TSOL : 22.PUTUS??

518 19 0
                                    

Hallo para pembaca sekalian, ini chapter 22 ya kalian lewatin dulu, engga tau kenapa chapter ini pas di publish naik sendiri! Jadi engga urutttt.

Tolong yang tau cara mengatasi kek ginian gimana, cape banget unpublish 50x mungkin ya tapi naik² terus Ó⁠╭⁠╮⁠Ò

Typo tandai
Happy reading

-TSOL-

"Leon?"

"F-fely lo ke sini sama siapa?" Leon bertanya dengan menatap fely yang sekarang ada di depannya

Fely menatap leon dengan berkaca-kaca jadi semua yang di katakan kevin itu benar

"Gue ke sini sendirian..." fely berucap menatap leon namun kemudian matanya beralih menatap tangan leon yang sedang bertaut dengan tangan milik vero

"...tadi gue ke rumah lo li tapi kata orang tua lo, lo nginep di rumah temen lo dan udah ngga pernah pulang kerumah dari dua minggu lalu" dengan cepat leon melepaskan tautan tangan mereka

"..."

Leon terdiam dia tidak tau harus mengatakan apa pada fely, pacarnya

Dia menarik nafas panjang lalu berbalik menghampiri vero yang berdiri mengamati leon dari jauh dengan banyak paper bag di tangannya

"Ve, gu-gue ijin mau-"

"Silakan, bilang ke dia semua kebenarannya kalo perlu lo putusin aja sekalian"

"Lo sampai kapan pun engga akan bisa jadi penjaga buat anak orang lain, yang ada lo itu butuh penjaga." ucapnya namun pandangannya terpaku pada fely yang sedang menatap leon dengan kecewa, vero pun menyeringai pada fely

I'm winner

"Selese-in dan langsung pulang kalo nanti malem gue engga liat lo di rumah, abis lo"

-TSOL-

"Ly g-gue ngga tau harus mulai dari mana t-tapi... maaf, gue ngga bisa jadi pac-"

"Stop, kak kevin udah jelasin semuanya"

"K-ka kevin?"

"Dia...kakak tiri gue. Gue pikir lo udah tau kalo kevin itu kakak gue, secara kan lo temenan sama dia, jadi gue ngga cerita apa-apa tentang kakak gue ke lo" fely menunduk menggigit bibir bawahnya menahan isakan yang akan keluar

"Gue engga paham li, semua ini itu apa? Lo kenapa engga pernah bales chat gue lagi dan lo engga pernah datengin gue lagi. Gue bingung"

"Kak kevin juga sebenernya suka sama gue, tapi karena gue udah pacaran sama lo, kevin engga tau lagi harus berbuat apa, dia selalu nakut-nakutin gue kalo hubungan lo sama gue itu ngga akan pernah bisa berhasil..." Leon membelalakkan matanya terkejut jadi selama ini kevin adalah kakaknya fely.

Berarti adik tiri yang kemarin vero sebutkan di sekolah itu fely! Tapi kenapa kevin selalu diam? Dan tidak ada satupun dari mereka yang bercerita kepada dirinya tentang semua ini?!

"...dan gue selalu ngebantah itu semua, itu k-karena gue percaya sama lo li" nafas leon tercekat

"Dan kemarin itu puncaknya, pas gue lagi mikir kenapa lo ngga pernah chat gue lagi, telepon gue lagi, dan lo udah ngga mau datengin gue lagi, kak kevin dateng dan cerita semuanya.."

"... kak kevin bilang sekarang dia udah engga punya rasa lagi sama gue, dan dia jadian sama adik kelasnya, awalnya gue seneng karena akhirnya kak kevin ngebiarin gue sama lo tetep sama-sama"

"Tapi kak kevin lagi-lagi bilang kalo hubungan kita itu ngga akan berjalan mulus karena vero pasti akan coba pisah-in kita. Akhirnya gue mutusin buat pergi ke rumah lo, buat buktiin kalo perkataan kak kevin itu salah dan ternyata gue yang salah"

"Gue ngga benci sama lo, gue cum-gue.." fely tidak melanjutkan ucapannya karena leon langsung mendekapnya erat, leon mengelus kepala fely untuk menenangkan

Leon melepaskan pelukannya dan memegang pipi fely dengan kedua telapak tangannya agar fely menatapnya "gue ngga suka sama vero, gue normal dan gue cinta sama lo ly. Gue sama vero itu cuman terpaksa. Gue ngga bisa nglepasin lo dan gue juga ngga bisa ninggalin vero gue-"

"Lo engga boleh egois li, kalo lo tetap kaya gini lo bakal engga cuman nyakitin kedua belah pihak tapi lo juga bakal bikin sakit diri lo sendiri"

"Lo harus punya pilihan"

"Gue ngga bisa ly" leon menunduk dan terisak matanya bergerak acak memikirkan jalan keluar untuk masalah mereka

"Lo harus bisa li"

"O-oke kalo gitu kita lari aja, kita pergi dari sini, pergi yang jauh, sampe vero engga akan bisa nemuin kita, yaa??.." leon mendongak meyakinkan fely dengan mata berkaca-kaca

"Lo bakal milih jalan yang salah kalo tetep sama gue, kak kevin bilang kalo lo deket sama gue vero bakal ngasarin lo. Gue ngga mau lo luka li.." fely menggenggam tangan leon dengan erat menyalurkan rasa sayangnya pada leon yang teramat sangat dalam, menarik nafas panjang dan memejamkan matanya

".. walaupun kita ngga bareng ngeliat lo bahagia aja gue udah cukup, kita ngga akan bisa tenang kalo terus sama-sama. Kita cukup sampe di sini aja ya li?"

"Engga, engga mau ly, jangan tinggalin gue" ucapan fely makin membuat leon bergelimang air mata, kenapa fely melakukan ini, jika vero bisa egois dengan tetap memaksa leon agar tinggal di sisinya bukankah leon juga boleh menjadi egois juga?

"Ini udah jalan terbaik buat kita berdua li, lo harus janji setelah ini lo bakal jalanin hidup yang bahagia ya"

"Fely. Gue janji kalo nanti ada kesempatan gue bakal nemuin lo dan bawa lo pergi jauh dari sini" ucapnya dengan mantap, menatap fely dengan penuh keyakinan lalu leon mendekap erat tubuh fely dalam pelukannya, enggan untuk melepaskan

"Gue bakal tunggu janji lo"

Terlepas dari semua kenyamanan yang leon dapatkan selama dia tinggal dengan vero, leon tetap merasa dia merindukan sosok fely di setiap harinya.

Baru dua minggu fely dan leon menjalin hubungan dan sekarang hubungan mereka harus selesai hanya karena seorang vero

Tidak akan ada yang sama lagi sekarang, hatinya yang tadinya sudah terisi penuh oleh cinta fely sekarang kembali kosong, hampa.

Waktu berganti, bulan sudah naik menggantikan matahari untuk mendominasi langit, leon berjalan sendirian dengan wajah sembab melupakan perkataan vero yang memintanya untuk cepat pulang

Langkah leon terhenti di tepi jembatan, dia mencengkram erat besi-besi pembatas jembatan melampiaskan rasa frustasinya, leon kembali menangis

Dia berharap, dirinya bisa pergi ke tebing tinggi dan sepi agar dia bisa berteriak sekencang-kencangnya

Leon sadar jembatan yang sekarang menjadi pijakannya adalah jembatan yang orang gunakan sebagai tempat penyelesaian masalah, banyak orang frustasi yang datang ke sini dan terjun bebas untuk menghilangkan masalah mereka dan tentu sekalian nyawa mereka

Leon menarik nafasnya panjang, dia berfikir kenapa hidup seakan-akan mempermainkannya akhir-akhir ini

"LEON!" Leon tergejolak kaget suara familiar milik vero menyapa gendang telinganya

"Lo gila?! Gue nungguin lo lama di rumah dan lo malah mau bunuh diri di sini?!" terlihat dari penglihatannya vero keluar dari mobil dengan membanting pintunya dan berjalan dengan raut wajah tidak bersahabat ke arahnya dengan tergesa-gesa

"Bunuh diri maks-"

"Ck! Lo emang suka banget ya di kasarin?! Gue udah baik ke lo akhir-akhir ini tapi lo malah ngelakuin hal gila demi lepas dari gue?!" Vero mendekat lalu langsung menyeret leon untuk masuk ke dalam mobilnya tidak membiarkan leon untuk memberikan penjelasan

To Be
continue

Nara<3
18.jul.23

The selfishness of loveWhere stories live. Discover now