Tentang areksa Ketua gang venom sadis dalam pertarungan namun lemah dalam cinta, tentang karla yang datang dan membuat areksa cowok yang engga pernah bisa di jatuhkan oleh siapa pun malah di buat jatuh sama cewek seperti karla.
Ini juga menceritaka...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
_____________________________________
Rintikan hujan mulai terjatuh satu demi satu, hawa dingin terasa menusuk hingga ke tulang. Karla sedang terduduk di tengah halte bus menunggu bus yang entah kenapa tak kunjung datang.
"Kenapa engga ada bus ya?. " Tanya karla, yang mulai jenuh Akan keadaan.
Hujan semakin deras ia turun tak karuan. Karla mulai jenuh dan marah. bagaimana tidak ia sudah menunggu Lebih dari satu jam, ditambah lagi ia begitu lelah setelah interview pekerjaan sebagai tukang kerja paruh waktu di sebuah minimarket.
Hingga ketika karla tengelam dalam lamunan, tiba-tiba seorang lelaki tinggi yang menggunakan kaos hitam dengan jaket hitam yang selaras dengan celana nya, datang dengan berlari sambi mengangkat tasnya untuk melindungi kepala nya dari hujan.
Karla pun sempat berargumen bahwa seperti nya ia mengenali lelaki tersebut, hingga ketika ia sampai karla baru menyadari bahwa itu adalah Alaska.
"Alaska ini lo kan?. " Tanya karla yang melihat ke arah Alaska yang sedang berdiri di samping nya dengan tatapan Yang berfokus ke arah hujan yang Turun membasahi bumi.
"Ehh karla!, lo ngapain disini?. " Tanya Alaska.
"Gw baru pulang interview Terus kejebak hujan, dan lo Kenapa bisa sampe sini?. " Tanya karla pada Alaska.
"Gw baru pulang dari Kelas lukis. " Jawab Alaska yang langsung Duduk disamping karla.
"Lo bisa ngelukis?. " Tanya karla yang Penasaran pada Alaska.
"Iya kar, gw pengen Jadi Seniman kayak almarhumah Ibu gw. " Ucap Alaska yang sedikit Menunduk kebawa dengan Perasaan yang terlihat Sedih.
"Tapi mama lo yang ini Masi hidup?. " Tanya heran karla.
"Sebenarnya dia itu ngasuh Gw dari Panti asuhan pas Umur gw baru 8 tahun. " Balas Alaska.
"Maaf Al gw engga tau. " Ucap karla yang merasa Tak enak hati pada Alaska.
"Engga papa kok, seharusnya Gw yang minta maaf udah Cerita masalah keluarga gw ke Elo. " Balas Alaska.
"Kita kan temen jadi harus Saling berbagi perasaan mau Itu duka atau kebahagiaan sekali Pun. " Ucap karla dengan mata yang berbinar kearah Alaska.
"Makasih ya kar lo udah Ngertiin gw, padahal gw udah Pernah jahat sama lo. " Ucap Alaska pada karla Matanya berbinar terang Bahkan tak kala itu karla sedikit Terdiam tak percaya bahwa Alaska punya wajah yang begitu tampan dan bersih.
"Lupa in aja tuh kejadian. " Balas karla Yang awalnya sedikit salting dengan wajah Alaska yang terasa begitu dekat dengan nya namun ia tak terlalu memikirkan hal tersebut karena bagi karla cinta hanyalah membuang waktunya untuk menjadi seorang penulis.
Mendengar Jawaban karla yang terdengar santai Alaska kagum padanya karena ia tak pernah menemukan orang sebaik dan sesantai karla. Tanpa ia sadari Alaska tersenyum tipis ketika memandangi wajah berbinar milik karla. Tanpa sengaja ia mulai kagum melihat karla yang ternyata sangat lah cantik jika terus ditatap.
Ketika sedang asyik memandang karla, karla menatap nya dengan heran. "Lo kenapa Al liatin gw Kayak gitu. " Ucap karla. Yang terheran dengan sikap Alaska yang sedikit aneh.
"Engga ada kok, gw boleh Minta sesuatu engga. " Ucap Alaska.
"Minta apa Al?. " Tanya karla.
"Gw boleh ngelukis lo Engga?. " Tanya Alaska.
"Boleh banget!. " Seru karla.
"Oke kalau gitu coba kasih Senyum terbaik lo ke gw. " Ucap Alaska pada karla yang menjawab Oke, Alaska pun segera pindah dengan menarik satu kursi yang terletak di sana kehadapan depan karla.
Tak kala itu tiba-tiba karla tersenyum dengan senyum yang begitu menawan yang tak pernah di lihat oleh Alaska sebelumnya. Hingga Alaska mulai tersenyum tipis dengan gumam dalam hati "lo emang cantik kar. " Ucap Alaska dalam hati.
Alaska pun segera mengeluarkan alat Lukis miliknya yang terletak di dalam tasnya. Ia menyiapkan semuanya dan mulai melukis karla yang tersenyum dengan begitu menawan di dekatnya.
Beberapa saat kemudian lukisan tersebut selesai tepat ketika hujan berhenti, Alaska menunjukkan lukisan indah tersebut kepada karla yang sedang asyik tersenyum tanpa henti.
"Liat nih lukisannya bagus engga?. " Tanya Alaska yang mulai berjalan ke arah karla untuk menunjukkan lukisannya yang sudah siap ia lukis.
"Ya ampun ini bagus banget Al!!. " Seru karla yang tersanjung dengan lukisan yang di buat oleh Alaska.
"Lo suka?. " Tanya Alaska.
"Iya gw suka banget!!. "
"Kalo lo mau lo bisa bawa pulang tuh lukisan. " Ucap alaska.
"Beneran nih. "
"Iya masak gw boong. "
"Makasih Alaska. " Ucap karla sambil tersenyum ke arah alaska dengan bahagia. Melihat senyum karla tiba-tiba saja jantung Alaska seolah bertebar tak karuan.
"Jantung gw kenapa jadi bertebar gini sih?. " Tanya Alaska dalam hati.