7. APA DUET ?!

83 36 41
                                    

Kringgggggg~~ bell masuk kelas pun berbunyi...

Murid-murid pun mulai memasuki kelas nya masing-masing. Yuriza sendiri ia sudah menanti kedatangan guru. Di tunggu punya tunggu, ternyata guru yang akan ngajar sedang ada tamu dari wali kelas muridnya. Alhasil pelajaran guru nya ga datang, tapi tugas nya ada.

Nah ini nih momen yang bikin aku seneng... Jika ada tugas dari guru, tapi guru nya ga datang, seketika seisi kelas pun

"Hey ngerjain nya berbarengan yu, kursi meja nya di dempet-tin, ayoo sini-sini" ida si peringkat ke 03 yang selalu membuat seisi kelas untuk merasakan kebersamaan dalam belajar bersama. Aku yang posisi nya ragu-ragu untuk gabung pun.

"Yuriza sini gabung, tuh deket vivita yah" ida pun langsung mengajak. Disitu aku langsung seneng karena merasa ada yang ngajak-kin. Akhir nya tugas dari ekonomi pun selesaikan bersama-sama.

Disaat lagi mengerjakan tugas, disitu pula seisi kelas hanya ada yang bersuara diskusi, tidak ada yang berisik ketidakjelasan. Kalo aku gabung ke ke sercel mereka kira-kira bakalan di cuek kin ga yah, mengingat aku ada di peringkat ke 12 dari 25 siswa. Ia pun membatin dan berpikir gimana cara nya "biar aku bisa masuk ke sercel itu. Apa aku harus ngejar dulu peringkat yah?" Ya udah deh, ia pun akan berusaha untuk mengejar nilai.

.
.
.
.

Tidak terasa jam menunjukkan pukul 12.00, azan pun berkumandang...

~allah hu akbar allahhhh hu Akbar...

Semua murid pun keluar kelas untuk menunaikan ibadah sholat Dzuhur berjamaah. Termasuk kelas aku...

"Hai guyss, sholat, marilahh sholat, mari lah sholat  berjamaah~~~" siti mangajak seisi kelas untuk sholat dengan menyanyikan lagu "mari lah pulang".

"Ayooo" seketika yuriza pun melepaskan sepatunya. Di perjalanan yuriza sangat seneng dengan temen sekelas nya, ia berada dilingkungan yang seisi nya masih ingat dengan kewajiban 5 waktu nya. Meskipun ia tau sekolah nya agak tidak terlalu ketat akan tata tertib nya.

Meskipun ada 1, 2 orang di kelas ku masih ada yang malas sholat, aku selalu mendoakan semoga ia di berikan hidayah, agar ingin sholat.

Hidayah emang harus di jemput, bukan di tunggu. Tapi Hidayah juga bisa di dapat kan dari mana saja. Bisa dari materi, bisa dari pelajaran hidup, bisa pula melewati seseorang, atau bahkan langsung dari hati nya langsung.

Begitu pula dengan arshaka dkk, mereka sudah di dalam mesjid...

"Ya allah, aku ingin dia juga penasaran dengan ku. semoga habis ini dia ke kantin, aamiin.." Doa batin seseorang.

.
.
.
.

10 menit berlalu, sholat pun berakhir, yuriza melipat mukena nya. Ketika sudah beres ia melihat devi, yang sama seperti dirinya, ku lihat dari kamarin-kemarin devi selalu sendirian pergi kekantin.

"Devi, anterin aku ke kantin yuu " Yuriza yang kini mulai berani untuk ngajak terlebih dahulu. Seperti rencana nya ia pun akan membuktikan kalo surat itu benar apa engga nya.

"Boleh yu, sekalian aku mau beli pulpen" devi, dengan muka datar nya, tapi dengan nada nya yang lembut. Yuriza pun senang dengan hal ini. Di perjalanan menuju ke kantin ia bertanya-tanya supaya tidak canggung, dan ia berharap kepada sang illahi dengan dekat nya devi ia bisa mengusir kesepian.

.
.
.
.

Arshaka dkk, pun sudah siap untuk balik ke kelas, namun tiba-tiba ...

"Guyss kalian duluan aja gue mau ke wc dulu" arshaka dengan terburu-buru.. mereka bertiga pun mengangguk.

"Weh kita ke kantin dulu aja yu, kesel kalo di kelas" Jordy pun mengajak rio, dan radja. Mereka pun menyetujui nya.

Need Friends ( SLOW UPDATE )Where stories live. Discover now