karena sudah memperbolehkan dirinya pulang. Halah

-TSOL-

"Bangsat lo ve, gue engga bilang lo boleh bikin cupang sebanyak ini, anjing.."

"...Gue itu mau pulang, ke.rumah.gue! Gue bakal ketemu orang tua gue, bukan dominan, ataupun cewe lain ve!" Gerutu leon saat memasuki mobil milik vero lalu dia meletakkan tas di pangkuannya

Setelah vero 'kenyang' dengan leon, sebenarnya vero tidak akan kenyang hanya dengan satu putaran 'makan', tapi sang submissivenya yang meminta vero untuk berhenti

The selfishness of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang