18

58.8K 6K 312
                                    

Avin merengut tak suka, padahal ia sudah membuat masalah agar tak ikut makan malam dengan keluarga nya tapi tetap saja Javier mengancam dengan berbagai ancaman yang memuakkan

"Tuan muda ayo, yang lainnya sudah menunggu" Avin menghela nafasnya tak suka

Ia turun bersama Kim dengan Kim yang menggandeng tangan nya, melihat semua keluarga nya sudah berkumpul di ruang tamu pun dengan si Alis bahenol yang lagi-lagi sedang caper

Lihatlah rengekan bayi nya itu, ingin sekali Avin meracuni nya hidup-hidup

"Gavindra kau sudah siap ?" Tanya Javier yang menghampiri nya, ia langsung menggendong Avin, menghirup aroma Gavindra yang begitu lembut dan manis

"Kau memakai parfum apa" tanya Javier

"Dauni sakula" balas Avin malas

"Baiklah, ayo pergi"

Segera seluruh keluarga pergi menggunakan dua mobil, satu mobil berisi Javier, Avin, dan Astra, lalu di mobil lainnya berisi Dirga, Haikal dan Aris

Mobil mereka tentu saja di Kawali bak mobil presiden, depan belakang, kanan kiri mereka di Kawali dengan ketat

Seperti kata Javier sebelumnya jika ini pertama kalinya ia membawa Gavindra keluar jadi ia berharap tak ada yang terjadi

"Kau senang ?" Tanya Javier yang memangku Avin sementara Astra memilih memainkan ponsel nya di samping Javier

"Kenapa kita makan di lual ? Memang nya belas di mansion abis ?" Tanya Avin polos membuat Astra refleks terkekeh pelan

"Jangan teltawa !" Sentak Avin menatap Astra garang, ia sensitif saat ada yang menertawakan nya setelah ia berbicara

"Tidakk, Daddy hanya ingin mengajak mu keluar saja, apa ada sesuatu yang kau inginkan ?"

"Entahlah~"

Mata Avin sayu jujur saja, jadi ia menduselkan wajahnya di ceruk leher Javier bersiap akan tidur, keadaan makin mendukung kala tangan besar Javier juga ikut menepuk-nepuk punggung nya pelan

Tak butuh waktu lama mereka sampai di tujuan, sebuah resort mewah yang hanya bisa di datangi oleh mereka yang dari kalangan atas, selain karena harga nya yang tinggi, makanan di resort ini juga dari kualitas terbaik, di kirim langsung dari negara asalnya

"Ada apa dengan Gavindra dad" tanya Kaivan yang melihat Avin begitu lesu

"Tidak, dia hanya tertidur saja" balas Javier

Setelah itu mereka masuk, tentu saja hanya ada keluarga Dirgantara karena Javier tak ingin masyarakat tau akan keberadaan Avin, itu akan menjadi masalah besar nantinya

Duduk di meja bundar yang sudah di penuhi berbagai hidangan mewah membuat Avin yang tertidur kini mulai menggeliat, tapi ia tak berniat untuk bangun malah semakin menyamankan dirinya dalam pangkuan Javier

"Gavindra, bangun dulu" ucap Javier

"Tidak mau"

"Makan dulu, lihatlah banyak makanan di sini"

Avin membuka sebelah mata nya mengintip, lalu tatapan nya mengarah pada puding jeruk yang ada di hadapan Aris

"Mau itu" tunjuk Avin pada puding di hadapan Aris

"Ini punya Aris" ucap Aris menyembunyikan puding nya

"Dasal pelit, kalau pelit nanti jadi iblis mau !" Ucap Avin kesal, Aris merengut tak suka

"Ini saja bagaimana ?" Avin menoleh pada Kaivan yang menyodorkan puding juga tapi.... Puding itu berwarna coklat dan ia tak begitu menyukai sesuatu yang berhubungan dengan coklat, ia anti dengan yang coklat-coklat

Gavindra (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now