Chapter 1

381 74 5
                                    

Ayo guys follow akunku dulu ya 😊

Wattpad: Azuretanaya
Facebook: Azuretanaya
Instagram: _azuretanaya

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentarnya ya guys 🙏

Happy reading
🌸🌸🌸🌸🌸


Faye cukup terkejut mendengar Andrew menegaskan jawabannya. Setelah tersadar dari keterkejutannya, Faye hanya menanggapinya dengan anggukan dan ia pun kembali pada niat awalnya yang ingin menikmati wine. Sambil menuang wine ke dalam gelas, ia bertanya dengan tenang, "Zora berani menemuimu?"

Meski tidak mengenal sosok Zora, tapi Faye pernah mendengar beberapa informasi tentang wanita tersebut. Salah satunya mengenai hubungan Andrew dengan Zora sebelum laki-laki tersebut mengenalnya dan menjadi suaminya.

"Bukan hanya berani menemuiku, Zora juga tanpa malu telah meminta maaf dan mengakui semua kesalahannya dulu kepadaku," Andrew menjawab sambil melihat Faye mulai meneguk wine yang baru saja dituangkannya sendiri.

"Kamu langsung menerima permintaan maafnya?" tanya Faye menyelidik.

"Ya. Aku langsung memaafkannya," Andrew menjawabnya dengan lugas.

Faye mendengkus. "Cepat sekali kamu bisa melupakan sakit hatimu, Drew," cibirnya. "Bukankah Zora dulu meninggalkanmu tanpa alasan yang jelas sekaligus memutuskanmu secara sepihak? Setidaknya seperti itulah inti dari pengakuanmu dulu kepadaku sebelum akhirnya kita memutuskan menjadi teman tidur?" Bukannya bermaksud memprovokasi, tapi Faye hanya mengingatkan Andrew tentang pengakuan laki-laki tersebut dulu kepadanya.

"Memang terdengar lucu, tapi Zora telah memberiku alasan yang menurutku sangat masuk akal. Makanya, aku bisa langsung memaafkannya. Silakan kamu menertawakan sikapku, Fay," Andrew menanggapinya dengan santai. Ia pun tidak melarang Faye yang ingin menertawakannya, karena menurutnya hal tersebut wajar.

"Siapa yang ingin menertawakanmu, Drew? Aku hanya terharu terhadap kelapangan hati yang kamu miliki saja," Faye menanggapinya seraya tersenyum geli. "Ngomong-ngomong, apakah Zora sudah mengetahui tentang statusmu kini yang sudah menikah dan mempunyai seorang anak?" sambungnya.

Andrew mengangguk. "Zora sudah mengetahui bahwa kini aku telah menikah dan mempunyai anak. Bahkan, Zora juga sangat ingin bertemu denganmu dan Fandy, mengingat kalian belum pernah saling mengenal sebelumnya," beri tahunya seraya mengamati reaksi Faye.

Faye manggut-manggut karena ia merasa tidak mempunyai hak mencampuri urusan pribadi Andrew, terlebih yang menyangkut masa lalu laki-laki tersebut. "Jika memang benar Zora ingin bertemu denganku dan Fandy, kamu atur saja waktunya," jawabnya tanpa berpikir panjang.

"Baiklah, nanti aku akan mengabarimu," Andrew menyetujui.

"Oh ya, Drew, aku ingin menanyakan sesuatu padamu," ucap Faye ketika teringat sesuatu yang menggelitik pikirannya.

"Silakan," Andrew langsung mempersilakan tanpa bertanya balik.

"Kenapa kemunculan Zora malah membuat sikapmu berubah kepadaku? Kamu masih belum bisa melupakan cinta kalian? Kamu ingin kembali padanya? Atau jangan-jangan kamu sudah menjalin hubungan lagi dengannya tanpa sepengetahuanku?" cecar Faye penuh selidik. Ia hanya menyuarakan pertanyaan yang mengganjal sekaligus menggelitik benaknya tanpa basa-basi. "Rasanya kurang masuk akal saja jika alasan sikapmu berubah padaku semata-mata hanya dikarenakan Zora telah kembali," sambungnya mengungkapkan kesangsiannya.

Andrew terkekeh kecil. "Walau bagaimanapun dulu Zora adalah wanita yang sangat aku cintai, Fay. Jadi, aku tidak bisa melupakan sosoknya sekaligus cinta yang pernah kami miliki begitu saja. Andai statusku masih lajang, tentu saja aku ingin bersamanya lagi dan merajut kembali jalinan cinta kami. Mengingat statusku kini, tidak mungkin aku dan Zora menjadi sepasang kekasih kembali. Meski demikian, setidaknya kami masih tetap bisa berteman," jawabnya dengan santai dan jujur.

The Deppest Hurt (On Going)Where stories live. Discover now