9'2 ; DAMAI

73 14 4
                                    

"GUE UDAH BILANG BUAT KITA NGOMONG BAIK-BAIK TAPI LO MANCING GUE, SIALAN!"

Aksi jambak itu terjadi dengan sangat brutal karena serangan masing-masing dari mereka sama-sama cukup kuat.

"DIBANDING SAMA TEMEN LO GUE LEBIH BENCI SAMA LO YANG SOK BIJAK, SIALAN! NGGAK USAH BERLAGAK PALING DEWASA DENGAN NGGAK JUJUR KE TEMEN GUE TENTANG SEPUPU LO ITU!!"

"HARUSNYA LO MAKASIH, BAJINGAN! GUE BIARIN GANEN MILIH TEMEN LO DAN NINGGALIN TEMEN GUE!!"

"GUE NGGAK PEDULI!! LO YANG BIKIN TEMEN GUE JADI KAYAK ORANG BEGO KARENA NGGAK TAU APA-APA!"

"Brengsek!" Oce murka ketika Alina menyalahkan Aley seperti itu. "Yang lo salahin harusnya Ganen karena dia nggak jujur sama selingkuhannya sendiri, bangsat!"

Perkelahian itu menjadi semakin sengit karena kini Oce ikut andil memberi pelajaran pada gadis bernama Alina itu.

"STOP! UDAH!" Cinta tiba-tiba berteriak, ingin menghentikan perkelahian itu namun ia tidak cukup kuat untuk menghentikan aksi mereka.

"ALINA! UDAH!" Ia sedikit ketakutan saat Alina terpojokkan sebab gadis itu sendiri dan lawannya berdua. Namun ternyata tidak seperti yang ia pikirkan sebab ia lihat ketika Alina lengah, Aley melepaskan diri dari jambakan temannya.

Hingga kedua matanya membelalak saat Alina bangkit lalu kembali menarik rambut Aley dan Oce bersamaan kemudian mendorong dua gadis itu ke arah bangku hingga wajah mereka membentur sudut bangku.

Ia lupa bahwa Alina memang sekuat itu mengingat Alina sering dilatih untuk melawan oleh kakak laki-lakinya.

"OCE!"

"ALEY!"

"Alina!" Cinta menarik lengan Alina ketika banyak orang berdatangan, salah satu di antara mereka ada Ganen dengan wajah babak belur dan berjalan tertatih-tatih menghampiri Aley dan Oce.

"Udah gue duga! Lo bikin rencana nggak ngajak-ngajak gue! Gini 'kan akibatnya! Lo lupa temen lo satu ini jago berantem!?" Sofia berseru marah, ia berjalan menghadap Alina lalu menarik kasar rambut gadis itu hingga terjadi kembali aksi saling jambak.

Namun Sofia tidak hanya menjambak rambut Alina, tapi juga memukul wajah gadis itu saat dirasa sang lawan lengah untuk melindungi wajahnya.

"Sofia! Jangan ikutan berantem, anjir!" Demon berseru, mencoba menghentikan aksi Sofia yang cukup nekat.

"Udah!" Serunya dan berhasil memisahkan dua gadis itu.

"Alina, udah stop!" Cinta menggertak marah agar Alina berhenti. "Jangan bikin masalah lagi!"

"Kamu nggak pa-pa?"

Tubuh gadis itu mematung sesaat ketika Ganen menghampiri dan mempertanyakan kondisinya. Ia menggeleng pelan. "Nggak apa-apa dan nggak ada yang luka. Tapi pacar kamu—"

Belum selesai Cinta mengucapkan kalimatnya, Ganen berjalan menjauh menghampiri Aley dan Oce yang sedang ditangani Adrian dan Gael.

Namun baru saja langkahnya berhenti, sebuah tamparan yang cukup kuat mendarat di pipinya. Tentu itu ulah dari Oce.

"Kita putus!"

"Ce!"

"Samperin, El!"

Gael mengejar Oce yang berlari meninggalkan mereka.





/////////


"Lo yakin mereka bakal baik-baik aja?" Tanya Nci pada Rey yang sedang duduk di sofa tamu apartemen Arkenzo. Mereka tidak ikut yang lainnya untuk menyusul Aley dan Oce karena Adrian melarang.

9'S HOMEWhere stories live. Discover now